1. Doding: Haleluya No. 145:1+3
Ringgas hita rup, manogu ganup, na pag manendel, na hengkeng hobal,
bai Hata ni Tuhan, na sangap tongtong rosuh-Ni ma bahen i dunia on.

Horjahon bujur hata-Ni ganup, sai monang jojor baenon-Ni ganup.
Ai Ia do Raja na monang tongtong, patitir pe bala manginsurut tong.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: 1 Johannes 3:24
“Halak na manramotkon titah-Ni, ai do na marianan ibagas Ia, anjaha Naibata ibagas ia. Anjaha hunjon do ibotoh hita, na dob marianan Ia ibagas hita, ai ma humbani Tonduy in, na dob binere-Ni banta.”

“Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
secara keseluruhan, ciri surat Yahonnes yang ketiga ini adalah ingin membentengi jemaat dari dampak pengajaran yang menyesatkan mereka, yang secara khusus ditujukan kepada Gayus, seorang yang setia, yang dipuji oleh Yohanes karena memperlihatkan pengabdian yang tidak mementingkan diri pada perkara Kristus dengan menyediakan akomodasi bagi para hamba Allah yang melakukan perjalanan berkeliling. Maka tidak mengherankan bila secara keseluruhan surat 1 Yohannes 3 ini berisi tentang sikap hidup yang semestinya dimiliki oleh orang Kristen yang telah mengalami dan menikmati karya Allah dalam hidupnya. Karya Allah yang melalui kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya adalah sebuah maha karya yang seharusnya diimani dan terimplementasi dengan sikap dan perbuatan umat Kristen pada saat ini. Bahwa Allah melalui Anak-Nya menyelamatkan umat yang berdosa dengan kematian-Nya. Dia yang mengalahkan kematian dengan kebangkitan-Nya dan memperlihatkan totalitas karya-Nya dengan naik ke sorga, dan memberikan Roh Kudus kepada setiap umat-Nya yang akan melanjutkan perjalanan hidup-Nya, adalah sebuah rentetan peristiwa yang dijalani oleh Yesus Kristus untuk membuktikan betapa berharganya umat-Nya tersebut. Lalu apa yang semestinya kita lakukan untuk apa yang telah dilakukan oleh Allah melalui Tuhan Yesus Kristus?

Jemaat Tuhan,
nas ini diawali dengan kalimat, “Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya,” yang adalah sebuah gambaran harapan dari penulis tentang apa yang harus kita lakukan pada saat ini. Menuruti perintah-Nya, apa yang dikategorikan sebagai perintah-Nya? Hal ini teramat jelas dituliskan dalam ayat sebelumnya, yaitu bahwa “supaya kita dapat beriman di dalam Nama Putra-Nya, Yesus Kristus, dan dapat mengasihi seorang terhadap yang lain sebagaimana Dia telah memberi perintah kepada kita.” Jadi perintahNya adalah kita beriman dalam Yesus Kristus. Tentu hal ini menunjuk pada harapan akan sikap kita yang telah menerima karya penyelamatan dari Kristus, yang tetap percaya dan beriman kepada-Nya, meskipun banyak ajaran yang dapat mempengaruhi keimanan kita kepada-Nya, tetapi semestinya kita tetap teguh dalam iman kita kepada-Nya. Lalu perintah berikutnya adalah bahwa wujud keimanan kita kepada-Nya dibuktikan dengan kita mampu hidup saling mengasihi. Hal ini kita hidupi karena sejatinya kita telah terlebih dahulu menikmati kasih yang dari Allah Bapa melalui Anak-Nya. Kasih yang berisi pengorbanan, yang mengedepankan orang lain, dan yang tidak menuntut balas. Yohanes berkata bahwa Yesus Kristus menunjukkan arti kasih sejati ketika Dia “menyerahkan nyawa-Nya untuk kita.” Kedua perintah inilah yang semestinya dihidupi dan menjadi ciri orang percaya.

Jemaat Tuhan,
saat kita melakukan perintah-Nya, lalu apa yang akan kita terima? Rasul Yohanes menggambarkan bahwa kita akan memperoleh berkat dalam hidup dengan mematuhi perintah-perintah ini. Orang yang patuh akan menikmati persekutuan dengan Allah bahkan dia akan diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Umat yang secara spiritual (iman) dalam Kristus yang penuh kasih akan melakukan apa yang benar, dan mulai mengasihi saudara dan semua orang di dalam Kristus. Penulis menegaskan bahwa Allah telah mengaruniakan kasih setiaNya dan kini dalam kasih Roh Kudus kepada kita. Roh yang diberikan pada kita merupakan jaminan kuat bahwa kita adalah anak-anak Allah. Maka orang percaya seharusnya memperdalam relasi dengan Allah dan diam di dalam Allah melalui hubungan yang membahagiakan dengan-Nya, dan melalui kesatuan rohani denganNya, melalui Anak-Nya, dan melalui pergaulan yang kudus dengan-Nya. Dan Allah diam di dalam kita melalui firman-Nya, dan iman kita terpancang pada-Nya dan melalui pekerjaan-pekerjaan Roh-Nya. Melakukan perintah-Nya dengan setia berarti kita akan mendapat lebih banyak kesempatan bagi Dia untuk tinggal di dalam kita, yang membuat kita lebih leluasa untuk berkomunikasi dengan Dia, maka hiduplah dalam ketaatan mematuhi perintah-Nya, dan nikmatilah persekutuan dengan-Nya. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 194:2-3
Sai sihol usihanku Ham Jesus Tuhankin,
ganupan ningon saud Titah ni Bapa in.
Sonaha bahenonku lao mandalankon in.
Ai anggo lang Tuhanku manolong au ijin.

Sonaha bahenonku maniru Tuhankin?
Gok dousa do uhurhu age angkulangkin.
Urupi au, o Jesus sai sasap dousangkin.
Suankon bai uhurhu holong ni atei-Mu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS