1. Doding: Haleluya No. 246:1-2
Sai dingat Jesus Tuhanmin, na roh hubanta jolma.
Na manadingkon surga in, na pala gabe jolma.
Sai ulang lupa ham ijin, ai in do hagoluhanmin,
sai puji malah Ia.

Sai dingat Jesus Tuhanmin, sitaron na madorsa.
Bai hayu na marsilang in, mangkopkop ham pardousa;
Ai ham talup manaron in, na mangonai bai Jesus in,
sai puji ma lah Ia.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Titus 2:14
“na mamberehon diri-Ni mangkopkop hita, laho manobus hita humbani haganup hajahaton, anjaha urason-Ni bani diri-Ni sada bangsa, ase Ia simadasi, na mangkaringgaskon sagala horja na madear.”

“yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Warren W. Wiersbe, pernah menuliskan pernyataan seperti ini, “Jika anda melihat kepada orang lain, maka anda akan tertanggu. Ketika anda melihat pada diri sendiri yang lemah dan rapuh, anda akan kehilangan semangat. Tetapi ketika anda memandang kepada Kristus yang telah disalibkan, anda akan sangat bersukacita.” Ungkapan ini menyatakan betapa sukacitanya hidup kita ketika selalu memandang kepada Kristus. Karena di dalam Kristus memang sukacita dan pengharapan selalu tersedia dan sudah diberikan dengan anugerah-Nya kepada kita. Dalam ayat harian ini juga dijelaskan oleh rasul Paulus tentang perlunya fokus kepada Tuhan Yesus yang tersalib tersebut. Rasul Paulus mengingatkan akan kasih karunia Allah yang telah nyata. Allah telah berkarya menyelamatkan manusia. Orang yang menerima keselamatan berarti diubah oleh kasih karunia Tuhan. Kasih karunia yang menyelamatkan itu terjadi melalui pengorbanan Kristus di kayu salib.

Orang Kristen yang sungguh telah mengalami perubahan menolak keegoisan, kesombongan, ketamakan, dan segala kesenangan hidup dalam dosa. Perubahan hidup berarti hidup dalam pengendalian diri, dalam kebenaran, dan dalam kesalehan (ayat 12). Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali juga mendorong orang beriman untuk memiliki sikap siap sedia menyambut kedatangan Dia (ayat 13). Itu menghasilkan buah-buah perbuatan baik. Karya penyelamatan dari Allah itu juga bertujuan untuk mendidik kita agar meninggalkan kefasikan (Titus 2:11-12a). Segala keinginan duniawi yang jahat, seperti hawa nafsu, ketamakan, dan apa pun itu yang menguasai diri manusia, sehingga membuat kita jauh dari Allah, harus diwaspadai dan ditinggalkan. Untuk dapat meninggalkan semuanya itu, maka sekarang, selagi kita masih ada di dunia ini, kita diminta untuk hidup bijaksana, adil, dan beribadah sambil terus menantikan hari kedatangan Yesus Kristus kembali (Titus 2:12b-13). Paulus menyampaikan kepada Titus, serta tentunya kepada kita semua, agar mengingat bahwa kita telah dibebaskan dari segala dosa. Kita diselamatkan bukan untuk hidup semena-mena, tetapi untuk menjadi umat milik Tuhan yang kudus dan yang selalu berbuat baik (Titus 2: 14).

Melalui kata, “rajin berbuat baik” terkandung suatu tindakan yang dilakukan secara konsisten, berulang-ulang, hingga perbuatan itu dapat dikenali oleh orang lain dan mereka mengakui bahwa orang Kristen itu baik, lalu memuliakan Allah. Dengan demikian, memaknai Yesus yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, dapat kita respons dengan senantiasa rajin berbuat baik. Oleh karena itu, sambil mengingat bagian lain firman Tuhan yang menyebutkan panggilan kita sebagai garam dan terang dunia (Matius 5:13-16), mari kita kembali mengobarkan semangat untuk berbuat baik melalui sikap dan perilaku kita, juga lewat uluran tangan kita yang lahir dari hati yang mengasihi orang lain. Ingatlah bahwa orang yang hatinya dipenuhi kasih Allah, niscaya ia tidak akan tahan berdiam terlalu lama tanpa berbuat baik, karena kasih kepada sesama. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 248:1-2
Huhaholongi Ham, Gogohku, huhaholongi Ham tongtong.
In ma marhitei pambaenanku, humbani gok ni uhurhon.
Ai Ham do manondangi au, ronsi na matei au.

Huhaholongi Ham, Goluhku, ai Ham do hagoluhankin;
Ningon tongtong Ham pujionku, au na sinondangan-Mu in.
Holong mamitah uhurhin Bamu o Jesuskin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS