1. Doding: Haleluya No. 490:1+3
Sonang rapkon Jesus in, rapkon Jesus tongtong, rapkon Jesus tongtong,
Ia Panondang bai na golap in, rap Jesus daoh biar ijin.
Baritahon Jesus in, pakon hasintonganNin, janah ulang mabiar ham ijin.
Baritahon Jesus in, pakon hasintonganNin, janah ulang mabiar ham ijin.

Dogei ma bokas-Ni in, sai irikkon ma in, sai irikhon ma in.
Janah tangihon dilo-diloNin, rap Jesus daoh biar ijin.
Sai irikhon Jesus in anjaha balosi in, janah ulang mabiar ham ijin.
Sai irikhon Jesus in anjaha balosi in, janah ulang mabiar ham ijin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Jakobus 5:13
“Anggo adong na marsitaronon i tongah-tongah nasiam, martonggo ma ia. Anggo adong na marmalas ni uhur, idodingkon ma doding puji-pujian.”

“Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hidup ini mempunyai dua sisi yang berbeda, ada hitam, ada putih, ada tua, ada muda, ada sakit ada sehat, ada menderita dan ada gembira. Tentu masing-masing kita pernah mempunyai pengalaman dan menghadapi situasi seperti yang disebutkan di atas. Ada saatnya kita mengalami kondisi sehat, namun ada juga saat kita mengalami kondisi sakit. Begitu juga dalam perjalanan kehidupan kita, ada saatnya kita mengalami dan menghadapi persoalan yang menyebabkan kita merasa pada sebuah titik penderitaan, tetapi kita juga tidak dapat memungkiri bahwa kita juga pernah merasa pada sebuah situasi gembira. Memang seperti itulah dinamika kehidupan ini, pasang surut silih berganti. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana umat percaya menghadapi pasang surut kehidupan tersebut di dalam dan bersama Tuhan?

Jemaat Tuhan,
agaknya hal itu juga yang disampaikan oleh Yakobus dalam suratnya, yang ditujukan kepada Kristen Yahudi, beralaskan pada tujuan penulisan surat, yaitu untuk membimbing anggota jemaat keluar dari kesalahan menuju hidup yang benar. Salah satu penekanan dari Yakobus adalah bahwa, “Iman jika tidak disertai perbuatan, pada hakikatnya adalah mati” (Yak. 2:17), yang mengandung pesan bahwa untuk segala apapun yang kita lakukan, semestinya beralaskan dan berlandaskan iman. Untuk menghadapi apapun dalam kehidupan yang diwujudnyatakan dengan perbuatan kita, maka selalu berdasarkan iman kita kepada Tuhan Yesus. Dan hal itu juga yang ditekankan dalam nas harian kita saat ini, bahwa saat kita menghadapi 2 situasi yang sangat erat dalam kehidupan kita, maka kita menghadapi itu berlandaskan iman kepada Tuhan. Yakobus mengajarkan orang Kristen dalam memperlihatkan dan mempraktikkan hidup yang benar dalam merespons berbagai situasi dalam kehidupannya. Saat orang Kristen menghadapi masalah dan kesusahan, sehingga seolah-olah merasa sebagai orang yang menderita, maka yang harus dilakukan adalah berdoa dan meminta hikmat, sehingga umat Kristen dapat melihat bahwa masalah atau penderitaan itu adalah sebuah kesempatan untuk mendapatkan sukacita yang besar dan sebagai sarana untuk membangun ketekunan dengan mengingat bahwa Tuhan berdaulat penuh atas semua yang kita alami. Tuhan tahu apa yang sedang Ia lakukan, dan kita dapat melangkah dengan berani mengetahui bahwa Ia akan mewujudkan tujuan-tujuan-Nya yang baik bahkan di tengah situasi yang paling buruk. Pun saat kita sedang bergembira, kita didorong untuk menyanyi dan memuji Tuhan sembari menghitung berkat-berkat-Nya, mengakui bahwa segala pemberian yang baik berasal dari Bapa kita yang baik. Agaknya pola hidup yang seperti itu adalah merupakan salah satu cerminan hidup yang benar dalam iman kepada Tuhan. Artinya, dalam menghadapi situasi yang bagaimanapun, sejatinya kehidupan orang percaya tidak pernah lekang dari Tuhan Yesus Kristus.

Jemaat Tuhan,
hidup ini adalah sebuah perjalanan, dan di dalam perjalanan tersebut kita akan menemukan banyak hal sesuai dengan dinamikanya. Lalu Yakobus menyadari itu, dan memberikan peneguhan kepada kita untuk secara berhikmat menghadapi situasi hidup, apapun itu, kehidupan kita tidak pernah lekang dari Dia sang Pemilik kehidupan ini. Saat menderita berdoa kepada-Nya, meminta kekuatan dari-Nya, dan saat gembira, memuji-Nya, karena Dia sumber segalanya. Dan hal ini adalah sebuah bukti bahwa sejatinya hidup kita adalah hidup yang tidak terlepas dalam relasi dengan Tuhan. Maka selamat menjalani hidup bersama dengan Dia. Amin.

 

5. Doding: “Kepada-Mu Kuberdoa”
KepadaMu ku berdoa dan ku pinta, hulurkanlah tangan kasih-Mu padaku.
Karna ku tahu Kau selalu di sisiku, oh Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu.
Berikanlah dan tunjukkan kuasa-Mu, tabahkanlah dan kuatkanlah imanku.
Jadikanlah aku ini hamba setia-Mu, agar dapat aku hidup, selalu di sisi-Mu.
Karna ku tahu ku tahu pasti, oh Tuhan, apapun juga di dunia ini,
tanpa Kau Tuhan, semuanya takkan berarti.
Oh Tuhanku dengarkanlah, doaku kepada-Mu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS