1. Doding: Haleluya No. 141:2
Tonduy Na Pansing ma bere,
roh bai uhur ni kuria bai ganup dunia on.
Ase tong sada uhurni, gembit merap pe halakni.
Pasangapkon Ham tongtong, pasangapkon Ham tongtong.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Mateus 19:30
“Tapi buei do na parlobei hinan gabe parpudi, anjaha na parpudi hinan gabe parlobei.”

“Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan Yesus menyerukan agar orang-orang percaya kepadaNya dan mengikut Dia. AjaranNya adalah tentang kasih dan pertobatan. Dalam setiap kesempatan yang didapatkanNya, Ia selalu melakukan kasih dan menyerukan tentang pentingnya pertobatan. Kedua hal ini tentu mendapat penolakan dari orang-orang yang “merasa” tidak membutuhkan kedua hal itu. Sebaliknya, kasih dan pertobatan pasti tidak dibutuhkan oleh orang-orang yang merasa dirinya hanya mementingkan hukum dan aturan, serta yang menganggap dirinya tidak berdosa karena status sebagai umat pilihan Allah. Hal inilah yang seringkali menyebabkan ahli Taurat dan orang Farisi mencobai Yesus dengan tujuan mempermalukanNya di depan hukum dan mendapatkan kesalahanNya. Ahli Taurat dan orang Farisi menekankan pentingnya tindakan yang berdasarkan aturan dan hukum. Namun, kedua hal yang diajarkan Yesus, yaitu kasih dan pertobatan, menjadi sangat berarti bagi pemungut cukai, perempuan yang kedapatan berzinah, serta orang-orang yang sedang sakit dan kerasukan setan. Mereka mendapatkan kasih dan pengampunan dari Yesus. Itulah mengapa semakin hari pengikut Tuhan Yesus menjadi semakin banyak.

Lalu, apa upah yang didapat oleh orang-orang yang mengikut Yesus? Jawabannya adalah akan memperoleh hidup yang kekal (ayat 29). Selain itu, upah lainnya adalah “akan menjadi yang terdahulu,” seperti yang dituliskan dalam ayat harian kita hari ini. Ayat harian ini menjadi sangat berarti bagi kita, khususnya untuk menanamkan kesadaran dan kerendah hatian dalam diri kita sebagai pengikut Kristus sejak dulunya. Kita harus bisa menjadi pengikut Yesus yang sejati. Tidak hanya mendengarkan dan memberitakan ajaranNya, tetapi juga melakukan dan menghidupi apa yang Ia ajarkan. Tuhan Yesus mengatakan, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 5:20).

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
apa motivasi kita mengikut Tuhan Yesus? Apa yang menjadikan kita tetap setia kepada Tuhan Yesus hingga sekarang? Jika kita mengikuti Tuhan Yesus karena tradisi yang mendarah daging dalam diri kita, maka kita tidak boleh lupa untuk menjadikan hidup keagamaan kita benar, yang sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Karena karena itulah kita mendapatkan upah dalam mengikutiNya. Yang namanya upah, tentu diberikan di belakang atau di akhir. Dengan demikian, kita harus tetap setia menjalani hidup keagamaan yang benar itu, yang sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Kesetiaan kita dalam mengikutiNya menjadikan kita memperoleh upah yang dijanjikanNya, yang dalam kitab Wahyu disebutkan sebagai “mahkota kehidupan.” (Wahyu 2:10). Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 200:4
Haholongan, halayakon, Hata hagoluhan in.
Ampa ganup hadoyukon sai ipakei Ham do in.
Mangarahkon au na magou, masuk bai harajaonMu;
Halanin hupuji do Ham marribu hali lo.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS