1. Doding: Haleluya No. 223:1-2
    Domma das bai hita on hata hagoluhan;
    Na pasonang sai tongtong uhur pardousa on.
    Anggo jinaloni in gabe na porsaya.
    Bai Tuhanta Jesus in na mangusir dousa.

Halaniin na puji ma goran ni Tuhanta,
sai pasangap Naibata, pamalas uhurta.
Mamestahon ari on, ari pardingatan.
Bai layak-Ni na tongtong lang marparsaranan.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Psalmen 33:4
    “Ai pintor do hata ni Jahowa, anjaha sintong do sagala pambahenan-Ni.”

“Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.”

  1. Renungan
    Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus,
    membaca Mazmur 33 ini, sebagai lanjutan dari Mazmur 32, maka dapat kita sambungkan bahwa pemazmur menaikkan pujian dan syukur kepada TUHAN karena mengalami kebahagiaan akibat dari pengampunan dosa dari pada TUHAN. Suasana ucapan syukur itu kemudian dihubungkannya dengan kemahakuasaan TUHAN atas semua ciptaan TUHAN dan juga atas kuat kuasa Firman TUHAN. Hati yang penuh sukacita dan sorak-sorai tersebut kemudian menjadi dasar bagi pemazmur untuk menggaungkan kepada orang lain dan kepada umat Israel untuk ikut dalam sukacita dan sorak-sorai yang sama.

Inti utama yang disampaikan pemazmur dari ayat harian ini adalah tentang kemahakuasaan Firman TUHAN. Firman TUHAN dalam konteks Perjanjian Lama, secara khusus dalam kitab Mazmur, dapat kita terjemahkan sebagai Firman yang hadir dalam bentuk hukum dan Taurat TUHAN yang ada pada Israel sejak zaman Musa. Secara tradisi dan pengakuan iman bangsa Israel, Firman TUHAN yang terwujud dalam bentuk Taurat dan kitab para nabi adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang sakral dan membutuhkan pengertian yang tinggi untuk memahami dalam menaatinya. Tetapi atas pengakuan ini diberikan pembelajaran bagi kita bahwa walaupun kita mempunyai banyak persepsi dan respons tentang Firman TUHAN yang tertulis dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pemazmur mengundang kita untuk menyatakan bahwa Firman TUHAN itu benar. Kebenaran Firman TUHAN itu terkandung bukan pada pengetahuan dan pemahaman manusia dan dunia ini, tetapi kebenaran Firman TUHAN itu berada pada TUHAN sendiri yang telah menjadikan diri-Nya di dalam Kristus Yesus menjadi Firman (bdk. Yohanes 1:14). Ternyata pemahaman dari pemazmur menjelaskan bahwa pemahaman yang sedemikian sudah ada padanya. Pemazmur bersedia dan bersaksi untuk menjadi berbeda dengan orang pada zamannya dalam memahami Firman TUHAN.

Pemahaman yang benar akan kuasa TUHAN pada Firman-Nya, itulah yang dihubungkan pemazmur dengan cara TUHAN mengerjakan segala sesuatu. Kalau kita menghubungkannya dengan cara TUHAN menciptakan langit, bumi dan segala isinya, dengan pengakuan pemazmur ini, maka kita juga dapat berkata bahwa dengan iman yang sungguh, pemazmur mengakui akan kemahakuasaan TUHAN yang melampaui segala akal dan pikiran. Pemazmur dengan jelas melihat bahwa TUAN itu adalah pribadi yang konsisten dalam segala pekerjaan-Nya. Dalam pemahaman iman kita, kita juga harus dapat melihat konsistensi pekerjaan TUHAN itu semenjak dari penciptaan dalam kitab Kejadian, sampai dengan TUHAN menjadikan langit dan bumi yang baru dalam kitab Wahyu. Semuanya itu melambangkan konsistensi TUHAN yang luar biasa. Tentu kita juga harus menerjemahkan pengakuan pemazmur ini bahwa pekerjaan TUHAN yang memberi pengampunan dosa dan kehidupan kekal adalah dilakukan dalam kesetian-Nya yang penuh dengan kasih.

Oleh karena itu, marilah kita tetap memperkaya iman dan pemahaman kita akan Firman TUHAN karena itulah kebenaran dan dengan mempelajari, memahami, dan melaksanakannya dalam hidup, maka kita juga akan mengalami indahnya hidup di dalam kesetiaan TUHAN. Biarlah kiranya dengan melihat dan mengagumi pekerjaan TUHAN yang dahsyat dalam hidup kita, menjadikan kita tetap dalam suasana pujian dan sorak-sorai di dalam TUHAN. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 404:2
    HataMu do Tuhan, hupindahi nuan,
    bahen suluh bai pardalanankin.
    Pitah Ham hansa in, na mambotoh ijin,
    aha na huporluhon Tuhan.
    Ham arta na harga, poltik hujolom in,
    humbani na hinan, Ham do tong Naibatangkin.
    Bonani na dear, ronsi sadokahnin,
    Panondang na lihar, bai ganup na golap in.
  2. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS