- Doding: Haleluya No. 11:1-2
Na ijon do au Tuhanku, na manombah hu Bamu.
Ganup iluh ni matangku, husombahkon hu Bamu.
Uhur-Mu mando hu bangku, na masihol au Bamu.
Pardimata Ham uhurhu, rajai Ham ma diringkon.
Ham do tong pangarapanku, sipagoluh tonduyhon
Uhur-Mu na mando bangku, bangku Ham Bamu au on.
- Tonggo
- Ayat harian: Lukas 6:12
“Bani panorang ai tangkog ma Jesus hu dolog laho martonggo; layur saborngin ai martonggo Ia hubani Naibata.”
“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.”
- Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus,
dalam Injil Lukas, berulang-ulang dituliskan tentang Tuhan Yesus yang meluangkan waktu untuk sendirian dengan Bapa-Nya dalam doa, khususnya di saat-saat hendak mengambil keputusan yang penting (bdk. Lukas 5:16). Bahkan Lukas juga mencatat bahwa doa dari Tuhan Yesus yang bersungguh-sungguh semalam suntuk itu menghasilkan sesuatu yang luar biasa (bdk. Yakobus 5:16). Dan dalam ayat harian ini setelah doa semalam suntuk yang dilakukan Yesus, Ia memilih kedua belas orang untuk menjadi murid-Nya (Lukas 6:13-16), menyembuhkan banyak orang sakit (Lukas 6:17-19) dan menyampaikan khotbah (Lukas 6:20-49). Pesan yang hendak disampaikan Lukas dengan kebiasaan Tuhan Yesus itu adalah bagaimana hubungan yang sangat dekat (intim) antara Yesus dengan Allah Bapa.
Kesaksian Injil Lukas yang menyatakan Yesus berdoa semalam-malaman merupakan ritme doa yang melampaui tradisi doa yang dilakukan oleh bangsa Israel. Sebab waktu tidur dipakai oleh Yesus sebagai waktu berdoa. Tepatnya tidak ada batasan kapan Yesus berdoa dan kapan Ia tidur. Bagi Yesus tidur adalah waktu berelasi secara intim dengan Allah. Demikian pula saat Ia melayani dan melakukan berbagai macam karya keselamatan adalah waktu berelasi secara intim dengan Bapa-Nya. Bagi Yesus, doa adalah bekerja (ora est labora). Kehidupan Yesus sepenuhnya merupakan kehidupan doa, yaitu relasi intim yang tiada taranya dengan Allah. Berdoa adalah bekerja, dan bekerja adalah doa. Karena itu setiap pekerjaan adalah kudus, sehingga harus dilakukan dengan sikap iman dan tanggungjawab etis.
Bercermin dengan spiritualitas doa Yesus adalah apakah doa-doa yang kita panjatkan merupakan doa yang rendah hati, sehingga kita bersedia menempatkan berbagai hal dan orang-orang di sekitar kita yang kurang sempurna, penuh kekurangan, dan keterbatasan ke dalam anugerah dan kedaulatan Allah? Apakah dalam doa-doa kita lebih banyak menuntut Allah untuk menempatkan kehadiran orang-orang yang “sempurna” menurut persepsi dan harapan kita? Ataukah doa mengajar kita kekayaan hikmat dan kasih Allah untuk belajar menerima kehadiran orang-orang yang masing-masing memiliki berbagai kekurangan, sehingga kita belajar mempraktikkan kasih Kristus.
Spiritualitas doa yang diajarkan oleh Yesus adalah esensi sikap iman yang tidak dimaksudkan sebagai permohonan kepada Allah untuk menyingkirkan dan meniadakan orang-orang yang menyebalkan, tetapi bagaimana mengubah cara pandang kita untuk mengasihi setiap orang dengan segala keterbatasan dan kekurangannya. Doa yang berkenan di hadapan Allah adalah memampukan spiritualitas kita semakin bertumbuh mengasihi dan menerima orang-orang di sekitar kita yang kurang sempurna sebagaimana kita juga tidak sempurna, sehingga kita dipenuhi oleh anugerah pengampunan dan kasih Allah yang semakin melimpah. Apabila Yesus, Anak Allah yang sempurna, meluangkan waktu semalam suntuk untuk berdoa kepada Bapa ketika hendak mengambil keputusan penting, betapa lebih lagi kita, dengan segala kelemahan dan kegagalan kita, perlu meluangkan waktu semalaman dalam doa dan dalam hubungan yang intim dengan Bapa sorgawi kita. Amin.
- Doding: Haleluya No. 307:1-2
Bani na martonggo ahu, hu Bamu o Tuhankin.
Ajar Ham ma au manjalo ganup na binere-Mu.
Mangakuhon songon Jesus bani sitaronon-Nin.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuhMu Tuhan.
Atap aha husurahon na dear bai goluhkon.
Bahen Ham au pambalosi bani ganup rosuh-Mu.
Mangauhon ‘pa porsaya ‘ge galek pe uhurhon.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuhMu Tuhan.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS