Nas                            : Roma 12:18-21

Tema                          : Hidup dalam perdamaian dengan semua orang

Usul Doding               : Hal. No. Hal. No. 377:1-2 “Ari Pardameian”

Penulis                       : Tim Penulis

Namaposo yang Cinta Kedamaian

Syalom teman-teman namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Hidup dalam kedamaian merupakan cita-cita semua orang. Bisa dikatakan bahwa tidak ada di dunia ini yang menginginkan hidup dalam konflik terhadap sesama manusia. Sebab hidup dalam kedamaian mampu memberikan sukacita bagi setiap orang yang melakukannya. Akan tetapi, fakta dalam kehidupan manusia, tidak jarang ditemukan orang-orang yang memiliki konflik dalam kehidupannya. Bahkan tidak jarang ditemukan dalam kehidupan manusia, konflik yang berakhir di sidang meja hijau. Sidang meja hijau yang dimaksud bukanlah untuk memperoleh gelar sarjana, akan tetapi berakhir sidang meja hijau pengadilan. Sebab, hampir setiap hari kerja, pengadilan selalu memiliki agenda sidang untuk menyelesaikan sebuah perkara yang berawal dari konflik sederhana. Hal itu disebabkan tidak ada pengendalian diri dalam diri manusia, sehingga menganggap bahwa penyelesaian terakhir ialah melalui pengadilan. Hal yang lebih luarbiasa lagi, kadang ditemukan dalam kehidupan manusia sebuah ungkapan dalam bahasa batak yang diakibatkan sebuah konflik yaitu “Ikkon mardomu di tano na rara” artinya berdamai setelah kematian. Ungkapan yang sangat menyedihkan dari seorang manusia ciptaan Tuhan. Hal itu menunjukkan bahwa hidup manusia sudah mengalami krisis pengendalian diri dan kasih.

Saudara-saudari namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Sebagai pemuda Kristen, kita memiliki tanggungjawab yang besar, sebab kita bukanlah hanya penonton dalam panggung kehidupan ini; kita adalah pemain utama yang diundang untuk menciptakan kisah yang membawa dampak. Mari kita merenungkan bersama-sama ajaran-ajaran ini, menggali maknanya, dan merenungkan langkah konkret untuk hidup sebagai generasi yang menggambarkan cinta dan kebenaran Tuhan di setiap kehidupan kita. Saat ini akan menerima sebuah panggilan dari Tuhan melalui firman-Nya untuk membawa perubahan positif dan kebaikan di tengah gejolak dunia yang penuh tantangan. Dalam setiap langkah perjalanan hidup ini, kita menghadapi keputusan yang mengarah pada kehidupan yang damai atau konflik, keadilan atau keinginan balas dendam, kasih sayang atau keserakahan, dan kebaikan yang mengalahkan kejahatan. Firman Tuhan, melalui Roma 12:18-21, memanggil kita untuk menerangi dunia dengan cahaya kasih Kristus, memimpin dengan teladan yang mengubah hati. Karena Firman Tuhan yang akan kita terima bukan hanya sebatas kata-kata, tetapi firman yang bisa mengubah dan memenuhi panggilan kita sebagai pemuda Kristen.

Saudara-saudari namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Pertama ayat 18 mengajarkan kita untuk hidup dalam perdamaian dengan semua orang “sebisamu.” Perdamaian bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dengan mudah, namun, kita dipanggil untuk berusaha semaksimal mungkin untuk menjaganya. Karena dalam konteks pemuda Kristen, kita sering dihadapkan pada berbagai konflik dan tantangan yang menguji kemampuan kita untuk hidup dalam damai. Namun, sebagai orang Kristen, kita memiliki panggilan untuk menjadi pembawa perdamaian dan menunjukkan kasih Kristus di tengah-tengah pergumulan. Di dalam ayat 19, kita diajak untuk tidak menuntut pembalasan sendiri. Ini bukanlah panggilan untuk menjadi pasif atau acuh tak acuh terhadap ketidakadilan, melainkan sebuah peringatan agar kita tidak menjadikan diri kita sendiri sebagai hakim. Firman Tuhan menegaskan bahwa pembalasan adalah hak-Nya, dan Dia sendirilah yang akan menuntut pembalasan. Ini mengajarkan kita untuk mempercayakan segala hal kepada Allah yang adil dan memiliki kuasa untuk menegakkan keadilan. Ketika kita menghadapi ketidakadilan, kita diberi kekuatan untuk bersabar dan menyerahkan segalanya kepada Allah.

Saudara-saudari namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Sesuatu yang sangat luarbiasa diajarkan kepada kita melalui ayat 20 menekankan pada pemberian kasih sayang dan pertolongan kepada sesama, terutama kepada mereka yang mungkin bersikap tidak baik terhadap kita. “Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!” Kita dipanggil untuk memberikan bukti kasih Kristus kepada dunia dengan memberikan makanan dan minuman kepada mereka yang membutuhkan. Tindakan ini tidak hanya merupakan perbuatan baik, tetapi juga merupakan cara untuk menumpukkan bara api di atas kepala mereka. Dalam tindakan kasih sayang kita, kita dapat menjadi salinan hidup dari kasih Kristus, yang mampu mengubah hati dan membawa orang kepada pertobatan. Terakhir, ayat 21 adalah panggilan untuk tidak hanya menghindari kejahatan tetapi juga untuk mengalahkannya dengan kebaikan. “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” Ini adalah prinsip yang mengajarkan kita untuk tetap setia pada nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, bahkan di tengah-tengah godaan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebagai pemuda Kristen, kita diharapkan untuk menjadi terang yang memancarkan kebaikan di tengah dunia yang seringkali penuh dengan kegelapan moral.

Saudara-saudari namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Dalam mengaplikasikan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai pemuda Kristen harus memahami bahwa kita adalah representasi hidup dari kasih Kristus di dunia ini. Hidup dalam perdamaian dengan semua orang bukanlah tugas yang mudah, tetapi hal ini dapat dicapai melalui doa, ketergantungan pada Roh Kudus, dan kesediaan untuk belajar dari ajaran Tuhan. Sebagai pemuda, kita memiliki kesempatan untuk memberikan dampak positif dalam masyarakat dan mencerminkan karakter Kristus melalui tindakan kasih sayang dan kebaikan. Selain itu, dalam konteks ketidakadilan atau perlakuan yang tidak adil, kita diajak untuk menyerahkan segala hal kepada Allah. Terkadang, kita mungkin merasa tergoda untuk mengambil hukum ke tangan sendiri atau merasa bahwa kita harus membalas dendam. Namun, Firman Tuhan menegaskan bahwa Allah adalah hakim yang adil, dan Dia akan menuntut pembalasan sesuai dengan keadilan-Nya. Ini merupakan panggilan untuk mempercayakan segala hal kepada Allah dan membiarkan-Nya yang mengatasi segala ketidakadilan. Dalam memberikan kasih sayang kepada sesama, kita sebagai pemuda Kristen harus memiliki pandangan yang luas dan belas kasihan yang mendalam. Terkadang, orang-orang di sekitar kita mungkin tidak bersikap baik terhadap kita, bahkan mungkin menjadi seteru. Namun, panggilan kita tetap sama, yaitu memberikan makan dan minum kepada mereka yang membutuhkan. Tindakan ini bukan hanya tentang memberikan kebutuhan fisik, tetapi juga tentang menyajikan kasih Kristus kepada mereka yang mungkin belum mengenal-Nya. Penting untuk memahami bahwa memberikan makan dan minum kepada yang lapar dan haus dapat menjadi sarana untuk menumpukkan bara api di atas kepala mereka. Artinya, kasih sayang kita dapat menjadi alat yang Tuhan gunakan untuk membuka hati mereka terhadap kebenaran. Melalui tindakan-tindakan nyata ini, kita dapat menjadi saluran berkat yang membawa dampak positif dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita.

Saudara-saudari namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Dalam menghadapi kejahatan, kita dipanggil untuk tidak hanya menghindarinya tetapi juga untuk mengalahkannya dengan kebaikan. Ini memerlukan ketekunan dan tekad untuk tetap setia pada prinsip-prinsip kebenaran dan moralitas. Terkadang, dunia mungkin menawarkan solusi yang mudah dan kompromi moral, namun sebagai pemuda Kristen, kita dipanggil untuk berdiri teguh dalam kebaikan. Mengalahkan kejahatan dengan kebaikan bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan bimbingan dan kuasa Roh Kudus, kita dapat melangkah maju dengan keyakinan bahwa Allah adalah sumber kebaikan yang tak terbatas. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus terus menerapkan prinsip-prinsip ini dalam setiap aspek kehidupan. Dalam hubungan sosial, kita dapat berusaha untuk menjaga perdamaian dengan semua orang, bahkan dengan mereka yang mungkin memiliki pandangan atau nilai yang berbeda. Dalam lingkungan pekerjaan, kita dapat mempraktikkan kasih sayang dan kebaikan dalam tindakan dan kata-kata kita. Dalam lingkungan pendidikan, kita dapat menjadi teladan moral bagi teman-teman sebaya kita. Tidak hanya itu, kita juga dapat menerapkan ajaran-ajaran ini dalam pelayanan dan keterlibatan sosial.

Saudara-saudari namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Dalam konteks masyarakat yang semakin kompleks dan penuh tantangan, pemuda Kristen memiliki tanggung jawab besar untuk membawa perubahan positif. Dengan hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Firman Tuhan, kita dapat menjadi Agent of Change yang membawa terang dalam kegelapan. Ketika pemuda Kristen bersatu untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya, kita dapat melihat dampak yang luar biasa dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Tentu saja, tidak ada yang mengatakan bahwa ini akan menjadi perjalanan yang mudah. Pemuda Kristen mungkin dihadapkan pada ujian dan godaan yang serius. Namun, melalui doa, persekutuan, dan ketekunan, kita dapat melewati setiap tantangan dengan kekuatan yang diberikan oleh Roh Kudus. Penting untuk diingat bahwa kita tidak sendiri dalam perjalanan ini. Kita memiliki Tuhan yang setia dan saudara-saudara seiman yang dapat mendukung dan menguatkan kita. Dalam persekutuan dan pertumbuhan rohani bersama, kita dapat memberikan dukungan moral dan spiritual satu sama lain. Ini adalah waktunya bagi pemuda Kristen untuk bangkit, bersatu, dan membangun komunitas yang berlandaskan nilai-nilai kebenaran dan kasih Kristus. Dalam memahami dan melakukan semua ini, kita sebagai pemuda Kristen memiliki panggilan yang tinggi untuk hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Firman Tuhan. Melalui kesetiaan kita pada nilai-nilai kebenaran dan kasih Kristus, kita dapat membawa dampak positif dalam masyarakat dan menjadi terang yang memancarkan kebaikan.

Saudara-saudari namoposo yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Kita mengakhiri perjumpaan kita dengan penuh semangat dan harapan, membawa pulang pesan cinta dan kebenaran yang terpancar dari Firman Tuhan dalam Roma 12:18-21. Mari kita bersatu sebagai pemuda Kristen yang bersemangat, memegang teguh Firman Tuhan, dan menjadi pemimpin yang memimpin dengan kasih dan kebenaran. Dengan begitu, kita dapat menjadi kekuatan positif yang membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Semoga Tuhan memberkati perjalanan hidup kita dan memimpin kita menuju kehidupan yang penuh makna sesuai dengan kehendak-Nya. Untuk menghadapi dunia yang sering kali dipenuhi dengan kebingungan dan tantangan, ingatlah bahwa kita tidak sendiri. Roh Kudus senantiasa menyertai kita, dan dengan tangan-Nya yang kuat, kita dapat menjalani panggilan kita dengan keyakinan dan keberanian. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup dalam perdamaian, memberikan kasih sayang tanpa syarat, dan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Ini bukan hanya perintah-Nya, tetapi juga janji-Nya untuk memberikan kita kekuatan dan bimbingan-Nya setiap langkahnya.Sebagai pemuda Kristen, kita berdiri di ambang perubahan besar, sebagai agen perubahan yang membawa terang di tengah kegelapan. Untuk mengakhiri firman Tuhan ini, marilah kita satukan tekad secara bersama untuk memberikan diri kita menulis kisah kehidupan yang luar biasa sebagai pemuda Kristen yang penuh kasih dan kebenaran. Amin.