Renungan Mingguan/PA Namaposo, 12 Mei 2024 (Exaudi)
Nats : 1 Samuel 10:6-11
Tema : Roh Tuhan berkuasa dan mengubahkan.
Tujuan : Agar Namaposo memahami dan mengenal Kuasa Roh Kudus yang mengubahkan dan menuntun.
Usul Doding : Haleluya 13:1+5
Syalom… Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus.
Hari ini, mari kita bersama-sama merenungkan Firman Tuhan yang terdapat dalam Kitab 1 Samuel pasal 10:6-11. Firman Tuhan ini membawa kita ke momen penting dalam kehidupan raja pertama Israel, Saul, ketika Roh Tuhan mengurapi dan mengubah hidupnya. Tema kotbah kita hari ini adalah “Roh Tuhan Berkuasa dan Mengubah.” Melalui kisah Saul, kita dapat menemukan kebenaran-kebenaran yang mencerahkan tentang kuasa dan perubahan yang dihasilkan oleh tangan Tuhan. Dalam kitab perjanjian Baru, Rasul Paulus menegaskan dalam 2 Korintus 3:17, “Tuhan adalah Roh, dan di mana Roh Tuhan berkuasa, di situ ada kebebasan.” Firman Tuhan memberikan pengertian mendalam tentang bagaimana kuasa Roh Tuhan dapat beroperasi dan mengubah hidup kita secara nyata. Marilah kita memasuki perenungan Firman Tuhan dengan hati yang terbuka dan penuh kerinduan untuk mengalami perubahan yang berasal dari Roh Kudus.
Saudara-saudara yang dikasihi dalam kasih Kristus,
Sebagai generasi muda, kita seringkali dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan tentang identitas, tujuan hidup, dan panggilan rohani. Di tengah-tengah pencarian identitas dan tujuan hidup, kita akan menemukan jawaban-jawaban yang memberdayakan dan memberikan arti dalam Firman Tuhan. Pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan sehari-hari tentang siapa kita, apa tujuan hidup kita, dan bagaimana kita dapat memberikan dampak positif, akan ditemukan jawabannya dalam cahaya Firman-Nya. Melangkah lebih jauh, kita akan menyelami kisah persiapan dan pemilihan Saul oleh Roh Tuhan. Sebagai pemuda, kita dapat belajar banyak tentang proses persiapan dan panggilan rohani yang sering kali dimulai di tengah-tengah keseharian kita.
Saudara-saduara yang terkasih dalam Kristus Yesus. Saat kita membaca bahwa Saul, seorang pemuda dari suku Benyamin, dipilih menjadi raja, kita merenungkan kekuatan panggilan Tuhan yang mampu mengubah nasib seseorang. Inspiratifnya bahwa panggilan rohani dapat datang kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang mungkin tidak terlihat istimewa di mata manusia. Siapapun kita, bagaimana pun kita, Tuhan dapat memakai dan mengubah kita menjadi luar biasa dalam hidup ini.
Sebelum pemilihan ini, Saul dijanjikan oleh Samuel bahwa Roh Tuhan akan turun atas dirinya. Kita memahami bahwa persiapan oleh Roh Tuhan bukanlah suatu kebetulan. Ini melibatkan pemberian karunia, kekuatan, dan hikmat yang diperlukan untuk memenuhi panggilan Tuhan. Proses ini menuntut kesiapan hati dan kerendahan diri untuk menerima pengaruh Roh Kudus dalam segala aspek kehidupan. Saul, seorang Benyamin, diurapi sebagai raja oleh Samuel, seorang nabi dan hakim Israel. Ini bukan sekadar tindakan manusia, tetapi suatu kehendak Tuhan yang mengurapi Saul dengan Roh Kudus. Saudara-saudari, perhatikan bahwa setiap dari kita memiliki anugerah dan panggilan rohani yang unik. Saat Roh Tuhan mengurapi kita, Dia memberikan kekuatan dan bimbingan untuk mengemban tanggung jawab-Nya. “Roh Tuhan akan turun atasmu dengan kuasa…” (1 Samuel 10:6). Inilah kuasa yang membedakan kuasa Roh Tuhan dari segala bentuk kuasa lainnya. Ini bukan kuasa manusia, melainkan kuasa yang berasal dari sumber Ilahi. Pemuda Kristen, dalam pengurapan Roh Tuhan, kita tidak hanya menerima gelar atau tugas tertentu, tetapi juga kekuatan untuk melaksanakan panggilan kita. Kuasa ini bukanlah sekadar kata-kata, tetapi sebuah kehadiran yang nyata yang mengubah hidup. Ketika Saul datang ke bukit Allah, Roh Tuhan mengubah hatinya menjadi hati yang baru. Pemuda Kristen perhatikan bahwa perubahan yang sesungguhnya dimulai dari hati. Roh Tuhan bekerja di dalam diri kita untuk mengubah pandangan, nilai, dan motivasi kita. Mengapa perubahan batin penting? Sebab dari hati yang baru itulah keluar tindakan-tindakan yang mencerminkan karakter dan kehendak Tuhan. “Engkau akan berubah menjadi orang lain” (1 Samuel 10:6). Perubahan yang dihasilkan oleh Roh Tuhan bukanlah sekadar perubahan kosmetik, tetapi transformasi yang menyeluruh. Proses ini terjadi ketika kita memberikan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan. Proses pembaharuan rohani ini mungkin melibatkan tahap-tahap tertentu, tantangan, dan pengujian. Namun, percayalah bahwa Roh Tuhan yang bekerja dalam diri kita adalah penggerak utama perubahan ini. Setelah diurapi, Saul mendengarkan petunjuk-petunjuk Samuel dan taat melaksanakannya. Kita melihat bahwa kuasa dan perubahan yang dihasilkan oleh Roh Tuhan membutuhkan sikap ketaatan dan kesediaan untuk mengikuti kehendak-Nya. saudara yang terkasih, tanggapan kita terhadap kuasa dan perubahan Roh Tuhan tidak boleh dipisahkan dari ketaatan dan kesediaan kita untuk hidup sesuai dengan Firman-Nya. Hidup harus dalam Ketergantungan pada Roh Tuhan. “Datanglah dengan kekuatan Roh Kudus, dan lakukanlah segala sesuatu dengan kuasa-Nya” (1 Samuel 10:6). Saul disadarkan bahwa ia tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai raja tanpa ketergantungan pada Roh Tuhan. Saudara-saudara yang terkasih, dalam perjalanan hidup ini, kita perlu mengakui ketergantungan kita pada Roh Tuhan. Hidup yang berkenan di hadapan-Nya membutuhkan ketergantungan yang sungguh-sungguh pada kuasa-Nya. Dalam ketergantungan pada kuasa Tuhan maka pelayanan akan membuahkan buah. Setelah diurapi, Saul mulai memberikan tanda-tanda kenabian dan melakukan tugas-tugas raja dengan kuasa Roh Tuhan. Saudara-saudari, perubahan yang dihasilkan oleh Roh Kudus akan tercermin dalam pelayanan dan tindakan kita sehari-hari. Saul merayakan dan bersukacita karena perubahan yang dialaminya. Pemuda Kristen mari kita belajar untuk bersyukur dan memuji Tuhan atas setiap perubahan yang Dia kerjakan dalam hidup kita. Bersyukur bukan hanya sebagai ungkapan hati yang tulus, tetapi juga sebagai cara untuk memuliakan Tuhan yang berkuasa dan mengubah hidup kita.
Melalui 1 Samuel 10:6-11, kita akan menyaksikan pengalaman transformasi yang sangat luar biasa dalam hidup Saul sebagai akibat dari kuasa dan karya Roh Tuhan. Roh Tuhan Memberikan Keberanian dan Kekuatan kepada Saul. Melalui sentuhan Roh Tuhan, Saul yang sebelumnya mungkin adalah pemuda yang biasa, berubah menjadi seorang pemimpin yang penuh keberanian. Ini mencerminkan bahwa Roh Tuhan tidak hanya memberikan keberanian fisik, tetapi juga keberanian rohani untuk menghadapi tantangan dan tanggung jawab yang besar. Transformasi oleh Roh Tuhan tidak hanya melibatkan perubahan luar, tetapi juga perubahan yang mendalam dalam hati dan karakter Saul. Kita belajar bahwa transformasi yang sejati dimulai dari dalam, dari hati yang dikuasai oleh Roh Tuhan. Roh Tuhan bekerja bukan hanya untuk memberikan keterampilan atau keberanian, tetapi untuk merombak dasar-dasar karakter dan nilai-nilai yang membentuk kepribadian seseorang.
Melalui kisah Saul, kita dapat mengamati bagaimana seorang pemuda merespons kuasa dan pengaruh Roh Tuhan dalam hidupnya, dan bagaimana hal ini dapat menjadi teladan bagi kita sebagai pemuda Kristen. Saul tidak menyatakan kuasa yang diberikan oleh Roh Tuhan sebagai sesuatu yang berasal dari dirinya sendiri. Responsnya mencerminkan sikap yang rendah hati dan kesadaran akan bahwa setiap keberhasilan yang dicapai adalah hasil dari kuasa Tuhan. Kita bisa sukses dan berhasil adalah karena campur Tangan Tuhan dan karena kuasa Tuhan. Respons Saul mencakup kerinduan untuk menyelaraskan dirinya dengan Tuhan. Kerinduan ini tercermin dalam tindakan dan keputusannya untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Sebagai pemuda kristen yang hidup di jaman modern ini , bagaimana Firman Tuhan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita yang penuh dengan dinamika zaman? Mari bersama-sama merenungkan beberapa aplikasi praktis dari kisah Saul ini. Yang pertama yaitu kesiapan untuk diurapi oleh Roh Tuhan. Sama seperti Saul, kita perlu memiliki hati yang siap untuk diurapi oleh Roh Tuhan. Kesiapan ini mencakup kerendahan hati, keterbukaan terhadap pengaruh Roh Kudus, dan kesediaan untuk dikuasai oleh-Nya. Bagaimana kita merespons panggilan Tuhan mencerminkan rasa hormat dan kesadaran akan kehadiran-Nya. Kehormatan dan rindu untuk mengenali Tuhan akan membimbing kita dalam perjalanan iman yang penuh dengan kuasa dan transformasi. Marilah kita siapkan diri dan hari kita untuk selalu diurapi dan dituntun oleh Roh Kudus, agar setiap perjalanan hidup kita senantiasa berkenan kepada Tuhan dan dapat untuk menyenangkan hati Tuhan. Biarlah Roh Kudus Tuhan yang selalu mengubahkan, mengingatkan dan menuntun kita kepada kebenaran Tuhan. Kita harus menunjukan kepada dunia, kepada saudara-saudara kita tanda kita telah diurapi dan menerima Roh Kudus, melalui ucapan, tindakan dan perbuatan kita, yang selalu hidup di dalam kebenaran Tuhan. Biarlah hidup kita sebagai pemuda Kristen menjadi teladan baik dalam ucapan maupun tindakan, menjadi tuntunan untuk kepercayaan dan menjadi solusi buat setiap persoalan dan permasalahan hidup. Tuhan Yesus Selalu Memberkati Kita. Amen.