1. Doding: Haleluya No. 113:1
Asal rap ampakon Tuhan Jesus au.
Sadokahni mangiankon tanoh hasunsahan au.
Sonang do uhurhu, ai hubotoh Jesus hasomanku.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Markus 4:38
“Tapi modom do anggo Jesus, marbantal, hampit pudi ni parau ai. Ipuhoi sidea ma Ia, nini, “Ham Guru! Ai seng parduli Ham, age magou hita?”
“Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: ”Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kegelisahan bisa terjadi pada siapapun, dan kegelisahan sering diikuti dengan ketakutan. Kegelisahan terjadi ketika seseorang menghadapi pergumulan atau tantangan dalam hidupnya, baik itu karena ancaman dari orang lain, karena keadaan ekonomi, atau pun karena keadaan alam. Kondisi yang tidak nyaman akan membuat seseorang mengalami kegelisahan itu.
Murid Tuhan Yesus yang sedang dalam perjalanan di danau Galilea juga mengalami kegelisahan, bahkan ketakutan ketika badai menerpa perahu mereka. Ombak yang besar dan angin yang kencang telah membuat seluruh penumpang yang ada di perahu tersebut ketakutan. Namun, di antara penumpang perahu tersebut disebutkan bahwa Tuhan Yesus tertidur di buritan perahu. Para murid yang berada di perahu itu merasa bahwa seolah-olah Tuhan Yesus tidak perduli dengan keadaan yang menakutkan itu, sehingga mereka membangunkanNya.
Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa? Inilah ungkapan kegelisahan yang disampaikan oleh para murid itu kepada Tuhan Yesus. Saat badai yang luar biasa menerpa mereka, mereka tidak melihat bahwa sang Guru berbuat sesuatu bahkan tidur di atas perahu itu. Mereka mengharapkan Tuhan Yesus bertindak menyelamatkan mereka,, sehingga mereka lupa siapa sesungguhnya Tuhan Yesus. Mereka melihat dari sisi mereka yang dalam keadaan tidak nyaman, sehingga mereka menuntut sesuai dengan kondisi mereka. Sementara mereka akhirnya tidak menyadari bahwa mereka sedang bersama dengan pemilik kehidupan ini.
Situasi seperti ini sering kita alami. Kita merasa hidup kita terancam dan seolah-olah tidak ada jalan keluar. Memang kita percaya kepada Tuhan, namun keadaan bisa membuat kita tidak menyadari bahwa kekuatan yang sesungguhnya ada bersama kita. Tuhan tidak meninggalkan kita, namun kita mau Tuhan bertindak responsif untuk kebutuhan kita. Tetapi walau begitu, Tuhan tetap setia dan bersedia menolong kita, maka badai pun ditenangkan dan perjalanan kita bisa diteruskan. Tetaplah berjalan bersama Tuhan dan menyadari kuasa serta kebaikanNya. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 269:1
Usih bai gimbulang in, sangah haba-haba.
Roh ni parlajouan in, lao mandorap hita.
Haporusan sada do, hatundalan sada do.
Kristus Tuhan, na paluahkon au.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS