- Doding: Haleluya No. 222:1+3
Martumpu do hanami on, sauhur do ganupan on, o Jesus Tuhannami;
Ham Raja na tarsilang in, ai ma napinagijang in, sai roh ma Ham bannami.
On do jalo tonggonami lao mamuji Ham o Tuhan
ibaen holongMu parmonang.
Ham do simada hanai on ronsi ganup dunia on, sai Ham ningon sombahon.
Age buei na modom in hinorhon ni dousani in, sai Ham sitangionkon.
Ningon monang do hanami mandompakkon hagolapan,
Ham do Raja sibalosan.
- Tonggo
- Ayat harian: Jesaya 57:11
“Bani ise do ho gobir atap mabiar, ase marladungi ho, seng mardingat ho be Bangku, anjaha seng marparuhuran ho? Ai lang halani na sip ai do Ahu anjaha Huponopkon diring-Ku, ase seng mabiar ho Bangku?”
“Kepada siapa gerangan engkau gentar dan takut, sehingga engkau berdusta dan tidak mengingat Aku atau memberi perhatian kepada-Ku? Bukankah karena Aku membisu dan menutup mata, maka engkau tidak takut kepada-Ku!”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
apa itu berhala? Berhala adalah patung atau dewa atau sesuatu yang didewakan untuk disembah dan dipuja. Tentu, tidak salah kalau kita membeli dan mengoleksi patung di rumah kita. Tidak salah juga kalau kita, apalagi seorang pekerja seni pahat, membuat sekian banyak patung sebagai hasil karya tangan kita. Yang menjadi salah adalah kalau kita menyembah dan memujanya, padahal kita adalah umat yang menyembah dan memuja Tuhan Allah. Inilah yang kenudian menjadikan kita sebagai penyembah berhala. Dampak langsung dari menyembah berhala adalah meninggalkan Tuhan (Yes. 57:8). Maka, apa reaksi Tuhan terhadap penyembahan berhala?
Saat bangsa Israel dipimpin Musa keluar dari Mesir, mereka berhenti di bawah gunung Sinai untuk menerima sepuluh firman dari Tuhan. Salah satu firman yang disampaikan Tuhan kepada bangsa itu adalah, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,” (Keluaran 20:4-5). Firman ini lebih dari jelas untuk dipahami. Namun manusia seolah-olah tidak memberi perhatian kepadanya dan dengan berbagai dalih meninggalkan Tuhan serta membuat berhalanya sendiri untuk disembah dan dipuja.
Sebagai seorang nabi, Yesaya mengambil langkah tegas untuk menyampaikan teguran Tuhan kepada bangsa Israel yang telah menyembah berhala. Penyembahan berhala itu telah menjadi sebuah perzinahan yang dilakukan secara sengaja oleh bangsa Israel terhadap Tuhan. Dalam ayat harian hari ini kita bisa memetik alasan mengapa mereka meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala, yaitu karena mereka menganggap, “Tuhan membisu dan menutup mata.” Padahal, apa mungkin Tuhan menjadi bisa dan menutup mataNya terhadap semua ciptaanNya? Hal inilah yang juga bisa melanda kita, sehingga kita bisa saja juga selalu mencari-cari alasan yang dibuat-buat, agar perbuatan tidak baik kita dibenarkan atau dimaklumi. Namun hari ini jelas sekali bagi kita untuk diingat dan dilakukan, agar kita: jangan sekali-kali menyembah berhala. Amin.
- Doding: Haleluya No. 141:1+6
Jesus, Raja ni Kuria, na pansing janah porsaya, pasu-pasu Ham au on.
Sai papuho Ham uhurhu, mangirikkon Ham rajangku,
pargogohi Ham au tong, pargogohi Ham au tong.
Ai harga tumang hanami na tinobusMu ganupan, ingat Ham hanami on.
Togu Ham hanai, o Tuhan humbai lombang hasunsahan.
Hu nagori atas in, hu nagori atas in.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS