1. Doding: Haleluya No. 12:1+3
O Jesus Panondang i dunia on.
Mulani na torang tangar hatangkon.
Sai holong atei-Mu bai pardousa on.
Ham ma mangapohi na marhoru on.
Tonduy, daging uhur, ampa gogoh niin,
ulang bai na sambor, sai Bamu ma in!
Ningon gok Bamu ma au hinopkop-Mu,
ase saud martuah au jabolon-Mu.
2. Tonggo
3. Ayat harian: 1 Tessalonika 5:5
“Ai haganup do nasiam anak ni na lihar anjaha anak arian, seng borngin atap na golap simada hita.”
“karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
terang adalah simbol dari kehidupan. Setiap hari kita selalu menantikan terang fajar sebagai tanda permulaan kehidupan yang baru. Dalam sejarah umat manusia dan agama-agama kuno, terang juga tetap menjadi topik utama yang tidak dapat dipisahkan. Hannukah, adalah pesta terang dalam agama Yahudi untuk merayakan Bait Allah dan kemerdekaan dari penyembahan berhala. Demikian juga pesta terang dalam agama Hindu yang disebut Diwali, untuk merayakan kemenangan kebaikan dari kejahatan. Bagi kita selaku orang Kristen, Yesus Kristus adalah terang yang menyinari kegelapan dunia. Dengan demikian, terang adalah simbol yang memiliki kekuatan sebagai tanda kehadiran Allah dan anugerah-Nya kepada umat manusia dan dunia.
Nas hari ini mengatakan, “Kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang.” Apakah yang menjadi karakter orang-orang siang? Salah satunya adalah tidak seperti “orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.” Itu berarti anak-anak terang selalu menjauhkan diri dari ketertiduran, kepasifan dan ketidakpedulian, serta tetap terjaga dan sadar untuk mengasihi dan memanfaatkan setiap waktu dengan sebaik-baiknya. Selain itu kita memerlukan relasi yang semakin dekat dan intim dengan Tuhan dengan hati yang tulus, selalu berkomunikasi dengan-Nya dalam doa serta menghidupi firman-Nya agar terang kita tetap bercahaya. Pada kenyataannya kita memang seringkali terpengaruh dengan cara kehidupan dunia kegelapan dan terbuai dengan tawaran kenikmatan sesaat dan sesat dari dunia. Tetapi nas hari ini memanggil kita untuk hidup sebagai anak-anak terang dan menyinarkan terang Allah serta tetap terjaga dan sadar atas apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Kita tidak dapat lari dari dunia tetapi kita hidup di dunia karena kita memiliki tanggung jawab dan misi menjadi terang yang bercahaya setiap waktu. Jika tidak demikian, maka kita sama dengan garam yang tidak lagi asin dan memberi cita rasa. Maka tugas panggilan kita selaku anak-anak terang adalah menjadi terang yang bercahaya dan menyatakan kehadiran Allah di tengah-tengah dunia.
Allah adalah terang dan dapat berjumpa dengan orang-orang yang mencari Dia dengan hati yang tulus. Apapun yang terjadi, kita tidak akan pernah terpisahkan dari kasih-Nya karena kita adalah anak-anak-Nya. Dengan mengimani hal ini, kita tidak akan pernah takut dan gentar terhadap apapun yang terjadi dalam hidup kita. Kegelapan tidak pernah mengalahkan orang-orang yang memilih untuk hidup dalam terang dan memancarkan terangnya selaku anak-anak terang. Hidup dalam terang adalah kehidupan bersama Kristus dan dalam kehadiran Kristus, yang selalu dibaharui dalam kasih, iman dan pengharapan. Amin.
5. Doding: Kidung Jemaat No. 424:1
Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,
di mana pun ‘ku berada, ‘ku mengenangkanNya.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS