1. Doding: Haleluya No. 4:1-2
    Puji Jahowa na sangap anjaha mardohar.
    Hita ganupan na ringgas na megah maruhur.
    Martumpu rup, marolob-olob ganup, haganupan manisia.

Puji Jahowa Naibata sigomgom ganupan.
Na mambobai ho songon tinogu ni tangan.
Hosahmu pe, sai iparorot hape, songon pinindomu Bani.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Daniel 6:27
    “Huparentahkon ma bani nasiam, ase bani haganup gomgomanku gobir anjaha marhabiaran halak i lobei ni Naibata ni si Daniel, ai Ia do Naibata na manggoluh, na manongtong ronsi sadokah ni dokahni. Harajaon-Ni pe seng anjai maseda ai, anjaha panggomgomion-Ni seng dong ujungni.”

“Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
    Striding Lions of Babylon adalah sebuah lukisan dinding yang menggambarkan seekor singa bersayap yang sedang melangkah dengan ekspresi garang. Singa adalah simbol kerajaan karena kekuatannya, dan melawan singa memberikan prestise yang besar bagi seorang raja. Salah satu episode dalam kisah kehidupan Daniel adalah masa ketika Daniel dimasukkan ke dalam gua singa yang memiliki kekuatan serta siap menerkam. Tapi ternyata Daniel bisa selamat. Lalu siapa Daniel dan apa yang menyebabkan Daniel dimasukkan ke dalam gua singa?

Jemaat Tuhan,
Daniel adalah penduduku Yerusalem yang ikut ditahan oleh Nebukadnezar dari Babel menjadi seorang pejabat tinggi di kerajaan Babel pada masa pemerintahan Darius. Ia mempunyai tugas melayani raja. Posisi Daniel menyebabkan banyak orang yang iri kepadanya. Namun, mereka tidak menemukan kesalahan dalam pekerjaannya, sehingga mereka memanfaatkan hukum yang melarang orang berdoa kepada siapapun kecuali raja. Kesetiaan dan komitmen teguh pada Allah diperlihatkan dengan melakukan ritual agama, yaitu berdoa tiga kali sehari dengan jendela-jendela kamar yang terbuka. Konsekuensinya adalah Daniel dihukum dengan cara dilemparkan ke dalam gua singa. Namun, Allah melindungi Daniel, dan singa-singa yang kelaparan itu tidak menyakitinya, sehingga ia tidak terkena terkaman dan tidak dimangsa oleh singa-singa tersebut. Kesetiaan dan tindakan Allah yang besar mendorong Darius untuk mengeluarkan pernyataan sekaligus kesaksian imannya tentang Allahnya Daniel. Raja Darius berkata, “orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.” Raja Darius mengakui bahwa Allah adalah penguasa yang memiliki kekuatan untuk menyelamatkan dan melakukan tanda serta mukjizat. Ini merupakan pengakuan publik dari seorang raja non-Yahudi terhadap kekuatan Allah Israel. Mukjizat ini menekankan sifat Allah yang menyelamatkan umat-Nya dan itu adalah bukti kuasa dan kedaulatan Allah, terutama di hadapan bangsa-bangsa lain yang tidak menyembah-Nya. Keselamatan Daniel menjadi tanda bahwa Allah lebih kuat daripada kekuatan alam (singa) dan hukum manusia. Deklarasi pernyataan Raja Darius memperlihatkan bahwa Allah Daniel bukan hanya Allah bagi bangsa Israel, tetapi juga Allah yang bekerja di seluruh bumi, mampu menunjukkan tanda dan keajaiban baik di langit maupun di bumi. Dengan demikian, keselamatan Daniel dari singa adalah gambaran dari kesetiaan Allah terhadap mereka yang setia kepada-Nya. Meskipun Daniel menghadapi ancaman kematian, ia tetap setia berdoa kepada Allah, dan imannya terbayar dengan keselamatan supranatural.

Jemaat Tuhan,
tanpa disadari sikap dan kesetiaan Daniel terhadap Allah mentransformasi paradigma dan keyakinan Raja Darius. Deklarasi tentang siapa Allah diawali dengan Daniel yang setia, yang memperlihatkan dan menghidupi militansi iman terhadap Allah yang bertindak. Agaknya militansi iman yang sama masih dibutuhkan sampai saat ini. Bahwa Allah berkuasa untuk menyelamatkan dan melakukan tanda serta mukjizat, dan inilah yang harus dideklarasikan di hadapan seluruh umat, dan dunia, sehingga kesetiaan kita dapat mengubah pemahaman orang lain tentang Allah, dan mendorong mereka juga untuk menyatakan deklarasi imannya. Semoga. Amin.

  1. Doding: Kidung Jemaat No. 341:1-2
    Kuasa-Mu dan nama-Mulah hendak kami sebar.
    Dan karna itu ya Tuhan, kami takkan gentar.
    Bagaikan padi segenggam, mestilah busuk dipendam.
    Supaya tumbuh dan segar, di panas surya mekar
    Berbuahlah, tuaian pun besar.

Teladan sudah Kau beri demi derita-Mu.
Dan melalui salib-Mu Kau t’rima kuasaMu.
Bagian kami tak lebih seperti segenggam benih.
Melintas kubur yang gelap, agar kelak ‘kan menetap.
Bersama-Mu di Firdaus gemerlap.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS