
Renungan Mingguan Namaposo GKPS Nopember 2024
Minggu, 3 Nopember 2024 (23 SET. TRINITATIS)
Nas : Rut 2:1-7
Usul Doding : Hal. No. 466:1-3
Tema : Bekerja Keras dalam Penyertaan Tuhan
Tujuan : Agar Namaposo selalu bekerja keras dan percaya akan penyertaan Tuhan.
PENUH KEKUATAN DALAM TUHAN
Penulis
Jemaat yang dikasihi Tuhan
Kisah Rut yang dituliskan dalam kitab Rut di Alkitab adalah kisah yang mengadung dan sarat dengan berbagai pelajaran bagi pembaca, dan tetap menjadi kisah yang relevan sampai saat ini. Mengapa disebut kisah yang sarat dengan pelajaran? Dari Rut kita belajar tentang kesetiaan, memegang/mempunyai komitmen terhadap keputusannya, tidak mudah menyerah, dan penuh kasih sayang dalam perjuangan hidupnya. Bagaimana kita mengetahui karakter yang melekat pada Rut sehingga kita bisa memahami, dan menerima Rut dengan sosok yang mempunyai karakter yang seperti itu? Ya, Rut setia, yang dalam hal ini ditunjukkan dalam relasinya dengan Naomi, ibu mertuanya. Bahwa ucapan Rut kepada Naomi, tentang kemanapun Naomi pergi, maka kesitulah Rut pergi, Allah yang disembah oleh Naomi, maka kepada-Nyalah juga Rut menyembah. Sebuah sikap yang memperlihatkan kesetiaannya, bahwa Rut tidak meninggalkan Naomi setelah suami Rut yaitu anak Naomi meninggalkan mereka, tetapi Rut tetap setia kepada ibu mertuanya tersebut, meskipun Rut mempunyai peluang untuk meninggalkan Naomi dan kembali kepada orangtuanya, tetapi kesetiaan Rut teruji ketika dia justru memilih setia kepada Naomi, dan keputusan Rut untuk tetap bersama Naomi juga merupakan sebuah karakter yang memegang teguh keputusannya. Sikap ini melekat pada Rut, sehingga walau apapun yang akan dialaminya dengan Naomi, Rut tetap memilih konsisten untuk bersama dengan Naomi. Mungkin karekater ini sudah mengalami pergeseran pada saat ini, karena kecenderungan umat pada saat ini adalah ketika dalam keadaan senang, maka dia bertahan, ketika susah, maka dia menghilang, juga ketika karena kondisi yang membawanya kepada sebuah ketidakjelasan, maka komitmen untuk setia itu akan dengan mudah terlupakan. Tetapi tidak seperti itu dengan Rut, dalam kesetiannya, dia bertahan dengan keputusannya, dan keteguhan hati dalam memegang keputusannya itu juga terbukti, ketika Rut diperhadapkan dengan situasi harus melanjutkan kehidupan dengan bekerja. Tanah mereka tidak punya, maka cara yang akan dilakukan adalah dengan memungut jelai di belakang penyabit, di ladang orang-orang yang sedang panen. Tujuannya hanya satu, dengan hasil jelai yang dipungut, maka itu akan dapat dijual, untuk kemudian dapat dipakai untuk kebutuhan Rut dan Naomi ibu mertuanya itu.
Kisah ini menarik, karena ternyata Rut secara kebetulan memungut jelai di ladang Boas. Boas adalah kerabat Naomi, orang Elimelekh, seseorang yang kaya raya. Ditinggal suami, memutuskan untuk ikut dengan mertua, harus bekerja untuk melanjutkan hidup, itu adalah kondisi yang dialami Rut. Lalu dalam situasi yang seperti itu, apa yang dilakukan Allah yang telah diikuti dan disembah Rut?
Warga seksi Namposo yang dikasihi Tuhan
Justru dalam proses itu kita melilhat bagaimana Allah bekerja dan mengaturkan semua kisah hidup Rut. Nas kita menuliskan bahwa “kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh” (ay.3).Kebetulan (MIKREH) adalah satu kejadian atau pertemuan yang tidak diduga atau direncanakan yang didefenisikan ada banyak kemungkinan, namun hanya satu kesempatan yang tepat seperti yang kita butuhkan, idamkan atau cita-citakan. Tuhan mempunyai suatu rencana/ rancangan. Jadi kebetulan dalam ay. 3 ingin menunjukkan cara Tuhan yang unik untuk menyatakan perkenanan, pertolongan, dan kedahsyatan-Nya bagi umat-Nya. Kepergian Rut ke ladang untuk memungut jelai di belakang para penyabit di ladang adalah sebuah tindakan Rut untuk berharap sepenuhnya kepada kasih karunia Tuhan. Orang yang berharap kepada kasih karunia Tuhan, tidak akan dikecewakan, dan hal itu terlihat bagaimana Rut dengan tujuan untuk bekerja lalu secara kebetulan dipertemukan dengan Boas ketika Rut memungut jelai dari ladang Boas. Pada kisah selanjutnya kita mengetahui bahwa Boas memperistri Rut.
Warga Seksi Namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus
Dari kisah Rut kita mempercayai bahwa tidak ada yang secara kebetulan terjadi dalam hidup kita, bahwa semua telah diaturkan oleh Tuhan yang menjadi pemilik kehidupan kita ini. Keputusan Rut untuk pergi bekerja memungut jelai, pun sebuah rancangan dari Tuhan, bahwa benar setiap orang harus bekerja untuk dapat hidup, dan ini dipahami Rut untuk tidak menyerah dalam hidup, karena dia harus berjuang dan bekerja, sehingga Rut dapat melanjutkan kehidupannya bersama dengan ibu mertuanya. Rut yang memperlihatkan sikap yang rajin, pro aktif, dan tidak bermalas-malasan, dia berinisiatif untuk bekerja tanpa disuruh oleh Naomi, bahkan dengan rajin mengumpulkan jelai dari gandum dari pagi hingga petang tanpa berhenti. Lalu kita akan melihat bahwa karakter rajin itu juga adalah sikap menghargai Tuhan yang telah memberi kehidupan kepada kita, maka sejatinya orang Kristen, warga Namaposo juga harus memupuk jiwa rajin dalam kehidupannya, karena itu adalah wujud penghormatan kita kepada Tuhan. Kita juga melihat Rut yang rendah hati, yang tidak gengsi untuk melakukan pekerjaan yang dapat dilakukannya (memungut jelai), yang pada umumnya dilakukan oleh kaum papa, tapi itu juga dilakukan oleh Rut tanpa memikirkan gengsi dan harga diri, sepanjang apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang tidak merebut hak orang lain, maka itu adalah bagian dari rancangan Tuhan. Dari poin ini kita belajar bahwa pekerjaan yang akan kita lakukan adalah merupakan anugerah Tuhan, dan sejatinya kita lakukan tanpa melukai hati Tuhan, karena Allah telah merancang segala sesuatunya dengan baik dalam kehidupan kita, tinggal bagaimana kita mampu melakukan itu dengan ketulusan dan keredah-hatian kita.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus
Hidup adalah perjuangan, kita akan tetap berjuang melawan hal-hal yang dapat membawa kita kepada situasi yang sulit, sebagai kaum muda, kita juga harus tetap berjuang meraih masa depan yang telah dipersiapkan Tuhan kepada kita. Untuk itu diperlukan mental pejuang, mental yang tidak mudah menyerah, mental yang tangguh. Bila dalam tujuan nas renungan mingguan ini dituliskan “Agar Namaposo selalu bekerja keras dan percaya akan penyertaan Tuhan”, tentu hal ini mengingatkan kaum muda saat ini, bahwa energi yang diberikan Tuhan kepada kita hendaknya kita pergunakan ke arah yang baik, sebagai wujud penghormatan kita kepada Allah melalui pekerjaan yang kita lakukan. Artinya tidak akan ada kaum muda yang hanya diam, mengharapkan belas kasih dari orangtua atau orang lain, tidak akan ditemukan kaum muda yang berpangku tangan, tetapi sebaliknya, yang kita temukan adalah kaum muda yang bekerja. Pun bukan bekerja asal bekerja, tetapi bekerja dalam sebuah keyakinan bahwa Allah akan menyertai. Tidak akan ada yang dapat kita lakukan untuk menuju kepada sesuatu yang baik, kalau kita melakukannya tanpa penyertaan Tuhan. Jadi perbedaaan kaum muda yang percaya kepada Tuhan dengan yang tidak percaya adalah, saat melakukan pekerjaannya, ada sosok Allah yang menyertai dan memberi kekuatan, maka sudah sewajarnya pekerjaaan kita juga dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah. Maka selamat menjalani hidup dalam perjuangan yang dibungkus dengan semangat bekerja, karena yakinkanlah diri bahwa Allah akan menyertai kita dalam setiap usaha dan upaya kita. Amin.