1. Doding: Haleluya No. 307:1-2
Bani na martonggo ahu, hu Bamu o Tuhankin.
Ajar Ham ma au manjalo ganup na binere-Mu.
Mangakuhon songon Jesus bani sitaranon-Nin.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuh-Mu Tuhan.

Atap aha husurahon na dear bai goluhkon.
Bahen Ham au pambalosi bani ganup rosuh-Mu.
Mangauhon ‘pa porsaya ‘ge galek pe uhurhon.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuh-Mu Tuhan.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Lahoan ni Apostel 16:25
“Tapi marayak tongah borngin, martonggo ma si Paulus ampa si Silas mamuji Naibata ipatangi-tangi na tartutup ai.”

“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
William Somerset Maugham, seorang penulis sandiwara, roman, dan cerita pendek yang berasal dari Inggris, menuliskan sebuah kalimat , “Kamu dapat melakukan apa pun di dunia ini jika kamu siap untuk mengambil konsekuensinya.” Artinya adalah bahwa kita bebas melakukan apapun, tetapi kita juga harus siap dengan konsekuensi yang akan kita terima dari setiap apapun yang kita lakukan. Karena sejatinya setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil mempunyai konsekuensi bagi pelaku atau pengambil keputusan. Agaknya ini juga yang menjadi keputusan dari rasul Paulus ketika ia memutuskan untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, meskipun ada harga yang harus dibayar, termasuk konsekuensi yang berhubungan dengan kehidupannya sendiri. Lalu apa konsekuensi itu?

Jemaat Tuhan,
Paulus dan Silas adalah dua orang pemberita Injil yang gigih memberitakan Injil Kristus. Ketika mereka berada di kota Filipi, mereka ditangkap, dipukuli dan dimasukkan ke penjara. Keterkungkungan Paulus dan Silas di penjara ternyata tidak mematahkan semangat penginjilan mereka, karena keberadaan di penjara juga mendorong mereka untuk menguatkan penghuni penjara lainnya, dengan cara menyanyi dan berdoa kepada Tuhan, dan tindakan yang dilakukan oleh Paulus dan Silas ternyata menggugah semangat para narapidana yang lain yang berada di dalam penjara tersebut. Kita melihat bahwa walaupun konsekuensi dari keputusan yang diambil oleh Paulus dan Silas untuk tetap memberitakan Injil adalah kebebasan yang terenggut, dan harus terpenjara, tetapi semangat penginjilan itu tetap menggelora, bahkan semangat itu diestafetkan kepada narapidana yang juga mengalami keterpurukan hidup, sehingga mereka tidak menyerah dalam kondisi yang mereka alami pada saat itu. Praktik berdoa dan memuji Tuhan selain sebagai wujud iman yang kokoh kepada Tuhan Yesus, pun sebagai sebuah contoh dan edukasi yang dilakukan Paulus dan Silas kepada para narapidana, karena situasi yang berat, yang terkungkung dari kebebasan membuat umat-Nya jauh dari-Nya, tetapi justru semangat dan keteguhan iman harus tetap diperlihatkan dengan tetap berdoa dan memuji Tuhan. Karena dengan berdoa dan memuji Tuhan, kondisi yang berat itu akan menjadi ringan, beban yang dirasakan itu akan dapat dihadapi melalui kekuatan dari Tuhan Yesus, dan hal itu akan dapat dinikmati ketika kita datang dalam doa kita dan tetap memuji nama-Nya.

Jemaat Tuhan,
hidup adalah pilihan. Kita diperhadapkan untuk tetap memilih dan memutuskan, apa yang harus kita lakukan dalam hidup ini, dan setiap pilihan atau keputusan mempunyai konsekuensi. Ada saatnya kita akan menerima konsekuensi yang berat atau bahkan kita harus menderita dengan konsekuensi itu. Lalu firman ini mengingatkan kita bahwa ketika kita mengambil sebuah keputusan yang memang benar-benar mengandalkan iman dan kesetiaan kita kepada Allah, tentu konsekuensi itu akan menjadi sebuah hal yang mampu menyemangati kita. Ketika kita menghadapi kondisi yang berat sekalipun dalam hidup karena keputusan kita tetap mengikut Yesus, tentu hidup yang selalu berdoa dan memuji Tuhan itulah yang justru menguatkan kita, sehingga kita mampu bertahan untuk akhirnya menang. Berdoa dan memuji Tuhan dalam hidup, tidak hanya sebagai contoh bagi orang yang ada di sekitar kita, tetapi sebagai wujud pembuktian keteguhan iman kita kepada Tuhan Yesus. Maka hiduplah dalam doa dan pujian kepada-Nya. Amin.

 

5. Doding: “Yesus Hanya Sejauh Doa”
Bila kau rasa gelisah di hatimu. Bila kelam kabut tak menentu hidupmu.
Ingat masih ada s’orang P’nolong bagimu, Yesus tak pernah jauh darimu.
Bila cobaan menggodai hatimu, bila sengsara menimpa keadaanmu.
Ingat Yesus tak kan pernah jauh darimu, Dia s’lalu pedulikan kamu.
Berseru memanggil nama-Nya, berdoa Dia ‘kan seg’ra menghampiri dirimu.
Percaya Dia tak jauh darimu, Yesus hanya sejauh doa.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS