1. Doding: Haleluya No. 9:1
    Tuhan Naibata, sai parorot Ham.
    Daging pakon tonduynami, in ma na pinindonami
    sai pajorgit Ham, ganup hanai on.
  2. Tonggo
  3. Ayat harian: Mateus 13:33
    “Dob ai ihatahon ma use limbaga na legan bani sidea, “Usih do Harajaon nagori atas ai bani ragi, na ibuat sada parinangon, laho mangaguhon ai bani tolu tumba nitak paima migar haganup.”

“Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: ”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    Yesus mengajar dengan berbagai perumpamaan, tidak saja kepada orang banyak, tetapi juga kepada para murid-Nya. Lima perumpamaan yang ada dalam Injil Matius 13 berbicara tentang Kerajaan Surga. Secara khusus di ayat 33 ini adalah mengenai perumpamaan tentang ragi, yang menggambarkan tentang jumlah yang kecil dibandingkan adonannya. Tapi ragi yang tersembunyi di dalam adonan itu memiliki potensi untuk membuat adonan mengembang. Ragi menggambarkan kuasa kerajaan yang tersembunyi, tetapi secara diam-diam kuasa itu bekerja dan menjadi nyata bagi banyak orang.

Kita mengetahui di kemudian hari -melalui pelayanan murid Yesus- bahwa Kerajaan Allah itu juga dinyatakan ke ujung-ujung bumi, serta membawa dampak besar bagi orang-orang yang mau mendengar beritanya. Mungkin kita merasa kecil ketika membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain. Sebab kita merasa tidak memiliki kekayaan, kepandaian, keterampilan, dan kemampuan diri. Kita merasa lemah dan tidak berdaya. Tapi sebenarnya tidak ada seorang pun yang tidak berguna. Artinya, Tuhan memberikan potensi dalam diri setiap manusia, sehingga setiap orang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Misalnya, kita menganggap bahwa kemampuan kita hanya bisa mendengarkan. Apakah itu berguna? Banyak orang sangat membutuhkan pendengar yang baik, sehingga ia dapat menceritakan kegelisahan hatinya tanpa merasa dirinya dihakimi. Sesuatu yang “hanya” itu bisa berpengaruh besar bagi orang lain. Dengan demikian, tidak ada sesuatu yang bisa disebut sebagai “hanya.” Semuanya akan sangat berguna saat difungsikan sebagaimana mestinya.

Kondisi apa adanya dapat menjadi sesuatu yang berguna dalam kehidupan bersama. Karena itu, bersyukurlah saat kita hanya memiliki sesuatu yang kecil. Sebab yang kecil dapat memberikan pengaruh yang positif dan baik bagi kehidupan orang lain. Jika hal itu terjadi, saat itulah Kerajaan Allah terwujud dalam dunia ini. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 207:1
    Bere Ham ma hatorangan, hapentaran mangarusi hata-Mu
    ampa mata na mangidah pakon uhur na mambotoh dalan-Mu.
    Ase tongtong mandompakkon bohi-Mu hanai mardalan
    ase igomgomi Tonduy-Mu hanami.
  2. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS