1. Doding: Haleluya No. 139:1-2
Parroh ni Harajaon-Mu, ai ma jumbalang-Mu;
Halani ai o Jesuskin, seng bulih sundat in.
Ai anggo omei bonih in, lanjar do seng marbuah in.
Maningon lobei matei in, ponop ibagas tanoh in;
Dear do in, ibaen na matei in.

O Jesus, seng na ondos Ham bai hasangapon in,
ambit pori mangengkar Ham manaron boritnin.
Sai jalo hanai on ganup bai harajaon-Mu pa rup;
Seng na mangengkar hanai on maniru Ham i tanoh on.
Pamasuk bei hu surga hanai bei.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Daniel 2:44
“Tapi bani panorang ni raja-raja ai, pajongjongon ni Naibata na i surga ai ma sada harajaon, na so tarpatunduk ronsi sadokah ni dokahni, anjaha kuasa-Ni ai pe seng padason ai bani bangsa na legan; ropukan-Ni do sagala harajaon ai anjaha boiskonon-Ni do ai, tapi totap do anggo ai ronsi sadokah ni dokahni,”

“Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,”

 

4. Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan,
ayat harian ini adalah penjelasan Daniel terhadap mimpi raja Nebukadnezar. Raja Nebukadnezar bermimpi tentang sebuah patung besar yang kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, kakinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat (Daniel 2:31-33). Namun, setelah itu, “… terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.” (ayat 34). Batu yang menimpa patung itu kemudian menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi (ayat 35). Dalam penjelasannya, Daniel menyebut dirinya dengan sebutan “kami” (ayat 36). Hal ini menunjukkan kerendahan hatinya. Daniel menyebut Nebukadnezar adalah raja di atas segala raja (ayat 37), yang kerajaannya berasal dari Allah. Kepala emas menggambarkan takhta Nebukadnezar (ayat 38). Selain itu akan muncul kerajaan Media dan kerajaan Persia (ayat 39). Kerajaan keempat yang muncul adalah Yunani (ayat 40). Dalam menggambarkan mimpi tersebut, ada ungkapan besi dan tanah liat. Maknanya adalah suatu campuran kekuatan dan kelemahan yang sangat besar. Artinya, kekuatan dan kelemahan menjadi satu bagian keutuhan (ayat 41). Namun, semua kerajaan itu akan runtuh. Pada masa itulah, Allah akan mendirikan kerajaan-Nya yang tidak akan binasa selamanya (ayat 44).

Pesan yang disampaikan Daniel kepada Nebukadnezar sangat jelas. Sekuat dan sehebat apa pun sebuah kerajaan pada akhirnya akan runtuh juga. Namun, ada satu kerajaan yang tidak akan runtuh, yaitu kerajaan Allah. Pada saat itu, Allah akan mendatangkan Kerajaan-Nya yang kekal, yang akan berkuasa untuk selama-lamanya. Dari penjelasan Daniel tersebut, ketika kita periksa dalan sejarah Kerajaan Babel, terbukti benar dan terjadi. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa kerajaan dan negara di dunia dapat terlihat begitu hebat. Walau demikian, kita harus menyadari bahwa kehebatan dari semua kerajaan itu terjadi karena campur tangan Allah yang memberikan kekuasaan kepada mereka. Manusia tidak dapat mengandalkan dirinya sendiri dengan segala kekuasaan dan harta benda yang ada padanya. Ketika manusia mengandalkan kekayaan dan kekuasaan yang ada padanya, maka kejatuhan dan kehancuran akan terjadi dalam hidupnya. Yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah seperti teladan yang diberikan Daniel. Dengan berdoa dan meminta hikmat yang dari pada Tuhan, maka Daniel dapat menjadi alat Tuhan untuk memberikan jalan keluar bagi persoalan-persoalan yang berat. Dengan kerendahan hati dan takut akan Tuhan, maka Daniel dapat memimpin dan melayani dengan sungguh, sesuai dengan pekerjaan yang ada baginya. Dengan keberanian dan mengandalkan Tuhan, maka Daniel dapat melawan ketidakadilan dan menunjukkan kebenanaran Tuhan. Marilah kita menjadi berani seperti Daniel. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 145:1+3
Ringgas hita rup, manogu ganup,
na pag manendel, na hengkeng hobal,
bai Hata ni Tuhan, na sangap tongtong
rosuh-Ni ma bahen i dunia on.

Horjahon bujur hata-Ni ganup,
sai monang jojor baenon-Ni ganup.
Ai Ia do Raja na monang tongtong,
patitir pe bala manginsurut tong.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS