1. Doding: Haleluya No. 230:1-2
Sai ijalo Jesus in pardousa na tariluh.
Ambilankon Hata in bai ganup halak na kahou.
Ase haganup na roh ipagoluh Jesus do.
Idop ni uhurNi in pinarbagah ni hataNi.
Ampa hagoluhan in sadokahni i lambungNi.
Haganupan na roh in ipagoluh Jesus in.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Epesus 4:15
“Gabe parhasintongan hita tene ibagas holong anjaha lambin magodang ibagas haganup, mangayaki Ia, Ulu in, in ma Kristus.”
“tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
surat Efesus ini ditulis saat rasul Paulus sedang dalam penjara di Roma (Efesus 3:1). Beberapa kata kunci dalam surat ini adalah: kekayaan, kesatuan (dalam Tuhan), iman, dan baptisan. Tujuan rasul Paulus menuliskan dan menyampaikan surat ini kepada jemaat di Efesus adalah untuk memberi motivasi kepada orang Kristen di Efesus supaya semakin dewasa dalam iman. Efesus 4:14 mengatakan, “sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.” Maka gereja adalah sebuah persekutuan di mana orang-orang di dalamnya mengalami pertumbuhan iman, yang dalam istilah rasul Paulus di pasal 4:13 disebut sebagai “kedewasaan penuh.” Jadi, gereja itu selalu bertumbuh. Pertumbuhan gereja, dan orang Kristen, itu juga mendapat perhatian dalam ayat harian kita hari ini, dengan mengatakan bahwa pertumbuhan gereja, dan orang Kristen itu, adalah: pertama, di dalam segala hal; dan, kedua, ke arah Dia.
Jemaat Tuhan,
menjadi dewasa itu berarti “cakap” dalam berbagai hal. Kalau bisa, justru menjadi dewasa itu artinya cakap di dalam segala hal. Orang dewasa adalah orang yang mampu mengendalikan perkataannya. Ia juga mampu mengendalikan perbuatannya. Tidak hanya itu, ia juga mampu mengendalikan pikirannya. Maka, di situlah letak kedewasaannya, yaitu dalam segala hal. Peran penting atas berhasilnya kita menjadi dewasa dan bertumbuh secara stabil adalah tempat di mana kita mengalami pertumbuhan itu. Dalam ayat harian ini, tempat yang dimaksud adalah: kebenaran di dalam kasih. Hidup kita harus bertumbuh di dalam dua hal itu, yaitu: kebenaran dan kasih.
Bagian penting lain dari ayat harian kita hari ini adalah ke arah mana pertumbuhan kita itu harusnya bergerak. Jawabannya sudah disebutkan di atas, yaitu ke arah Dia. Alasan mengapa pertumbuhan itu harus ke arah Dia adalah karena Dia adalah Kepala. Kristus adalah Kepala dan kita adalah anggota-anggotanya. Berbahagialah kita karena kita hanya memiliki satu Kepala, yaitu Kristus. Dengan demikian, kita hanya memiliki satu sumber dalam bertumbuh di atas kebenaran dalam kasih itu. Jadi, di sinilah ujung dari renungan ini, yaitu dengan kembali menekankan bahwa arti dari “kebenaran di dalam kasih” itu adalah jika menjadikan Kristus sebagai Kepala. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 133:1-2
Holong do atei ni Naibatangku parholong atei mangidah au.
Ai ipasirsir do haluahanku marhitei Jesus AnakNi in.
Tarsangkut ahu ibahen dousa, hape idingat Tuhanku au.
Ai do ‘se ningku tong: “Holong do atei ni Naibatangku mangidah au.”
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS