1. Doding: Haleluya No. 266:1
Sai hutuju hagoluhan, na pasonang au.
Hugogohi lao hu surga, ronsi ondos au.
Abat husimbili do, hata on hudingat do:
Sai nunuti mangindahi, hasonangan in.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Lukas 10:20
“Tapi ulang ma malas uhurnima, halani tunduk setan-setan ai bannima, tapi malas ma uhurnima, halani domma tarsurat gorannima i nagori atas.”
“Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kita sering terjebak di tengah-tengah kehidupan kita selaku orang percaya. Ada suatu kecenderungan yang fatal di mana kita mendasarkan sukacita pada tempat yang salah. Manusia begitu mudah dan cepat terkesan dengan kesuksesan-kesuksesan duniawi yang diraih dan dicapainya, sehingga tanpa sadar dirinya telah dibutakan oleh kesombongan diri sendiri. Mabuk dan euforia dengan berbagai macam pencapaian duniawi dapat membuat kita lupa dengan sukacita sejati dan kekal, yaitu jaminan bahwa nama kita telah tertulis dalam buku kehidupan di sorga. Melalui nas hari ini kita diingatkan agar tidak bersukacita dan bangga dengan kemampuan dan berbagai macam karunia yang kita miliki, tetapi bersukacitalah atas anugerah terbesar dari Allah, yaitu keselamatan kita di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tanpa Kristus dan keselamatan kekal yang dianugerahkan-Nya, maka hidup kita akan mengalami jatuh-bangun sesuai dengan situasi kondisi yang terjadi. Kita bangga dengan kesuksesan dan merasa aman dengan apa yang ada pada kita, dan kemudian lahirlah kesombongan ketika berhasil dan muncullah putus asa ketika gagal. Kehidupan seperti itu tidak akan pernah kokoh dan stabil. Ingatlah bahwa jaminan kehidupan yang sejati hanya ditemukan di dalam keselamatan dari Kristus dan keyakinan serta keimanan bahwa nama kita telah terdaftar di sorga selaku anak-anak Allah.
Melalui nas hari ini kita disadarkan agar tidak mendasarkan sukacita pada hal-hal yang sementara. Yesus memberikan kepada kita suatu pencerahan tentang sukacita sejati yang tidak akan pernah hilang dalam situasi dan kondisi apapun. Sukacita yang tidak dipengaruhi hal-hal lahiriah dan tidak berasal dari dunia tetapi dari Tuhan sendiri. Hal yang serupa diingatkan Yesus kepada para murid-Nya yang ketika mereka kembali dari suatu tugas misi bangga dengan apa yang telah mereka raih. Mereka dengan sombongnya menceritakan kehebatan dan kuasa yang ada pada mereka. Tetapi Yesus merespons dengan mengarahkan mereka kepada sukacita yang berasal dari sumber yang berbeda, suatu sukacita yang tetap dan tanpa batas. Suatu sukacita yang tidak terselami ketika Yesus mengatakan, “bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” Nama yang merupakan suatu identitas diri yang dianugerahkan Yesus kepada setiap orang percaya yaitu identitas kekal dari masing-masing kita, posisi kita di hadapan Allah selaku anak-anak-Nya.
Marilah kita senantiasa bersukacita dan berbahagia karena identitas diri kita tidak lagi yang sementara atau temporer, tetapi sumber sukacita kita berasal dari keberadaan kita yang kekal selaku anak-anak kekasih Tuhan. Tuhan sangat senang ketika kita bersukacita atas siapa diri kita dan bukan atas apa yang kita perbuat. Sukacita kita bersumber dari siapa diri kita bukan dari bagaimana respons orang lain atas pencapaian dan apa yang dapat kita raih. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 333:1-2
Hu surga do tujuankin sai tong masihol uhurhin,
bai na roh au hu lobei-Mu, patenger Ham ma uhurhin.
O Tuhan togu tonduyhin, bai na sonang i lambung-Mu,
ai sai masihol uhurhin hu surga bai ianan-Mu.
Seng sonang au bai goluhkon, bai tanoh partangisan on,
sai dompak Ham do uhurhon, ase boi sonang au tongtong.
O Tuhan togu tonduyhin, bai na sonang i lambung-Mu,
ai sai masihol uhurhin hu surga bai ianan-Mu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS