1. Doding: Haleluya No. 1:1-2
Jahowa sihol pujionku, ai Ham do Naibata Sitompa au.
Sai suruh Tonduy-Mu hu bangku, mangajar au mamuji goran-Mu.
Marhitei-hitei Jesus AnakMu, ase dear dodingku hu Bamu.

Bai Anak-Mu bobahon ahu, ase Bamu iboban au homa.
Sorapkon Tonduy-Mu hu bangku, manogu au bai dalan na torsa.
Ase tongtong gok damei uhurhin, janah mesek mamuji goran-Mu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Parambilan 3:22
“Jadi huidah ma, seng dong sidearan bani jolma in humbani na marmalas ni uhur ia bani horjani, ai do rupeini. Ise ma na mamboan jolma hujai, ase ididah barang aha na masa dob matei ia?”

“Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?”

 

4. Renungan
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
tiap-tiap kita selalu mendambakan sukacita dalam hidup. Tidak ada seorangpun yang menginginkan kehidupannya diisi dengan persoalan ataupun permasalahan. Maka, wajar bila banyak hal yang dilakukan oleh setiap orang untuk mengejar sukacita dan kebahagiaan tersebut. Bila standar seseorang bersukacita adalah dengan memiliki banyak harta, maka orang tersebut akan bekerja siang dan malam, sehingga ia memperoleh uang yang banyak. Apabila standarnya adalah juara, maka seseorang akan berlatih atau belajar dengan sungguh-sungguh.

Namun hari ini kita menerima Firman Tuhan yang menyatakan kebijaksanaan-Nya tentang kehidupan kita. Firman dalam Pengkhotbah 3:22 mengatakan bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bersukacita dan berbuat baik selama ia hidup. Dalam ayat ini, raja Salomo, sang Pengkhotbah, menyerukan kepada kita untuk menemukan sukacita dalam kehidupan kita sehari-hari. Ia mengajarkan bahwa ada kebaikan yang besar ketika kita hidup dalam keselarasan dengan kehendak Tuhan. Ini menyiratkan bahwa manusia seharusnya menikmati hasil kerja kerasnya dan menikmati hidup dengan sukacita. Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengajarkan bahwa hidup yang bermakna adalah ketika seseorang bersukacita dalam pekerjaan dan hidupnya, serta menghargai anugerah dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Saat kita hidup dalam iman dan patuh kepada-Nya, maka kita mengalami kehadiran-Nya yang penuh sukacita.

Namun, seringkali kita tergoda untuk mencari kebahagiaan di tempat-tempat yang salah. Dunia menawarkan kesenangan sesaat yang hanya memuaskan keinginan jangka pendek kita. Tetapi, hanya dalam relasi yang intim dengan Tuhan saja maka kita dapat menemukan sukacita yang abadi.

Saudara-saudari yang terkasih,
mari kita bertekad untuk mengikuti kehendak Tuhan dalam segala hal. Kehidupan yang diberkati adalah kehidupan yang tunduk pada perintah-Nya serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Kita dipanggil untuk berbuat baik kepada orang lain, menjadi teladan cinta dan kasih dalam segala hal. Seperti yang dikatakan dalam Efesus 5:8, “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.” Marilah kita hidup sebagai terang dunia ini, menyinari orang-orang di sekitar kita dengan kasih dan kebaikan. Akhirnya, mari kita selalu mengingatkan satu sama lain akan kebenaran Firman Tuhan. Hanya di dalam-Nya kita menemukan arti sejati dalam hidup ini. Marilah kita berdoa bersama untuk mendapatkan kekuatan dari Roh Kudus agar kita dapat terus berjalan di jalan yang benar dan memuliakan nama-Nya di segala hal.

Saudara-saudari yang terkasih,
bersukacitalah dalam Tuhan dan berbuat baiklah kepada sesama. Inilah panggilan kita sebagai umat-Nya, sehingga hidup kita benar menjadi hidup yang berdampak, yang tidak hanya berdampak membawa sukacita bagi kita, pun berdampak bagi orang lain dengan memberikan sukacita kepada yang lain. Semoga Tuhan memberkati dan memimpin setiap langkah kita. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 145:1+3
Ringgas hita rup, manogu ganup,
na pag manendel, na hengkeng hobal,
bai Hatani Tuhan, na sangap tongtong
rosuh-Ni ma bahen i dunia on.

Horjahon bujur hata-Ni ganup,
sai monang jojor baenon-Ni ganup.
Ai Ia do Raja na monang tongtong,
patitir pe bala manginsurut tong.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS