1. Doding: Haleluya No. 250:1+3
Haholongan na mapansing, humbai Jesus Tuhankin;
Sai sogopi, sai masuki, uhur pakon tonduyhin.

Hasonangan, hadameion, na roh humbai Jesus in;
Sai pahosah au na loja, ase jorei uhurhin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Lukas 10:5
“Laho masuk hu sada rumah, parlobei ma hatahon hanima, ʻDamei ma bani nasiam i rumah on!’”

“Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya ke kota-kota dan dusun-dusun sekitar untuk memberitakan Injil dan mengusir kegelapan. Misi ini sangat mendesak dan penting disertai ketentuan sederhana, yaitu berdoa, berjalan seringan mungkin serta membawa perbekalan makanan. Hal yang paling penting adalah tetap memberkati dengan ketulusan. Kata pertama yang keluar dari bibir para murid ketika memasuki suatu rumah adalah, “Damai sejahtera bagi rumah ini.” Jadi prioritas utama dari penginjilan adalah menyampaikan damai dan berkat kepada setiap orang (kata “rumah” = oikō, berarti segala sesuatu yang ada di bumi yang menjadi rumah segala makhluk). Damai yang dikatakan Yesus adalah sesuatu yang nyata dan dapat dirasakan dan dialami yang menerimanya, bukan hanya kata-kata belaka tetapi lebih dari semboyan, ucapan, dan harapan. Damai adalah suatu realitas, suatu kekuatan yang mengandung kebenaran hakiki.

Para murid diperintahkan untuk mengatakan, “Damai sejahtera bagi rumah ini.” Kata “damai” (eirēnē), terjemahan dari bahasa Ibrani “shalom.” Kata ini mengandung makna yang sangat kaya dan dalam. Mungkin pemahaman kita tentang damai hanya suatu keadaan yang “tanpa,” yaitu: tanpa perselisihan, tanpa pertengkaran, tanpa ketakutan, atau tanpa ancaman semata. Tetapi sesungguhnya damai itu, khususnya shalom, adalah menyatakan “hadirnya,” yaitu: hadirnya sukacita, hadirnya pengharapan, hadirnya hikmat, hadirnya Tuhan di tengah-tengah kehidupan kita. Damai seperti inilah yang diinginkan Yesus ada pada pengikutnya dan disampaikan juga kepada semua orang. Damai yang memiliki makna dan pengertian yang sangat luas serta mengandung suatu keadaan yang sejahtera. Damai sejahtera yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani, kemakmuran dan persahabatan yang akrab. Damai yang berasal dari Tuhan karena shalom adalah karunia Tuhan yang mengandung berkat keselamatan dan keutuhan (Yes. 57:18-19).

Damai sejahtera bagimu! Katakanlah itu dan pasti sesuatu akan hadir yang sebelumnya tidak ada di situ. Setiap orang dan setiap keluarga yang mampu mengatakan dan menyampaikan shalom pastilah mereka juga hidup dalam satu rumah yang dipenuhi dan dilimpahi damai. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan kita dan hubungan atau relasi kita dengan Tuhan sumber damai sejahtera adalah kunci untuk dapat memiliki dan menyebarkannya kepada setiap orang. Tetaplah dipenuhi damai sejahtera Allah dalam setiap langkah kita di dunia. Kapanpun kita berjumpa baik dengan sahabat, tetangga, atau orang asing, kiranya segala sesuatu yang ada pada kita dan tentang kita selalu berbicara dan membawa damai sejahtera bagi semua orang. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 19:1
Damei do niMu bereon, Jesus bani bangsa-Mu.
Tonduy-Mu do pasaudkon, hata bai jabolon-Mu.
Na doyuk janah masombuh, au seng patut rongkon Ham,
Tonduy Na Pansing ma suruh ‘se gogoh manombah Ham.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS