
1. Doding: Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenanMu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihonMu, marsombah roh hu lobeiMu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahnin, timbul janah pansing do goranMu ijin.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Maleaki 3:6
“Seng mubah-ubah anggo Ahu, Jahowa, tapi anggo hanima tong pe songon anak ni si Jakob.”
“Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
“Tak ada yang abadi,” adalah ungkapan yang menyampaikan sebuah pesan kepada kita bahwa tidak ada yang kekal, semua mempunyai limit atau batasan, karena sejatinya setiap apapun pasti mengalami perubahan karena hanya perubahan itu yang bersifat kekal. Namun hari ini kita dihantarkan kepada sebuah situasi yang menggambarkan kekekalan. Ayat ini mengingatkan kita akan sifat Tuhan yang kekal dan tidak berubah. Maka mari kita melihat lebih dalam mengenai makna dari ayat ini dan bagaimana hal itu relevan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada beberapa poin yang dapat kita rasakan ketika kita masuk kepada sifat kekal Tuhan, yaitu, Tuhan adalah sama, kemarin, hari ini, dan selamanya. Ia tidak berubah dalam kasih-Nya, kekudusan-Nya, dan keadilan-Nya. Dalam dunia yang selalu berubah, Tuhan adalah satu-satunya yang tetap dan dapat diandalkan. Yang berikutnya adalah bahwa janji Tuhan yang kekal, semua janji Tuhan dalam Alkitab adalah tetap dan tidak berubah. Ketika Ia berjanji untuk menyertai kita, mengasihi kita, dan menyediakan bagi kita, janji-janji tersebut tidak akan pernah gagal. Lalu kita mengenal dan merasakan kesetiaan Tuhan. Ketidakberubahan Tuhan juga berarti Ia setia. Ia tidak akan meninggalkan atau mengabaikan umat-Nya. Meskipun kita sering gagal dan berubah, Tuhan tetap setia kepada kita. Lalu apa yang kita rasakan dalam kesetiaan dan ketidakberubahan Tuban tersebut? Kita akan merasa aman di dalam Tuhan. Karena Tuhan tidak berubah, kita memiliki keamanan dan ketenangan dalam hidup kita. Kita tahu bahwa apapun yang terjadi, Tuhan tetap memegang kendali dan berkuasa atas segalanya. Kita juga akan mengalami pengharapan yang pasti. Ketidakberubahan Tuhan memberi kita pengharapan yang pasti. Kita dapat yakin bahwa apa yang Tuhan katakan akan terjadi, akan terwujud. Ini memberi kita kekuatan untuk terus maju, meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan. Keadaan itu akan mendorong kita untuk hidup kudus. Menyadari bahwa Tuhan tidak berubah mengajak kita untuk hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada-Nya. Kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Kristus, yang adalah cerminan sempurna dari Bapa yang tidak berubah.
Jemaat Tuhan,
melalui nas ini kita akan selalu ingat bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak berubah. Di tengah-tengah perubahan dunia yang begitu cepat, kita memiliki jangkar yang kokoh dalam Tuhan yang kekal. Mari kita terus bergantung pada-Nya, mengandalkan janji-janji-Nya, dan hidup seturut dengan kehendak-Nya. Di dalam doa kita memohon agar Tuhan memberi kita iman yang teguh untuk selalu percaya kepada-Nya dan hidup dalam kasih-Nya yang kekal. Amin.
5. Doding: Bapa yang Kekal
Kasih yang sempurna telah kut’rima dariMu.
Bukan karena kebaikanku, hanya oleh kasih karuniaMu,
Kau pulihkan aku, layakkanku tuk dapat memanggilMu, Bapa.
Kau b’ri yang kupinta. Saat ‘ku mencari ‘ku mendapatkan.
‘Ku ketuk pintuMu dan Kau bukakan, s’bab Kau Bapaku, Bapa yang kekal.
Takkan Kau biarkan, aku melangkah hanya sendirian.
Kau selalu ada bagiKu, s’bab Kau Bapaku, Bapa yang kekal.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS