1. Doding: Haleluya No. 127:1-2
Jahowa Siparmahan au, aha pe lang hurangni.
Na sambor pe sai ipadaoh do humbai pinahan-Ni.
Tudu ibaen na lambut in, lao pagoluhkon tonduyhin.
Ibaen holong atei-Ni.

Itogu au bai na lihou, bah tubuh hagoluhan.
Ibaen do tonduyhin siou, bai dalan hasonangan.
Sonang do uhurhin tongtong, sadokah au i tanoh on,
pasangapkon goran-Ni.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Jeremia 14:21
“Ulang ma buangkon Ham hanami halani goran-Mu! Ulang ma lopas Ham mahiri hotak ni hamuliaon-Mu! Ingat Ham ma, ulang ubah Ham padan-Mu na bennami.”

“Janganlah Engkau menampik kami, oleh karena nama-Mu, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu! Ingatlah perjanjian-Mu dengan kami, janganlah membatalkannya!”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam percakapan sehari-hari kita mengenal istilah, “pasang badan.” Istilah ini biasanya digunakan untuk menyatakan seseorang yang bersedia atau siap untuk melindungi atau mempertahankan orang lain atau suatu gagasan. Secara harafiah, “memasang badan” mengacu pada bertindak sebagai tameng atau perlindungan fisik terhadap ancaman atau bahaya. Dalam konteks percakapan, istilah tersebut sering kali menggambarkan seseorang yang siap mengambil risiko atau menghadapi konsekuensi yang mungkin tidak menguntungkan untuk melindungi kepentingan orang lain atau menyuarakan pendapat atau prinsip tertentu. Ini bisa mencakup mendukung seseorang dalam situasi sulit, berdiri untuk prinsip-prinsip tertentu, atau bahkan secara fisik melindungi orang lain dari bahaya atau ancaman.

Dalam konteks ayat harian ini, nabi Yeremia adalah hamba Tuhan yang berani pasang badan untuk umat Israel. Dalam Yeremia pasal 14 ini nabi Yeremia menyampaikan pesan Tuhan tentang hukuman musim kering yang hebat atas Yehuda. Tuhan tidak berkenan sekalipun ada perkabungan, kesedihan, jeritan, seruan, puasa, dan persembahan korban. Bahkan Yeremia dilarang berdoa untuk kebaikan umat-Nya (Yeremia 14:11), sebab Allah telah menolak mereka sebagai umat-Nya, Allah tidak berkenan atas hidup, ibadah, dan persembahan mereka. Tetapi di balik hukuman dan penolakan Tuhan atas umat-Nya, ada teladan dari Yeremia. Ia memperjuangkan agar Tuhan tetap mengasihani umat-Nya dan mengampuni dosa mereka (Yeremia 14:13). Keadaan Israel yang menyedihkan dijadikan Yeremia menjadi bahan dan alasan untuk doa syafaatnya bagi mereka (Yeremia 14:19). Yeremia berdoa syafaat bagi mereka, sebab siapa tahu Allah masih akan kembali dan menyesal. Yeremia menyanggah murka Allah, dan dengan iman berseru mengingatkan kehormatan dan janji-Nya. Yeremia dengan jelas mengetahui takhta kemuliaan dan janji Tuhan yang penuh dengan kasih dan kemuliaan. Yeremia percaya bahwa janji Tuhan itu pasti nyata dan selalu ditujukan bagi umat-Nya.

Kiranya iman dan pengharapan seperti Yeremia juga menjadi dasar iman dan pengharapan bagi kita. Ketika begitu banyak keadaan di sekeliling kita tidak seperti yang kita harapkan, bahkan mengecewakan, maka kita masih mempunyai Tuhan yang penuh kasih sayang yang selalu memelihara kita. Keadaan hati dan beban yang ada dalam kehidupan janganlah menjadi penghalang bagi kita untuk berseru dan tetap berkomunikasi dengan Tuhan. Yeremia telah memberi bukti bahwa berseru dan berserah kepada Tuhan adalah kekuatan yang baru yang memampukan dia untuk melewati masa-masa yang sulit dalam kehidupan dan pelayanannya. Seruan Yeremia selalu berasal dari janji Tuhan dan kasih karunia Tuhan yang telah dinyatakan-Nya. Tentu janji dan kasih karunia yang sama juga telah diberikan Tuhan bagi kita dalam Yesus Kristus. Biarlah kasih karunia, anugerah dan janji Tuhan menjadi kekuatan dan modal bagi kita menjalani kehidupan yang disediakan Tuhan bagi kita. Amin.

 

5. Doding: Pelangi Kasih
Apa yang kau alami kini mungkin tak dapat engkau mengerti.
Cobaan yang engkau alami, tak melebihi kekuatanmu.
Tuhanmu tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti.
Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan b’ri.
Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia.
Saatnya kan tiba nanti, kau lihat pelangi kasih-Nya.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS