1. Doding: Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holongMu, pabayu goluhkon,
na doyuk kahou magou au hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin,
salosei hape utangkin, ibaen layak-Ni in.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Mateus 8:11
“Tapi Huhatahon ma bani nasiam, buei do halak na roh magira hun hapoltakan pakon hun hasundutan gabe hasoman sapanganan ni si Abraham, si Isak ampa si Jakob ibagas Harajaon nagori atas ai.”
“Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
hidup dalam kemajemukan melatih kita untuk memandang orang lain sebagai mitra kita, yang sejajar dengan kita dan juga membentuk kita untuk memiliki karakter yang terbuka, dan tidak menjadi eksklusif dalam relasi antara sesama. Dengan demikian, kemajemukan dipandang sebagai sebuah kesempatan untuk membentuk kita lebih dewasa dalam menerima perbedaan tersebut. Agaknya hal itu juga terkait dengan ajaran yang disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada orang banyak yang mengikuti-Nya ke kota Kapernaum. Kondisi yang terjadi pada saat itu adalah bahwa seorang perwira Romawi mendatangi Yesus dan meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya dari penyakit kusta. Iman perwira Romawi tersebut mendorongnya untuk datang dan meminta penyembuhan kepada Yesus. Keyakinan serta iman yang besar terhadap Yesus membuat Yesus heran atas perwira Romawi tersebut, sehingga Tuhan Yesus mengatakan bahwa iman yang sedemikian tidak pernah dijumpai-Nya di antara orang Israel.
Jemaat Tuhan,
mengapa Yesus mengatakan hal yang seperti itu? Karena ternyata ada anggapan yang dihidupi oleh orang Israel bahwa mereka mempunyai kelas yang berbeda, karena mereka adalah umat pilihan Tuhan, dan mereka melaksanakan hukum Allah, maka mereka yakin bahwa mereka adalah warga Kerajaan Sorga. Keyakinan ini melekat dalam hati mereka, bahkan ketika dalam keseharian, mereka juga tidak memperlihatkan dan menghidupi iman yang penuh kepada Yesus Kristus. Mereka merasa sudah berada dalam zona nyaman dan akan menjadi warga Kerajaan Sorga. Hal ini yang ingin diluruskan oleh Yesus dalam nas kita, yaitu bahwa hal Kerajaan Sorga tidak selalu terkait dengan keberadaan mereka sebagai bangsa Israel, tetapi hal Kerajaan Sorga sangat erat hubungannya dengan manifestasi iman mereka kepada Yesus, sehingga bangsa yang tidak masuk dalam kelompok Israel juga dimungkinkan menjadi warga Kerajaan Sorga. Kalimat “Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam kerajaan Sorga,” mengartikan bahwa bahkan orang yang bukan keturunan Abraham sekalipun akan duduk bersama dengan Abraham, Ishak, dan Yakub dalam sebuah perayaan kemenangan dan keselamatan sebagai buah dari keimanan mereka kepada Yesus Sang Mesias.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
keselamatan yang ditawarkan Tuhan Yesus adalah keselamatan yang universal, yang berlaku kepada semua orang yang mempercayai-Nya. Tidak melihat bangsa, suku, warna kulit, usia, kaya atau miskin, semua akan menerima keselamatan itu. Yang dibutuhkan adalah iman kepada Tuhan Yesus. Bila orang Israel merasa yakin akan menjadi warga Kerajaan Sorga karena mereka adalah bangsa Allah, lalu Yesus memberikan kritikan atas keyakinan itu, bahwa di tengah-tengah kepelbagaian, jangan memandang status itu sebagai media untuk kita menyombongkan diri, karena semua orang memiliki kesempatan yang sama. Yang perlu dipersiapkan adalah bagaimana sikap pihak yang akan menerima keselamatan itu, sehingga Kerajaan Sorga bukanlah tentang suku bangsa, tapi Kerajaan Sorga adalah tentang sikap dan iman kita kepada-Nya. Maka marilah menjadi warga Kerajaan Sorga dengan mempersiapkan hati dan hidup kita. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 350:1
Holong na humbani Tuhan, na roh humbai Jesus in.
Sai totap do marsinondang, holong ni Tuhanta in.
Sai sondangkon ma holong-Ni das bai hagolapan in
Ase haganup pardousa, ipaluah Naibata.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS