1. Doding: Haleluya No. 118:1-2
    Tuhan Jesus Siparmahan ganup biri-biri do.
    Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikkononku Ham.
    Sai irikkononku Ham. Sai irikkononku Ham.
    Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikkononku Ham.

Bai musim ni sipangagou, Ham panjaga na gogoh.
Anggo bokas-Mu hutonggor, sai irikkononku Ham,
sai irikkononku Ham, sai irikkononku Ham;
Anggo bokas-Mu hutonggor, sai irikkononku Ham.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Mateus 9:36
    “Jadi mangidah halak na mabuei ai, idop ma uhur-Ni, ai loja anjaha mambur merap do sidea songon biribiri na so marparmahan.”

“Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”

  1. Renungan
    Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus,
    dalam melaksanakan misi yang diberikan oleh Tuhan Allah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka dalam Injil Matius, kita menemukan cara Yesus melaksanakan misi tersebut. Dalam tulisan Injil Matius, kita dapat membaca tentang Yesus yang sibuk memenuhi misi Bapa-Nya melalui berkhotbah, mengajar, menyembuhkan dan memanggil para murid-Nya dengan nama-nama mereka. Dengan ayat harian ini kita dapat melihat situasi dari orang banyak pada saat itu yang memang dituliskan seperti domba yang tidak bergembala. Tentu dari penjelasan ini kita dapat mengerti tentang dasar misi Yesus, yang dituliskan dalam Matius 9:37-38, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit; karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian-Nya.” Maka bersamaan dengan belas kasihan Yesus, ada rasa urgensi. Waktunya sudah tepat untuk misi mereka, jadi Ia memanggil mereka dan memberi mereka “kuasa atas roh-roh jahat, untuk mengusir mereka, dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan” (Matius 10:1). Situasi yang tidak bergembala itu menjadi jelas karena memang dalam Matius 9:35 sudah dituliskan tentang, “Yesus berkeliling ke semua kota dan desa, mengajar … dan memberitakan … serta melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.”

Dengan demikian melalui ayat harian ini kita dapat melihat tentang Tuhan Yesus yang dengan misi yang lengkap itu ingin menjangkau semua orang. Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya selalu mempertemukan misi utama dengan situasi yang diamatinya langsung. Yesus memberi contoh tentang pelayanan yang holistik. Dari pengamatan langsung dan menjangkau semua lapisan masyarakat pada saat itu, Yesus mengetahui kebutuhan utama mereka. Kebutuhan itu adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Tuhan Yesus mengetahui mereka lelah secara fisik. Tetapi lebih daripada itu, Tuhan Yesus juga mengetahui bahwa arah tujuan hidup mereka secara rohani adalah seperti domba yang tidak mempunyai gembala.

Belajar dari pengamatan Tuhan Yesus tersebut, tentu akan membuka mata iman kita untuk semakin peduli kepada sesama dan lingkungan. Mungkin secara rohani, kita telah mengalami pertumbuhan iman yang baik dan mengenal keselamatan serta kasih setia Tuhan dengan baik. Tetapi sama seperti Yesus, ketika kita membuka wawasan kita untuk pergi keluar, mengamati keadaan sekeliling, merasakan kelelahan yang dialami oleh sesama kita, dan terpanggil untuk mengetahui pergumulan mereka seperti Yesus. Dari pengamatan tersebut, mungkin kita akan menemukan bahwa ada sesama kita yang lelah, frustasi, kecewa, putus asa, atau bahkan mungkin ada yang merasakan tidak mempunyai gembala. Maka sama seperti perintah Yesus kepada para murid-Nya untuk pergi melayani, kiranya panggilan pelayanan tersebut juga menadi milik kita.

Mari dengan segala karunia rohani yang Tuhan berikan, kita menjangkau sesama kita. Mari kita bertumbuh bersama sebagai umat Tuhan yang menjadikan Yesus adalah Gembala yang baik bagi kita. Kita adalah sesama yang harus terus bertumbuh dalam naungan Yesus sebagai Gembala Agung. Dengan panggilan dan kebersamaan tersebut, kita dapat mengurangi orang-orang yang merasa lelah dalam hidupnya. Ketika kita berada dalam panggilan tersebut, kita akan bersukacita karena Tuhan turut memakai kita menjadi hamba-Nya. Semakin kita memberi diri dan membuka hati untuk menjadi gembala bagi sesama, maka Tuhan akan terus memperlengkapi dan memberi kekuatan kepada kita. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 375:1+3
    Ai ise suruhon-Ku sai nini Tuhan in,
    na ra lao pararatkon harajaon-Ni in.
    Buei do na mangaku lao mangkorjahon in,
    garama anak boru ‘ge bapa inang pe.

Ijon do au Tuhanku sai suruh Ham ma au,
mandilo ganup jolma bai harajaon-Mu.
Hubere ma gogohku ‘ge panorangku pe,
seng ra au marnaloja, paima ganup roh.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS