1. Doding: Haleluya No. 401:1-2
Hupuji hupasangap Ham, Bapa pardear layak.
Ganupan ijadihon Ham, sonai age na masa.
Itompa Ham ganup hape, dagingku pakon tonduy pe.
Napuji ma Goran-Mu.

Ganupan tinompa-Mu in, sol sonang bahenon-Mu.
Arian pakon borngin in, sai Ham do na marmudu.
‘Ge uhum bai gomgoman-Mu, pintor janah sintong ganup.
Na puji ma Goran-Mu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Parambilan 8:15
“Halani ai hupuji do malas ni uhur ai; ai seng dong na madear bani jolma i toruh ni langit, sobali na mangan minum pakon marmalas ni uhur. Ai boi do ia mangkasomanisi ibagas halojaonni sadokah ari-ari ni goluhni, na binere ni Naibata bani, i hasiangan on.”

“Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahahari.”

 

4. Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan,
banyak orang berusaha mencari kebahagiaan untuk menikmati hidup setelah lelah dalam pekerjaan, sibuk dengan bisnis, bergelut dengan persoalan dan pergumulan dengan cara mencari hiburan, hobi, olahraga, wisata kuliner, berwisata, mengambil cuti, dan lain sebagainya. Yang paling berbahaya dan yang tidak disukai Tuhan adalah ketika mencari kebahagiaan itu melalui miras (minuman keras) dan narkoba, karena berpikir mungkin di situlah mereka akan menemukan kebahagiaan. Namun sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa ada perbedaan yang besar antara kebahagiaan dan sukacita. Kebahagiaan tergantung pada keadaan situasi dan kondisi eksternal kita yang terus berubah. Ketika kita sedang dalam masalah, sakit-penyakit, kesulitan dan krisis ekonomi, seringkali kebahagiaan itu sirna seperti ditelan bumi. Sukacita yang disebutkan dalam ayat harian ini jauh lebih dalam maknanya dari sekadar bahagia. Sukacita sejati tidak bergantung pada kondisi eksternal kita, tetapi berhubungan dengan batin kita. Sukacita sejati adalah suasana tenang dan damai di hati orang di mana ia dapat menikmati segala hal yang terjadi dengan hati yang bersyukur.

Melalui ayat harian ini, kita diingatkan tentang “temuan” penulis kitab Pengkhotbah terhadap kesukaan. Salomo yang menuliskan kitab Pengkhotbah ini tidak mau menjadi sama dengan dunia ini dengan menjadikan sukacita dalam dirinya ditentukan oleh apa yang diberikan dunia ini. Sukacita atau kesukaan yang dipuji oleh Salomo adalah kesukaan karena ia dapat menikmati dengan gembira apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Salomo merasa puas dengan pemberian Allah itu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Meskipun orang lain mendapatkan yang jauh lebih baik, dan yang tidak seharusnya mereka dapatkan, tetapi itu bukan menjadi ukuran bagi Salomo. Karena sikapnya yang sedemikian, maka Salomo memuji kesukaan, rasa aman yang kudus dan ketenangan pikiran yang dianugerahkan Allah kepadanya. Sikap sukacita itu datang karena ia merasakan kuasa pemeliharaan Allah yang tetap terjadi padanya dan pemeliharaan Allah itu benar-benar menjadi sumber sukacita baginya.

Dari ayat ini kita menyadari bahwa tidak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari kecuali makan dan minum, yaitu, memanfaatkan dengan bersahaja dan penuh syukur hal-hal dalam hidup ini sesuai dengan kedudukan kita, dan bersukaria, apa pun yang terjadi, sebab itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya. Sukacita yang sedemikian akan menjadi nyata bagi kita ketika kita tambahkan dengan anugerah keselamatan yang telah diberikan Kristus bagi kita. Sukacita sejati itu sudah diberikan pada inti kehidupan kita yang menjadi inspirasi dan kekuatan bagi kita untuk bekerja dan menghadapi semua perjalanan kehidupan. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengalami kesukaan. Fakta kehidupan memperhadapkan kita dengan begitu banyak pilihan dan cara untuk mengalami kebahagiaan. Tetapi fakta sorgawai di dalam Kristus menuntun kita untuk menemukan kesukaan besar, yaitu mensyukuri segala anugerah dan berkat Tuhan dalam hidup kita tanpa perlu membandingkannya dengan yang diperoleh sesama. Selamat bersukacita di dalam Tuhan dengan penuh kebahagiaan. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 241:1-2
Malas do tong uhurhon, bani Jesus na tongtong,
mangindahi hajolmaon, ase Ia paluahkon,
jolma manisia in, humbai hamagouan in.

Malas do tong uhurhon, bani Jesus na bujur.
Pasirsirhon hagoluhan, bangku na i hamagouan;
Haganupan dousangkin, sai isasap Jesuskin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS