1. Doding: Haleluya No. 129:1-2
    Ai jumpah au na holong atei, au na tarbuang in hinan.
    Jesus Tuhan parholong atei, hu bangku, na kahou hinan.
    Nuan hutanda Tuhankin, parholong atei banggal in, parholong atei banggal in.

Halani buei ni dousangku, sai hona uhum au tama;
Hape roh Jesus ipadomu au use pakon Naibata.
Madurus do daroh-Ni in, mambahen pardomuan in, mambahen pardomuan in.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: 1 Petrus 2:24
    “Iporsan do dousanta ibagas angkula-Ni hubani hayu ai, ase matei hita bani dousa, gabe manggoluh bani hapintoron. Anjaha marhitei ugah-Ni ai do malum nasiam.”

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
    ada 3 poin penting yang dapat kita lihat, yang menjadi pesan melalui nas harian kita hari ini, yaitu: pertama, pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus “memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib.” Salib adalah lambang kasih Allah yang besar kepada umat manusia. Yesus, yang tidak berdosa, kudus dan suci, memberikan diri-Nya dengan memikul salib dan pada tempat itu Ia menyerahkan nyawa-Nya dengan satu tujuan, yaitu agar kita bisa diampuni. Ini adalah wujud kasih yang terbesar, ketika Yesus menyerahkan diri-Nya untuk menebus kita. Kasih yang tanpa batas, yang tidak menuntut balas, karena manusia tidak akan mampu membalas pengorbanan Yesus, yang diberikan melalui kasih karunia-Nya, sehingga manusia memeroleh pengampunan.

Kedua, mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran. Tujuan dari pengorbanan Yesus bukan hanya untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa, tetapi juga untuk membawa kita kepada kehidupan baru yang penuh kebenaran. Frasa “mati terhadap dosa” berarti bahwa melalui kematian Yesus, tercipta era baru dalam kehidupan manusia, dengan meninggalkan dosa dan hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran artinya kita mencerminkan kasih, kekudusan, dan kebenaran Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, penyembuhan melalui bilur-Nya. Frasa “oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” mengacu pada penderitaan fisik yang dialami Yesus demi kita. Penderitaan ini bukan hanya untuk penyembuhan fisik, tetapi untuk penyembuhan spiritual. Kita disembuhkan dari dosa melalui pengorbanan Kristus.

Jemaat Tuhan,
lalu yang menjadi perenungan bagi kita ketika membaca dan merenungkan ayat harian ini adalah bahwa pengorbanan Kristus bukanlah sekedar peristiwa historis, melainkan inti dari kisah kasih Allah kepada kita. Pengorbanan Kristus di kayu salib adalah anugerah terbesar yang diberikan kepada umat manusia. Melalui kematian-Nya, kita diselamatkan dari dosa, dan dipanggil untuk hidup dalam kebenaran, disembuhkan dari segala luka rohani dan fisik kita. Tanpa salib, tidak ada keselamatan, karena pengorbanan Tuhan Yesus adalah sebuah bukti kasih yang tidak terukur oleh apapun, dan semua itu adalah merupakan kasih karunia-Nya semata. Selayaknya umat percaya merespons pengorbanan itu dengan sikap dan perilaku dalam kesehariannya, dengan cara meninggalkan hidup yang penuh dengan dosa, untuk menuju kepada hidup baru, yang sesuai dengan kehendak hati Tuhan yang telah menebus kita. Hidup yang selalu mengikuti firman-Nya dan mengandalkan Roh Kudus untuk memberi kita kekuatan melawan dosa dan hidup benar di hadapan Allah. Maka mari kita respons pengorbanan itu dengan hidup yang benar di hadapan Tuhan, meninggalkan dosa, dan berjalan dalam kekudusan. Salib-Nya adalah sumber pengampunan dan pemulihan bagi kita semua, maka datanglah kepada-Nya, sehingga kita memperoleh keselamatan. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 251:3
    Iporsan Tuhanku ganup dousangkin bai silang-Ni in do ibaen;
    ‘Ge sada na so jujuron-Ni be in, na martuah tonduyhu ibaen.
    Sonang do, sonang do, ipasonang tongtong uhurhon.
  2. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS