
- Doding: Haleluya No. 201:1-2
Puji tongtong Jahowa tongon
pardear gabei parholong atei sadokahni in,
pardear gabei in parholong atei in.
Ingat tongtong, ale tonduyhon.
Ganup na jenges, ibahen Tuhan Naibata hubam;
Dear layakNi do na pagoluhkon ho.
- Tonggo
- Ayat harian: 2 Korint 9:8
“Ai markuasa do Naibata mambere unjah sagala pasu-pasu bani nasiam, ase sungkupan nasiam tongtong bani haganup, anjaha marlobih-lobih nasiam bani ganup horja na madear,”
“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
jemaat mula-mula adalah jemaat yang unggul dalam persekutuan, kesaksian, dan pelayanan. Di bawah kepemimpinan para rasul dan penilik jemaat, gereja mula-mula bersatu padu dalam mendukung pelayanan para rasul dan orang-orang kudus. Adalah jemaat di Yerusalem yang membutuhkan bantuan dalam bentuk uang. Oleh inisiatif rasul Paulus, pengumpulan uang itu dilakukan di beberapa daerah, salah satunya di Korintus. Ia memotivasi umat Tuhan di Korintus agar mewujudnyatakan persekutuan, pelayanan, dan kesaksiannya itu dalam hal mengumpulkan pemberian yang akan diserahkan kepada jemaat di Yerusalem. Ia yakin, bahwa jemaat di Korintus dapat diandalkan dalam hal tersebut.
Ayat harian hari ini menggambarkan keyakinan rasul Paulus yang muncul saat ia menuliskan perihal pengumpulan uang tersebut dari orang-orang di Korintus. Ada beberapa penekanan dari rasul Paulus tentang pengumpulan uang tersebut, antara lain: diberikan menurut kerelaan hati serta tidak dengan sedih hati atau karena paksaan (2 Kor. 9:7). Setelah itulah baru kemudian ia mengatakan bahwa Allah sanggup melimpahkan segala kasih karuniaNya kepada umatNya, agar umatNya berkecukupan dalam segala sesuatu, malah berkelebihan.
Umat yang dikasihi Tuhan,
hari ini kita diingatkan lagi dalam memberi. Bagi umat Kristen, memberi bukanlah menabung atau berinvestasi. Kalau kita melakukan dengan motivasi seperti itu, maka pemberian kita tidak tepat sasaran, bahkan jauh dari kehendak Tuhan. Bagi umat Kristen, memberi adalah ungkapan syukur dan terima kasih. Memberi juga menunjukkan bahwa Allah telah mengaruniakan kasih karunia kepada si pemberi. Seiring dengan itu, memberi memperlihatkan apa yang telah kita terima dari Tuhan.
Kita yakinilah bahwa Tuhan kita adalah pemilik segala sesuatu, lebih dari apa yang telah pernah kita berikan dan persembahkan kepadaNya. Dalam memberi, Ia melihat suasana hati kita, dan bukan semata-mata pada kuantitas pemberian kita. Pemberian kita menjadi berkualitas bagiNya di saat hati kita penuh dengan ungkapan syukur saat menyampaikan pemberian itu. Maka dari itu, kita tidak akan mengharapkan keuntungan atau nilai tambah dari pemberian kita tersebut. Memberi itu berarti membuka pintu hati kita. Tidak selamanya pintu hati kita bisa terbuka lebar. Itu makanya, bisa muncul kesedihan dan keterpaksaan saat kita memberikan sesuatu kepada Tuhan atau orang lain. Terima kasih buat Tuhan, yang telah memberikan segalanya bagi kita, bahkan AnakNya yang tunggal, menjadi tebusan dan Penyelamat bagi kita semua. Amin.
- Doding: Haleluya No. 266:1+4
Sai hutuju hagoluhan, na pasonang au.
Hugogohi lao hu surga, ronsi ondos au.
Abat husimbili do, hata on hudingat do:
Sai nunuti mangindahi, hasonangan in.
Seng margogoh au manlawan ganup dousangkin.
Togu Ham ma au hu surga bai na sonang in.
Sai paingat Ham tongtong HataMu bai uhurhon!
Pujionku ma GoranMu sadokah ni in.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS