1. Doding: Haleluya No. 394:1-2
    Sai pasada Ham ma Tuhan, haganupan KuriaMu.
    Ase tong irahut bani holongMu.
    Janah sipangihut bai aturanMu.

Seng dong gogohnami Tuhan, na galek do haganupan.
Togu Ham hanami, bani goluh on.
Ase ulang kahou, langkahnami on.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Pilipi 3:13
    “Nasiam sanina, lape huhira, na dob jumpah ahu ai, tapi on do tene: Huhalupahon do na i pudingku, huparayak na i lobeihu,”

“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    di ayat harian kita hari ini, rasul Paulus memberi keterangan (atau kesaksian) tentang dirinya, atau lebih tepatnya tentang masa lalunya. Ia sedikit “menyombongkan” masa lalunya yang bisa dibilang sebagai orang Ibrani asli dan tidak diragukan lagi kefarisiannya (ayat 5). Mengenang masa lalunya itu membuat ia menyadari bahwa semua masa lalunya adalah sebuah kerugian, jika dibandingkan dengan apa yang telah didapatnya karena Kristus. Ia memberi kesimpulan bahwa, “… karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.” (ayat 8). Selanjutnya, apa yang dikehendakinya adalah agar “mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya,” (ayat 10).

Lalu dalam ayat harian kita hari ini, rasul Paulus menuliskan tentang “menangkap.” Apa yang ditangkap? Ia menjawabnya di ayat 14, yaitu “panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Inilah yang dituju rasul Paulus kala itu. Ke situlah perhatiannya tertuju; dan untuk mencapainya, ia harus bersedia melupakan apa yang telah di belakangnya. Jika ia tetap mengingat-ingat dan mengungkit-ungkit masa lalunya sebagai orang Ibrani asli dan hidup dalam kefarisian sejati, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus tersebut.

Jemaat yang terkasih,
sebagai apa kita perlakukan masa lalu kita? Apakah kita hidup untuk masa lalu kita? Siapa pun kita, pasti punya masa lalu yang beragam. Karena ada masa lalu maka ada pertobatan. Jadi, pertobatan itu sangat bernilai bagi kita yang telah melewati masa lalu yang dalam dan penuh dengan pergumulan. Maka melalui ayat harian hari ini kita dipacu untuk mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapan kita. Apakah itu? Tentu saja sama seperti rasul Paulus, bahwa yang ada di hadapan kita itu adalah panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Langkah kita akan semakin sigap dan gerakan kita akan semakin lincah jika kita telah bertobat dari masa lalu kita yang tidak baik dan tidak berkenan bagi Allah. Inilah ajakan bagi kita hari ini. Mari kita melakukannya dengan segera, karena waktu tidak akan berputar kembali, dan masa lalu tidak bisa kita ubah, serta masa kini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 337:1+4
    Hu sombah Ham Tuhan tangihon au.
    Sai uhurMu Tuhan pasaud Ham.
    Sai lambin tambah ma holongku hu Bamu.
    Sai tambah ma holong Bamu.

Anggo roh ajalhin, holong ma Ham.
Jalo Ham tonduyhin, hu lambungMu.
Malas ma uhurhon, mangidah bohiMu.
I lambungMu i surga in.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS