1. Doding: Haleluya No. 160:2-3
Ganup sogod ningon do Jesus diloonmu,
ase itumpaki ho bai silahoanmu;
Ai arian borngin pe, sai hasomanan-Ni,
dousamin ganupan pe, sai taluonkon-Ni.
Anggo rapkon Jesus in, seng dong hamagouan;
Pandei pe sibolis in, Jesus sigogohan;
Asal ipanalom ho Jesus in Tuhanmu,
ningon sai maporus do na hinoruhonmu.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Psalmen 23:4
“Age pe mardalan ahu bani lombang bagas ni hagolapan, seng mabiar ahu, ai Ham do mangkasomani ahu; tungkot-Mu pakon simambu-Mu do na mangapohi ahu.”
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
gembala itu adalah seorang pemimpin. Sebagai pemimpin, gembala yang baik tidak hanya memerintah, tapi juga mengiringi. Gembala itu juga adalah seorang yang memiliki pengertian. Sebagai orang yang memiliki pengertian, gembala yang baik tidak hanya mengiringi, tapi juga membuat nyaman. Gembala itu juga adalah seorang teman. Sebagai seorang teman, gembala yang baik memberi penghiburan. Jika terdapat sosok gembala yang ideal seperti ini, maka yang digembalainya tidak hanya “tidak takut,” tapi juga menjadi percaya kepada gembala tersebut.
Jemaat Tuhan,
domba adalah makhluk yang lemah, sehingga sangat bergantung pada gembala. Sedangkan gembala memakai dua alat dalam menggembalai dombanya, yaitu gada dan tongkat. Gada memiliki ukuran yang lebih pendek, dan digunakan untuk memukul. Sedangkan tongkat memiliki ukuran yang lebih panjang, dan digunakan untuk mengangkat. Kita tahu bahwa Mazmur pasal 23 ini adalah mazmur Daud, yang membandingkan dirinya sebagai gembala domba dengan Tuhan sebagai Gembala manusia, termasuk dirinya. Salah satu sifat Tuhan yang melekat dalam dirinya adalah bahwa Tuhan selalu menyertainya. Hal ini serupa dengan yang dilakukannya saat menggembalai domba-dombanya. Hal ini membuat ia tidak takut pada bahaya. Ya, Gembala yang baik memberikan keamanan dan kenyamanan.
Ada juga saatnya ketika Daud menjadi sedih dan terpukul. Ia begitu lemah dan tidak bisa menghadapi semua masalahnya seorang diri. Di sini, Tuhan datang menghiburnya. Itulah yang dibutuhkan oleh orang yang sedang terluka dan berduka, yaitu penghiburan. Bukan penghakiman atau hukuman. Inilah yang dirasakannya dari Tuhan. Ya, Gembala yang baik memberikan penghiburan, sehingga yang dihibur menjadi dikuatkan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hari ini kita dikuatkan, sekaligus juga diingatkan, bahwa Tuhan adalah Gembala yang Baik bagi kita. Pertanyaannya, maukah kita digembalaiNya? Tuhan itu adalah Gembala yang Baik bagi kita. Pertanyaannya, maukah kita disertai dan dihiburnya? Di sini sering kita terbentur. Kita mengakui bahwa Tuhan adalah Gembala yang Baik, tapi kita tidak mau merasakan kebersamaan denganNya. Jika kita mau tetap melihat dan merasakan bahwa Tuhan adalah Gembala yang Baik bagi kita, maka jangan jauh-jauh dariNya. Jangan berpaling dariNya, apalagi melarikan diri dariNya. Semakin mendekatlah kepadaNya. Ia ada untuk kita. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 364:4-5
Ibere Ham Tuhan, haporsayaonkin.
Sai tambah ma holong-Mu in, pamalas uhurhin.
Sai manrogop au, roh manombah Ham.
Sai papansing Ham ma au, marhitei daroh-Mu.
Horja-Mu in Tuhan, dear pardalannin.
Totap ganup padan-Mu in, sadokah-dokahnin.
Sai manrogop au, roh manombah Ham.
Sai papansing Ham ma au, marhitei daroh-Mu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS