1. Doding: Haleluya No. 83:1+3
    Roh ma Ham Tonduy Napansing, Naibatangku na botul!
    Uhurnami ma papansing, mambalosi Ham bujur.
    Sai sondangi Ham totap uhurnami na golap.

Patuduhkon Ham bannami dalan hagoluhan in;
Sai pabayu uhurnami, sai padaoh dousa in.
Sai pagogoh au tongtong bani na madear on.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Galatia 5:5
    “Ai na paima-imahon do hita bani hapintoron siarapkonon ai marhiteihon Tonduy, maronjolan bani haporsayaon.”

“Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    sebagai orang yang merdeka, berhak mendapatkan kebebasan. Sebagai orang yang merdeka, wajar jika tidak mau lagi diperhamba. Topik itulah yang disinggung rasul Paulus dalam Galatia pasal 5. Orang-orang Kristen adalah orang-orang yang merdeka. Merdeka atas apa? Perhambaan dan hukum Taurat. Siapa yang memerdekakan? Yesus Kristus. Maka siapa yang mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat, ia lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih karunia (ayat 4). Apa tindakan yang dilakukan oleh orang yang merdeka? Inilah yang menjadi ayat harian bagi kita hari ini, bahwa orang merdeka selalu menantikan kebenaran dari yang diharapkannya.

Pengharapan itu tidak mengecewakan, kata rasul Paulus dalam Roma 5:5. Orang yang telah tahan ujilah yang mampu berharap. Dalam berharap, ia berjuang untuk menantikan kebenaran dari apa yang diharapkannya. Itulah mengapa di dalam Tuhan, pengharapan itu tidak mengecewakan, karena apa yang diharapkan itu pasti akan diberikanNya. Hal lain yang membuat orang mampu bertahan dalam pengharapannya adalah imannya. Ya, iman dan pengharapan selalu berjalan lurus. Semakin berlimpah iman yang ada pada kita, maka semakin tekunlah kita di dalam pengharapan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
apa yang saudara harap-harapkan hingga saat ini? Masih tekunkah saudara menantikan kebenarannya? Atau kita merasakan bahwa apa yang kita harapkan tidak kunjung kita dapatkan? Lalu, kalau kita sudah mendapatkannya, apakah kita masih perlu mengharapkannya? Dan jika kita sudah mendapatkannya, apakah iman kita masih diperlukan untuk menantikannya? Jika kita masih tetap teguh dalam menantikan kebenaran atas apa yang kita harapkan, maka itu karena kita tetap memelihara iman kita, dan Roh Tuhan bekerja dalam diri saudara. Tuhan selalu menyertai kita, melalui RohNya, agar iman kita tetap terpelihara. Tugas kita adalah bersabar dalam pengharapan. Tidak mudah memang untuk bersabar dan selau bersabar. Ya, di situlah kita dibentuk untuk menjadi tahan uji. Mari kita meyakini bahwa Tuhan sudah sangat mengetahui atas apa yang kita perlukan dan butuhkan. Ia telah mengaturnya bagi kita demi kebaikan kita dan demi kasih karuniaNya bagi kita. Ke arah itulah kita mengarahkan kesabaran kita. Maka pada akhirnya, Roh, iman, pengharapan, kasih karunia, dan kesabaran tidak pernah bisa dipisahkan. Semuanya bekerja dalam kehidupan kita sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan oleh Yesus Kristus. Amin.

  1. Doding: Kidung Jemaat No. 107:1+6
    Irikkon nasiam ma Au, sonai nini Tuhanta.
    Sai parnalang ma dirimu, Hatangku malah harga.
    Sai mambur bahenlah ganup, parlahoumin na so talup.

Na manghargahon hosahniin, in do mansedahonsi;
Sagala na marnalang in, in do pagoluhkonsi.
Na so mamorsan silang in, na so talup be Bangku in.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS