
1. Doding: Haleluya No. 241:1+3
Malas do tong uhurhon, bani Jesus na tongtong,
mangindahi hajolmaon, ase Ia paluahkon,
jolma manisia in, humbai hamagouan in.
Malas do tong uhurhon ai parrupei au tongon.
Bani arta na maharga, pinarbagah ni Tuhanta;
Bai ganup na bujur in, mangirikkon Jesus in.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Heber 4:16
“Ase marhinsah ni uhur ma hita marayak paratas idop ni uhur ai, ase dapotan parontou ampa idop ni uhur hita bahen pangurupion bani panorang haporluanni.”
“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
jika kita mengulang kembali sejarah peribadahan bangsa Israel, maka kita bisa mengingat bahwa hanya orang-orang tertentu saja dari mereka yang diizinkan untuk mempersembahkan korban kepada Allah. Orang-orang tertentu itu jugalah yang diizinkan masuk ke Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Orang-orang tertentu itulah yang disebut sebagai imam. Dan dari seluruh imam, selalu ada seorang imam besar, yang hanya kepada dia sajalah diberi izin untuk masuk dan menyampaikan doa kepada Allah di ruang mahakudus. Maka, orang-orang lain, khususnya umat, tidak diberikan izin dan tidak memiliki keberanian untuk melewati batas-batas yang hanya bisa dilalui oleh para imam.
Dengan peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus, maka tradisi agama bangsa Israel tersebut ditinjau kembali. Yesus Kristus, yang adalah Anak Allah, telah menjadi Imam Besar, bahkan Imam Besar Agung, yang membuka tabir suci antara Allah dan umatNya. Oleh karena itu, tidak ada lagi penghalang antara Allah dan umatNya. Semua umat percaya diberikan akses untuk datang langsung kepada Allah. Inilah yang diimani oleh semua pengikut Yesus Kristus. Maka ajakan yang disampaikan kepada pengikut Kristus saat itu, dan juga bagi kita saat ini adalah seperti yang tertulis di dalam ayat harian kita hari ini, yaitu, “… marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kepada kita telah diberikan “izin” atau “akses” untuk menghampiri takhta kasih karunia, yang adalah Allah Bapa kita. Setiap orang percaya memiliki kuasa yang telah Tuhan sendiri berikan atasnya. Saat mengutus ketujuh puluh murid, Yesus berkata, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.” (Lukas 10:19). Itulah juga pengakuan iman kita, seperti yang dituliskan pada ayat 14 dalam buku Heber pasal 4 ini. Maka, semakin bertumbuhlah keberanian kita dalam menghampiri takhta kasih karunia Tuhan kita. Termasuk saat kepada kita dimintakan untuk menyampaikan doa atau memimpin doa dalam ibadah-ibadah kita, tentu dengan senang hatilah kita menerima dan melakukannya. Karena itu adalah salah satu praktik kita dalam menghampiri takhta kasih karunia. Kita lakukanlah itu dengan penuh keberanian. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 245:6-7
Ganup hita na loja ibahen dousa in.
Sai roh ma ganup hita bai Tuhan Jesus in,
bai Tuhan Jesus in.
Sihol pasonangonNi ganupan hita on;
Sihol arahkononNi hu surga hita on,
hu surga hita on.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS