1. Doding: Haleluya No. 112:1-2
    Sai bujur ma ho mangimbang hajahatonmin ganup.
    Taram sogop uhur holong ni Tuhanta in bamu.

Imbang, ai haru do dalan, na sompit bahalni in;
Tading do bai hamagouan, na so lao hu surga in.

  1. Tonggo
  2. Ayat Harian: Heber 12:1
    “Ase, halani domma songon hombun buei ni saksi manginggoti hita, tadingkon hita ma sagala na paboratkon ampa dousa na manrahuti hita, anjaha marsabar ni uhur ma hita marlintun bani parlumbaan na adong i lobeita.”

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    ayat ini dimulai dengan frasa kata, “karena itu,” yang menandakan puncak dari semua contoh iman yang dijelaskan dalam pasal sebelumnya. Kata ini adalah kata penghubung, yang menjembatani tentang iman di masa lalu dengan perjalanan iman kita saat ini. Lalu kalimat “kita dikelilingi banyak saksi bagai awan yang besar,” menggunakan gambaran amfiteater kuno. Bayangkan sebuah stadion yang dipenuhi oleh semua pahlawan iman dari masa lalu, dari Abraham hingga Rahab, yang menjadi saksi bagi perjalanan iman orang percaya. Mereka bukanlah penonton, melainkan pelaku aktif yang mendorong dan menginspirasi kita dengan kisah-kisah hidup mereka. Kemudian penulis juga menasihati kita untuk “membuang segala sesuatu beban dan dosa yang menghalangi dan yang begitu mudah merintangi.” Seperti seorang pelari yang sedang mempersiapkan diri untuk sebuah perlombaan, ia harus menanggalkan pakaian atau beban yang tidak perlu. Dalam perlombaan rohani kita, hal ini dapat berupa berbagai hal, seperti: dosa-dosa, kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, ketidaktaaan, kegiatan-kegiatan yang mengganggu, atau bahkan hubungan-hubungan yang menjauhkan kita dari Allah. Intinya adalah mengenali dan melepaskan diri kita dari rintangan-rintangan ini, sehingga kita dapat berlari dalam perlombaan tanpa hambatan. Dan bagian terakhir dari nas ini, “dan marilah kita berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang ditentukan bagi kita,” berarti penggunaan kata “ketekunan” menunjukkan bahwa perlombaan ini bukanlah lari cepat, tetapi lari jarak jauh atau maraton. Maka perlombaan ini membutuhkan kesabaran, ketangguhan, dan komitmen jangka panjang. Kalimat, “ditentukan bagi kita,” menunjukkan bahwa Tuhan memiliki jalan yang khusus bagi setiap orang percaya. Tetapi perlombaan ini bukan tentang kompetisi, tetapi tentang memenuhi tujuan khusus Tuhan untuk hidup kita.

Nas ini menggunakan metafora perlombaan lari jarak jauh untuk merangkum perjalanan hidup orang percaya yang menekankan pentingnya belajar dari masa lalu yang dipenuhi oleh iman, menyingkirkan rintangan, dan berlari dengan ketekunan di jalan yang khusus yang telah ditunjukkan Allah bagi kita masing-masing.

Maka, renungkan dan pikirkanlah tentang hidup kita. Beban dan dosa apa yang menghambat kita? Mungkin itu dosa, ketidaktaatan, kebiasaan, hubungan, atau fokus yang salah yang mengalihkan perhatian kita dari tujuan Allah. Berkomitmenlah untuk melepaskan semua rintangan yang ada. Untuk itu kita membutuhkan doa dan perenungan yang dalam, dengan tetap mengingat bahwa kita tidak berjalan sendirian. Kita adalah bagian dari sebuah komunitas yang didukung oleh banyak saksi. Bertekadlah untuk berlari dalam perlombaan dengan tekun, dalam perlombaan maraton kehidupan. Akan ada rintangan, kelelahan, dan saat-saat di mana kita ingin berhenti. Namun, ayat hari ini mengajak kita untuk terus berlari, karena mengetahui bahwa Allah telah menetapkan jalan yang khusus bagi kita masing-masing. Kita dipanggil untuk berlomba dalam iman, didorong oleh para pahlawan iman dan dibebaskan dari beban-beban yang memperlambat kita. Perlombaan ini membutuhkan kesabaran, ketangguhan, dan fokus. Jadi, marilah kita menanggalkan beban-beban kita, melawan dosa-dosa yang membelenggu, dan berlomba dengan tekun. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 266:1-2
    Sai hutuju hagoluhan, na pasonang au.
    Hugogohi lao hu surga ronsi ondos au.
    Abat husimbili do, hata on hudingat do:
    Sai nunuti mangindahi, hasonangan in.

Ai tarontang au hu surga ibaen Jesuskin.
Anggo sonto au mardalan na bajan ma in.
Anggo na tarabat in magou do sortaliniin.
Hutadingkon, hutundalhon na ipudingkin.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS