1. Doding: Haleluya No. 2:1
Puji Jahowa ale tonduyhu, puji ma Ia Naibatamin.
Paima bois ope bohalhu, sai pujionku layakNi in.
Sitompa daging tonduy pe, ningon ipuji do hape,
Haleluya, haleluya.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Johannes 3:7
“Ulang ma longang uhurmu, halani Huhatahon bamu maningon tubuh nasiam paduahalihon.”
“Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
semenjak disebutkan di dalam Alkitab, kejadian lahir baru atau lahir kembali itu ternyata mendapatkan penekanan yang cukup luas dimana-mana. Lahir baru atau lahir kembali menjadi syarat dalam penerimaan calon mahasiswa di beberapa STT (Sekolah Tinggi Teologi) di Indonesia. Syarat ini juga dituliskan bagi calon pelayan dan pendeta di beberapa denominasi gereja. Bagaimana melewati lahir baru atau lahir kembali ini? Apa tandanya seseorang sudah mengalaminya?
Kalau kita melihat keseluruhan Yohanes pasal 3, maka lahir kembali itu ditandai dengan beberapa hal. Pertama, jika tidak dilahirkan kembali, maka seseorang tidak dapat melihat Kerajaan Allah (ayat 3). Kedua, lahir kembali yang dimaksud Yesus di sini adalah dilahirkan dari air dan Roh (ayat 5). Ketiga, apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh (ayat 6). Apakah sampai di sini, kita sudah memahami tentang lahir baru atau lahir kembali? Sepertinya belum. Maka, kita perlu membaca ayat lain di dalam Alkitab untuk menjelaskan tentang itu.
Dalam 1 Petrus 1:3 dituliskan demikian, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.” Dari ayat ini, lahir baru atau lahir kembali itu bukanlah inisiasi atau perbuatan manusia, melainkan rahmat Allah. Lahir kembali yang dirahmatkan oleh Allah itu didapatkan melalui kebangkitan Yesus dari kematianNya.
Lalu, dalam 2 Korintus 5:17 ditulis demikian, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Ayat ini berbicara tentang ciptaan baru, bukan lahir baru. Namun, makna dan arahnya sama, bahwa lahir baru atau ciptaan baru atau lahir kembali, adalah suatu keadaan di dalam Kristus.
Dengan demikian, keheranan Nikodemus terhadap ucapan Yesus tentang lahir kembali atau lahir baru bisa kita pahami, karena saat itu Yesus belum mati dan bangkit. Maka bagi kita, umat Kristen saat ini, tentulah dapat memahami bahwa lahir kembali atau lahir baru itu merupakan anugerah/rahmat dari Tuhan. Dia ditandai dengan masuknya seseorang di dalam keberadaan Yesus. Maka, sekarang kita tidak usah menilai orang lain apakah sudah lahir baru atau belum. Kita lihat saja ke diri kita masing-masing, karena tandanya sudah cukup jelas sekarang bagi kita. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 406:1-2
Hatahononta diatei tupa ma, ai Negaranta tanoh na lambut.
Laut bolag dolog ni pe ratah, talun jenges appar do haganup.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
Sanggah poltak mataniari in, martitialas bai sogodni in.
Morum mangerbang bunga-bunga in, irandu doding ni bossala in.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS