1. Doding: Haleluya No. 3:1+3
Sai puji Naibata, ai holong tong atei-Ni.
Malayak tong homa bai ganup tinompa-Ni.
Megah ma hita on, mamuji Naibata.
Ai sasap dousa on, ibahen Naibata.

Halani ai talup na bere ma uhurta,
bai Naibata unduk ampa Jesus Tuhanta.
Sonai ‘ge Tonduy in na roh hu banta on.
Gantih ni Jesus in, pujion do tongtong.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Daniel 4:3
“‭Banggal ni ai tanda binahen-Ni ai, jombut ni ai halongangan na pinamasa-Ni ai! Harajaon sisadokah ni dokahni do harajaon-Ni, anjaha marsundut-sundut do panrajaion-Ni.”

“‭Betapa besarnya tanda-tanda-Nya dan betapa hebatnya mujizat-mujizat-Nya! Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal dan pemerintahan-Nya turun-temurun!”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
di zaman Perjanjian Lama, jika ada seorang yang bermimpi, maka akan ada orang lain yang mengartikan mimpi itu. Mengapa demikian? Karena dalam Perjanjian Lama, bahkan di awal Perjanjian Baru, mimpi adalah salah satu cara dari Tuhan untuk menyampaikan pesan kepada manusia. Adalah raja Nebukadnezar, raja Babel, yang mendapatkan mimpi yang mengejutkan. Ia kemudian memanggil Daniel, yang disebut Beltsazar, untuk mengartikan mimpinya itu. Daniel mengartikan mimpi raja Nebukadnezar, di mana sebelumnya raja Nebukadnezar memuji dan memuliakan Allah, itulah yang tertulis dalam ayat harian kita hari ini.

Namun, Daniel mengartikan mimpi raja Nebukadnezar, bahwa raja itu akan mencapai kesuksesan dan kejayaannya. Ia akan bertambah besar dan kuat. Tetapi kemudian akan tiba masanya bahwa raja Nebukadnezar mengalami penderitaan dan kejatuhan. Raja akan mengalami itu sampai 7 masa berlalu, hingga ia mengakui bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan. Maka setelah mengetahui arti mimpi itu, Daniel memberikan nasihat kepada raja Nebukadnezar, yaitu agar ia melepaskan diri dari dosa, melakukan keadilan, dan menunjukkan belas kasihan kepada orang yang tertindas.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
melalui ayat harian ini ada beberapa hal yang bisa kita renungkan. Pertama, pujian dan pengakuan kita kepada Tuhan hendaklah stabil dan konsisten. Kita akan mengalami lika-liku kehidupan, yang membuat kita mengalami pasang-surutnya perasaan dan pikiran. Tetapi biarlah hal itu tidak membuat pujian dan pengakuan kita kepada Tuhan hilang-timbul.

Kedua, ada saja orang yang Tuhan selalu kirimkan untuk mengingatkan dan menasihatkan kita. Hidup kita tidak selalu berhenti pada situasi dan kondisi yang sama. Begitu juga yang dialami oleh seorang raja seperti Nebukadnezar. Layaknya Daniel yang membantu raja Nebukadnezar mengartikan mimpinya serta mengingatkannya, maka orang-orang di sekitar kita pun juga bisa dipakai Tuhan untuk membantu dan menolong kita. Kesulitannya adalah, maukah kita diingatkan dan dinasehati? Seharusnya mau, karena kita terbatas, dan tidak bisa melakukan segala sesuatu seorang diri. Ya, Allah membantu dan mengingatkan kita melalui orang-orang di sekitar kita. Marilah kita memberi diri untuk bersedia diperlengkapi lagi oleh nasihat dan peringatan dari orang lain. Dan sebaliknya, marilah kita juga bersedia untuk membantu orang lain melalui mengingatkan dan menasihatinya, agar kita semua menjadi orang yang lebih baik lagi. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 7:3
Ulang ma modom ho tonduyhu, sai puho ho, sai hehe ma;
Pongkut ma ho bani horjamu, sai puji Tuhan Naibata;
Sai baen ma gok ni pandeimin, laho mamuji Tuhan in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS