1. Doding: Haleluya No. 122:1+4
    Na martuah nini Jesus. Na sombuh tonduy ni in;
    Ai langkahni do na torus, hu nagori atas in.
    Sai na sonang uhurni na manggolom Hata in.

Barang ise na horahan bani hapintoran in,
na martuah do sidea, ai tongon do jumpah in.
Sai na sonang uhur ni na marhapintoron in.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Jakobus 3:18
    “Anjaha buah ni hapintoron ibagas damei do ai isaburhon bani halak na mangkorjahon hadameion.”

“Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    dalam nas ini Yakobus menggambarkan tentang hikmat yang dari atas. Hikmat dari atas itu nyata melalui kehidupan yang penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik. Buah-buah ini yang disebut sebagai buah-buah kebenaran. Dalam Amsal dinyatakan bahwa hasil orang benar adalah pohon kehidupan dan siapa yang bijak, mengambil hati orang (Ams. 11:30). Paulus juga menghimbau agar orang percaya penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah (Fil. 1:11). Dalam hal ini Yesus juga berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat. 5:9). Hal inilah yang juga hendak dijelaskan bahwa buah kebenaran “ditaburkan dalam damai sejahtera oleh mereka yang berdamai.”

Yakobus memakai istilah dalam pertanian, yakni menabur. Seseorang harus menabur untuk mendapatkan sesuatu yang tumbuh dari tanah. Ketika seseorang menanam sesuatu maka ia akan mengharapkan akan ada yang tumbuh dan berbuah di sana. Istilah itu yang dipakai dalam menggambarkan tentang pentingnya menabur dalam damai maka akan memberi buah-buah kebenaran. Menabur dalam damai berarti tidak ada kegelisahan, tenang, tentram, dengan motivasi yang murni, tidak picik, iri hati dan mencari kepentingan sendiri. Dari hati dan motivasi yang demikian akan memberi hasil yang baik. Sementara sebaliknya jika saat menabur saja sudah banyak motivasi hati yang keliru maka buahnya juga pasti tidak akan baik.

Apa yang ditabur akan dituai. Jika yang ditabur adalah damai maka buahnya adalah kebenaran. Jika yang ditabur adalah kedamaian maka yang dirasakan adalah hal-hal yang benar dan kebenaran. Inilah hikmat dari atas itu. Sesuatu yang murni yang berasal dari Allah adalah damai dan kebaikan, maka buahnya akan memberi buah-buah kebenaran bagi setiap orang yang menerimanya. Kita akan merayakan panen keberhasilan ketika kita menabur dengan damai.

Taburlah benih kedamaian di mana pun kita berada maka kita akan menerima buah-buah kebenaran. Jauhkanlah iri hati, picik, motivasi yang keliru, yang dapat menimbulkan kekacauan ketika memulai melakukan sesuatu apapun dalam hidup dan pelayanan kita sehingga Tuhan, sumber hikmat itu memberkati apa yang kita tabur dan memberi buah yang manis yang dapat kita dan orang lain nikmati pada masa berbuahnya nantinya. Milikilah rasa damai dan rasa cukup dan puas, mensyukuri berkat Tuhan, inilah sikap hati yang benar dan yang berkenan bagi Tuhan. Sebab orang yang bisa bersyukur hatinya damai dan hidup bersandar pada Tuhan, mengandalkan Tuhan dalam segenap kehidupannya. Maka hidupnya dijauhkan dari rasa serakah, kecurangan dan niat-niat jahat lainnya. Dunia dan segala keinginannya mungkin akan memaksa manusia untuk berfokus pada diri sendiri dan berjuang untuk memenuhi semua kebutuhan materinya dan hidup yang seperti ini akan sulit merasakan damai. Tetapi orang percaya diingatkan untuk dapat mengendalikan diri dengan tetap berfokus kepada Tuhan, dan memohon hikmat Tuhan yang kiranya dapat mengajari, menguatkan dan memampukan kita untuk hidup dalam tuntunan hikmat Tuhan agar kita senantiasa hidup dalam damai dan sukacita bersama Tuhan dan pada saatnya kita akan menuai buah yang baik. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 19:1-2
    Damei do niMu bereon, Jesus bani bangsa-Mu.
    Tonduy-Mu do pasaudkon, hata bai jabolon-Mu.
    Na doyuk janah masombuh, au seng patut rongkon Ham,
    Tonduy Na Pansing ma suruh ‘se gogoh manombah Ham.

Ale Tonduy Sipardamei sai masuki hanai on.
Sai pasada uhurnami, ‘se marbuah ganup on.
Sai tangima pinggolnami lao manangar ojur-Mu;
Ase tambah ringgasnami pararatkon hata- Mu.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS