1. Doding: Haleluya No. 5:1
Hupuji holong ni atei-Mu, o Tuhan Jesus Rajangkin.
Bamu huondoskon tonduyhu, ai do napinindo-Mu in.
Huhalupahon ma diringku mamingkir holong ni atei-Mu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Markus 2:7
“Mase sonai parsahap ni halak on? Manrisai do Ia! Ise boi manasap dousa sobali Naibata tumang?”

“Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan yang terkasih,
dalam perjalanan dan karya yang dilakukan Tuhan Yesus sepanjang hidup-Nya, popularitas Tuhan Yesus begitu tinggi, sehingga tidak mengherankan jika kemana pun Tuhan Yesus pergi, maka banyak orang yang mencari tahu keberadaan-Nya, dan berharap dapat menikmati karya serta mukjizat yang dilakukan-Nya. Walaupun tidak semua yang datang mempunyai motivasi yang sama, tetapi paling tidak keinginan dan antusiasme untuk bertemu dengan Tuhan Yesus sangat tinggi. Hal itu juga terjadi seperti yang tertulis dalam perikop kita ini, bahwa saat Yesus datang ke Kapernaum, banyak orang datang ke tempat dimana Yesus berada, bahkan saat Yesus berada di sebuah rumah, dan rumah itu dalam kondisi ramai, penuh oleh banyak orang, sehingga ketika ada seorang yang lumpuh dibawa ingin menerima mukjizat dari Tuhan Yesus, mereka tidak memiliki peluang untuk masuk ke rumah tersebut. Antusiasme untuk menerima mukjizat dari Tuhan Yesus mendorong empat orang membawa seorang yang lumpuh tersebut dan memasukkannya ke dalam rumah, melewati atap rumah tersebut. Lalu apakah yang diharapkan oleh orang lumpuh itu didapatkannya?

Jemaat Tuhan,
satu kalimat yang disampaikan oleh Tuhan Yesus adalah, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Kalimat ini ternyata mengundang respons dari ahli Taurat yang ada di sana. Dalam pemahaman mereka bahwa yang mempunyai kewenangan untuk menghapus dosa adalah Allah, dan di luar Allah tidak ada yang bisa menghapus dosa. Bahwa eksistensi Tuhan Yesus sebagai Anak Allah, yang menjadi manusia untuk menyatakan karya Allah melalui penghapusan dosa, ternyata masih belum dipahami secara maksimal oleh para ahli taurat. Bahkan mereka melihat dan memahami hal itu sebagai sikap menghujat Allah, merampas kewenangan dan otoritas Allah, karena menyamakan diri dengan Allah, yang berarti menghujat Allah. Konsep Yesus sebagai Anak Allah ternyata belum mereka terima dan imani. Agaknya perlu kita bedakan, bahwa ahli taurat paham bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosa, tetapi mereka tidak paham bahwa Yesus adalah Anak Allah, yang datang ke dunia untuk menghapus dosa.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Allah mengutus Yesus datang ke dunia untuk menyatakan karya-Nya yang besar sebagai wujud kasih-Nya kepada manusia. Bahwa keberadaan manusia yang berdosa, hanya dapat dikuduskan melalui penebusan yang diberikan Yesus kepada manusia. Kedatangan orang yang lumpuh adalah untuk menerima karya dan mukjizat dari Yesus yang hadir pada saat itu. Dan dengan digerakkan kasih serta kuasa Allah, maka Yesus menyatakan kalimat seperti yang tertulis dalam nas kita. Hal yang dilakukan oleh Yesus bukanlah mengambil kewenangan Allah, bukan menghujat Allah, karena Yesus adalah Allah sejati dan manusia sejatu, juga mempunyai kuasa dan otorita untuk menghapus dosa manusia. Yesus yang adalah Anak Allah melakukan yang sudah diberikan kuasa kepada-Nya, sehingga kuasa itulah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Bila ahli taurat menyatakan Yesus menghujat Allah dengan motivasi untuk menyalahkan Tuhan Yesus, maka mari kita sebagai umat yang percaya agar melihat, memahami, dan mengimani bahwa Yesus adalah Anak Allah, yang melakukan perintah Allah untuk menyatakan kasih, kuasa, dan mukjizat di atas dunia ini. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 129:1+3
Ai jumpah au na holong atei, au na tarbuang in hinan.
Jesus Tuhan parholong atei hubangku na kahou hinan.
Nuan hutanda Tuhankin, parholong atei banggal in,
parholong atei banggal in.

Ai holong ni atei do hansa sipangunsagahonkon in.
Sipujionku do Jahowa dob roh na papangkeihon in.
Tongtong malas do uhurhin, mamuji holong atei in,
mamuji holong atei in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS