1. Doding: Haleluya No. 18:2
Ale Jesus, sai kawahkon, sai parorot Ham au on.
‘Se totap haporsayaon mangiankon uhurhon;
Sai paringgas Ham uhurhu, manangihon hata ai;
Sai horahan bai podah-Mu, songon si Maria ai.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: 1 Petrus 1:23
“Ai domma mangulaki tubuh nasiam, sedo humbani bonih na ra maseda, tapi humbani na so ra maseda do, ai ma marhitei hata na manggoluh anjaha na totap in, na humbani Naibata.”

“Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
salah satu tradisi iman yang masih dilaksanakan di beberapa jemaat GKPS di pedesaan (kampung) adalah membawa bibit tanaman seperti padi, bawang dan bibit yang lain ke gereja sebelum diadakan penyemaian benih atau penanaman di ladang. Dalam tradisi ini para petani bersama-sama dengan Majelis Jemaat, Pendeta dan Penginjil berdoa bersama supaya bibit yang akan disemai dan ditanam dapat bertumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang baik pula. Dari tradisi ini kita dapat melihat bagaimana proses pertumbuhan dari benih atau bibit itu yang dipahami tidak hanya bertumbuh secara alami, tetapi juga merupakan sebuah pertumbuhan dari awal sampai panen berada dalam kuasa Allah. Berkat yang sesungguhnya dari hasil panen dan pertumbuhan itu adalah karena berkat dan kasih karunia Allah.

Demikian jugalah disampaikan rasul Petrus kepada kita melalui ayat harian ini. Di dalam Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan bekerja sungguh nyata dalam hidup kita. Ada banyak berkat dan janji Tuhan yang siap bertumbuh subur atau berlipat-lipat lewat benih firman yang telah bekerja ketika firman Tuhan sudah ada dalam diri kita. Rasul Petrus bahkan mengatakan bahwa kita dilahirkan kembali bukanlah dengan sembarang benih, tapi dari benih yang kekal, yaitu dari firman Tuhan. “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” (1 Petrus 1:23). Lebih lanjut ia menambahkan, “Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.” (1 Petrus 1:24-25). Ayat ini mengacu kepada kitab Yesaya 40:7-8.

Dengan demikian, kita adalah ciptaan baru di dalam Tuhan dan ciptaan baru itu akan dapat berproses untuk bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik melalui Firman yang kita terima dan hayati. Dari pengalaman iman, bisa saja Firman yang kita tanam saat ini mungkin belum terlihat sebagai sesuatu yang nyata, tetapi benih itu akan terus bertumbuh dan berbuah jika kita menjaganya dengan baik dalam diri kita. Firman Allah itu hidup, dan bukan hanya hidup tapi juga kekal sifatnya. Tuhan Yesus sendiri menggambarkan perihal ini dalam perumpamaan tentang penabur dalam Matius 13:1-23. Benih itu akan mampu hidup jika jatuh di tanah yang baik, bukan di pinggir jalan (ayat 4), di tanah berbatu-batu (ayat 5-6), atau semak duri (ayat 7). “Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (ayat 8). Perumpamaan ini mengarah pada kesimpulan seperti ini, “Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (ayat 23). Firman itu jelas adalah benih, yang hidup dan kekal.

Dengan demikian, adalah baik untuk tetap memberi diri dan waktu untuk mengelola benih yang baik yang telah diberikan Tuhan bagi kita serta menjadikannya sebagai identitas kita, sehingga ketika ada tantangan dan masalah yang kita hadapi dalam hidup, maka kita akan mempertemukannya dengan firman Tuhan yang senantiasa kita masukkan dalam hidup kita. Ketika kita membaca firman dan merenungkannya, kita bukan hanya sekedar membaca saja, melainkan kita tengah menanam benih-benih. Benih perlindungan, benih keselamatan, benih kemakmuran, benih kesehatan, benih kemenangan dan sebagainya dalam kehidupan kita, semua itu siap untuk berbuah berlipat kali ganda di tengah perjalanan kehidupan. Semua benih itu siap untuk menjadi berkat dalam segala segi kehidupan kita. Biarlah benih rohani yang disediakan Tuhan dalam Alkitab kita pakai sebagai benih rohani yang mengandung kuasa luar biasa, yang mampu menghasilkan panen seumur hidup. Karena itu, marilah kita mulai membaca janji-janji Tuhan hari ini. Mulailah menanam, dan bersiaplah untuk memetik buahnya kelak secara berkelimpahan. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 404:2
Hatamu do Tuhan, hupindahi nuan,
bahen suluh bai pardalanankin.
Pitah Ham hansa in, na mambotoh ijin,
aha na huporluhon Tuhan.
Ham arta na harga, poltik hujolom in,
humbani na hinan, Ham do tong Naibatangkin.
Bonani na dear, ronsi sadokahnin,
Panondang na lihar, bai ganup na golap in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS