1. Doding: Haleluya No. 327:1
Marpangunsandeian bani Tuhan in, puji sai pasangap ma GoranNi in.
Monang halani Hatani Tuhan in, mangarapkon parpadanan in.
Sai mangarap bani padan ni Tuhanta Jesus Kristus.
Sai mangarap ma hita bai partobusonNi in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Jeremia 11:20
“Tapi Ham, ale Jahowa Zebaot, panguhum na pintor do Ham, siuji piah-piah pakon uhur, pataridahkon Ham ma bangku pambalason-Mu bani sidea; ai hu Bamu do huondoskon parkarangku.”

“Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
tantangan bagi orang beriman ternyata tidak hanya datang dari orang lain yang tidak beriman, atau dari bangsa lain yang berbeda pandangan atau pemahaman dengan kita. Tantangan itu ternyata bisa juga datang dari orang terdekat, kawan seiman, atau saudara yang selalu bersama kita. Hal yang terakhir ini memang sering terjadi dalam kehidupan kita, hanya kejadiannya sering tidak kita duga atau perhitungkan. Situasi seperti ini yang membuat kita merasa tertekan dan juga menyesali mengapa itu harus terjadi.

Nabi Yeremia yang berasal dari Anatot, justru menghadapi tantangan bahkan ancaman dari orang-orang yang ada di sana. Mengapa ia mendapat ancaman? Orang di Anatot tidak suka diingatkan atau ditegur oleh nabi Yeremia selaku utusan Tuhan. Mereka mengatakan agar Yeremia jangan mengatasnamakan Tuhan dalam berbicara kepada mereka. Karena itu mereka merencanakan untuk membunuh Yeremia. Tentu hal ini menjadi pergumulan bagi Yeremia, sehingga ia berseru kepada Tuhan. Yeremia meminta agar Tuhan menyatakan keadilan. Siapapun yang bersikap tidak sejalan dengan firman Tuhan, biarlah Tuhan yang menghukum mereka. Tuhan tahu isi hati dan Tuhan pasti akan bertindak dengan keadilanNya.

Apa yang diminta oleh Yeremia kepada Tuhan menunjukkan bahwa Yeremia tahu Tuhan menginginkan agar bangsa Israel tetap setia kepadaNya. Namun ketika bangsa pilihan itu justru menentang firman Tuhan, maka Yeremia yang menjadi sangat kecewa, sehingga ia meminta kepada Tuhan untuk tetap menyatakan keadilanNya. Yeremia tidak bertindak atas nama dirinya sendiri yang mendapat ancaman dari saudaranya, tetapi ia menyerahkan perkaranya kepada Tuhan. Yeremia tahu bahwa pembalasan itu adalah hak Tuhan. Tentu hal ini juga yang menjadi perenungan bagi kita bahwa ketika kita diancam atau dilarang untuk memberitakan yang baik, biarlah Tuhan yang membela kita dan biarlah Tuhan yang bertindak atas ketidakadilan itu. Kita harus tetap setia pada Tuhan dan melakukan perintahNya, sementara untuk penghakiman itu bukan hak kita. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 334:2
Mase sai tongtong marpusok uhur ham,
bai borat ni silang na iporsan ham?
Sabar ma ham bai pusok ni uhur in,
roh ma pasu-pasu dob salosei in.
Ulang lupa ham bai layakNin, ganup ari sai bilangi in.
Sai bilangi pambaenanNi in, in ma pasu-pasu ni Tuhanta in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS