1. Doding: Haleluya No. 303:1-2
Na pansing, na pansing Tuhan parkuasa,
ari on hanami mamuji Naibata.
Na pansing, na pansing janah marjumbalang
Sitolu sada na sangap tumang.

Na pansing, na pansing hotak-Mu i surga,
halak na mapansing manrogop hu Bamu.
Haganup malekat sai mamuji Tuhan,
Raja na sangap sadokah ni in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 3 Musa 19:2
“Hatahon ma hubani ganup tumpuan ni halak Israel, “Maningon pansing do hanima, ai pansing do Ahu, Jahowa, Naibatanima.”

“Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus.”

 

4. Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan,
salah satu tanggung jawab yang berat dalam hidup kristiani adalah hidup dalam kekudusan. Topik tentang kekudusan adalah hal yang paling tidak disukai dan juga sering dihindari oleh kebanyakan orang Kristen. Sebaliknya, orang lebih berminat dan tertarik pada khotbah-khotbah atau pengajaran yang bertema berkat, mukjizat, kesembuhan atau pemulihan; padahal kekudusan adalah kehidupan yang tidak terpisahkan ketika kita mengikut Yesus. Kekudusan adalah kehendak Tuhan yang harus ditaati. Kekudusan adalah standar hidup yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya. Dengan kekudusan, Tuhan menempatkan kita sebagai umat pilihan untuk hidup sesuai dengan ukuran yang ditetapkan Tuhan. Ukuran dan pola hidup kudus itu juga sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam hidup-Nya, sehingga dapat menjadi teladan dan petunjuk bagi kita.

Seperti disampaikan Musa kepada umat Israel dalam ayat harian ini, Allah mengingatkan umat Israel untuk hidup kudus. Ayat harian ini merupakan bagian dari “hukum kesucian” yang tertulis dalam Imamat pasal 17-26. Hukum kesucian berisi perintah-perintah Tuhan kepada umat Israel untuk menjaga kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Ayat kunci hukum kesucian ada pada ayat 2, “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus.” Bahkan dapat dikatakan, bahwa ayat ini merupakan kunci untuk memahami seluruh kitab Imamat. Kata “Kuduslah kamu” dalam bahasa Ibrani bukanlah sebuah kalimat perintah, melainkan sebuah kalimat pernyataan. Dengan demikian makna dari kalimat, “Tuhan, Allah umat Israel, itu kudus” adalah: Oleh karena Allah itu kudus, maka umat-Nya juga akan menjadi kudus, atau lebih tepatnya, umat disertai oleh Tuhan untuk berproses menjadi kudus. Proses menjadi kudus ini bukanlah usaha manusia sendiri, melainkan anugerah Tuhan. Proses ini merupakan sebuah proses “pembaruan budi,” seperti yang diberitakan rasul Paulus dalam Roma 12:1-2.

Berproses menjadi pengikut Tuhan yang hidup dalam kekudusan, harus dilakukan dalam semua aspek kehidupan. Misalnya dalam menjaga pergaulan. Rusaknya hidup kudus bagi orang yang hidup dalam Kristus masalah terbesarnya adalah terdapat pada pergaulan. Untuk itu Alkitab memberikan nasehat bagi setiap orang percaya bahwa pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Artinya, kita tidak bisa memiliki hidup kudus apabila masih memilih pergaulan dengan orang yang tidak menjaga untuk hidup kudus. Kekudusan juga nyata melalui perkataan. Perkataan bisa menjadi berkat dan juga bisa menjadi kutuk. Tetapi yang Tuhan inginkan bagi kita adalah harus memperkatakan perkataan yang membangun dan menjadi berkat bagi orang lain. Hal ini dapat kita tunjukkan dengan menjauhkan sikap “membully” sesama. Kemudian kita juga dapat menjadi berkat bagi sesama melalui kesaksian hidup kudus. Melalui tindakan sehari-hari maka orang lain bisa melihat bahwa hidup kita adalah hidup yang mencerminkan Kristus dengan setiap perilaku, tindakan, respons dan dalam mengambil keputusan. Secara lebih nyata ini dapat terlihat dalam kerinduan hidup untuk terus berkenan kepada Tuhan dengan tidak mengenakan kehidupan yang lama, yaitu hawa nafsu, mencuri, dengki, pergaulan, memfitnah, amarah yang terus berlangsung, kepahitan, perkataan kotor bahkan perbuatan-perbuatan yang keji di mata Tuhan. Akhirnya, yang menjadi penekanan utama dalam hidup kudus adalah supaya hidup manusia berkenan kepada Allah. Kiranya dengan hidup yang kudus itu kita semakin berkenan bagi Allah. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 471:1+2+4
Na pansing, na pansing, do Ham Naibatanami.
Sigomgom haganup tanoh on, na pansing do Ham.

Na pansing, na pansing, do Ham Naibatanami.
Ai domma roh hanami Bamu, jalo Ham ganup.

Na pansing, na pansing, do Ham Naibatanami.
Sondangkon Ham bannai bohi-Mu, idop uhur-Mu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS