1. Doding: Haleluya No. 343:1+4
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon,
na doyuk kahou magou au, hape maluah do.
Hujolom padan na toguh, in ma hata-Ni in,
ai Tuhan in do gogohkin, na hot sadokah nin.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Job 9:10
“Ia do na mambahen habanggalon na so tardadap, ampa tanda halongangan na so tarbilangi.”
“yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyaknya.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
sosok Ayub adalah sosok yang sangat dikenal dan terkenal sebagi representasi orang yang percaya, beriman yang teguh, setia pada Allah, serta tangguh dalam kehidupannya. Banyak hal yang dialaminya yang membentuk dan membangun keteguhan iman Ayub kepada Allah. Iman yang teruji saat Ayub mengalami “penderitaan” dalam hidupnya, bahkan saat orang-orang yang terdekat dengannya bukan menopangnya, tetapi justru membully Ayub karena ketaatannya terhadap Allah, meski ia menderita. Sama seperti latar belakang nas kita hari ini. Ayub merespons temannya yang bernama Bildad yang menuduh bahwa penderitaannya adalah hasil dari dosanya. Ayub menanggapi tuduhan itu dengan menekankan eksistensi sebagai seseorang yang kecil di hadapan Allah yang empunya kemahabesaran dan kemahakuasaan.
Jemaat Tuhan,
nas ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah yang jauh melampaui pemahaman manusia. Kebesaran dan kuasa Allah tidak terbatas. Dia adalah pencipta dan pengatur segala sesuatu. Dia melakukan perkara-perkara besar yang tidak dapat dijelaskan oleh manusia. Sebagai manusia, kita sering sekali terbatas dalam pemahaman kita. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang tidak terduga, dan keajaiban-Nya tidak bisa dihitung. Untuk dapat memahami kebesaran dan kuasa Allah, maka dibutuhkan keteguhan iman dalam segala situasi. Ayub menghadapi penderitaan yang luar biasa, namun ia tetap mengakui kebesaran Tuhan. Ini adalah contoh bagaimana iman dapat tetap kuat meskipun kita berada dalam keadaan yang sulit. Ayub percaya bahwa di balik penderitaannya ada rencana dan tujuan Tuhan yang lebih besar yang mungkin belum ia pahami. Dalam penderitaan, Ayub mengakui keterbatasan manusia, dan perlu kerendahan hati untuk mengakui keterbatasan kita.
Jemaat Tuhan,
dalam kehidupan, kita mungkin tidak selalu mengerti mengapa hal-hal tertentu terjadi dan harus kita alami. Apakah itu hal yang menyukakan hati kita, atau bahkan hal yang mendukakan kita. Namun satu hal yang pasti adalah kita harus percaya bahwa Tuhan bekerja melalui segala situasi, bahkan yang paling sulit sekalipun. Dalam suka dan duka, Allah memperlihatkan kuasa dan kebesaran-Nya, perbuatan-Nya yang ajaib tidak pernah luput dalam kehidupan kita. Dengan pemahaman iman yang seperti itu akhirnya kita mengalami dan menikmati keajaiban Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan dalam segala situasi hidup kita. Nas hari ini juga mengajak kita untuk terus mengingat bahwa Tuhan lebih besar dari segala situasi yang kita hadapi dan bahwa iman kita kepada-Nya adalah kunci untuk menjalani hidup dengan penuh pengharapan, meskipun jalan kita penuh dengan tantangan. Bila Ayub bisa sampai kepada level pemahaman iman yang teguh dan kesetiaan yang telah lulus uji, lalu bagaimana dengan kita? Amin.
5. Doding: Kidung Pujian “Pertolongan-Mu”
Hatiku tenang berada dekat-Mu, Kaulah jawaban hidupku.
Hatiku tenang berada dekat-Mu, Kau yang p’lihara hidupku.
Pertolongan-Mu begitu ajaib, Kau t’lah memikat hatiku.
Di saat aku tak sanggup lagi, di situ tangan-Mu bekerja.
Pertolongan-Mu begitu ajaib, Kau t’lah memikat hatiku.
Kini mataku tertuju pada-Mu, kurasakan kasih-Mu Tuhan.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS