Renungan Mingguan Namaposo GKPS, 1 Desember 2024 (Advent I)

Nas                  : Yesaya 40:1-11

Doding            : Aku datang dan ku bersujud

Tema               : Persiapkan jalan untuk Tuhan

Tujuan             : Agar Namaposo tetap menjaga diri dalam kekudusan

Hasoman Namaposo GKPS!

Pada Minggu Advent I, mungkin sudah banyak di antara kita yang mengerjakan persiapan-persiapan Natal. Mungkin sudah ada berpikir untuk membeli atau menjahitkan pakaian. Mungkin ada juga yang mempersiapkan kue-kue natal. Lalu, di seksi Namaposo juga sudah banyak yang membentuk panitia Natal bahkan sudah ada yang mengadakan latihan-latihan untuk ibadah Natal. Diharapkan semua itu dilakukan untuk membuat perayaan Natal menjadi lebih bermakna karena dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Selain itu diharapkan juga, dengan latihan-latihan yang sungguh-sungguh, setiap orang yang terlibat boleh berproses dengan baik yang juga akan memberi manfaat menjadikan kita menjadi Namaposo yang dalam kehidupan ini mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik bukan dengan asal-asalan. Karena seluruh hidup kita, apapun yang kita kerjakan, baik dalam kehidupan kita sehari-hari maupun kebaktian-kebaktian yang kita ikuti dan persiapkan sesungguhnya itu semua untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kol. 3:23)

Selain itu, kita dihadapkan pada banyak tantangan dalam menjalani kehidupan. Dunia seringkali menawarkan segala sesuatu yang menarik, tetapi sering kali jauh dari kehendak Tuhan. Dalam keadaan ini, kita dipanggil untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan, seperti yang diungkapkan dalam kitab Yesaya. Ayat-ayat Yesaya 40:1-11 mengingatkan kita tentang pentingnya persiapan hati dan hidup kita untuk kedatangan Tuhan yang penuh kuasa.

Yesaya diminta untuk menghibur umat Allah yang sedang dalam kesulitan. Tuhan memberikan janji penghiburan kepada umat-Nya, bahwa masa penderitaan mereka akan berakhir. Bagi kita sebagai pemuda Kristen, sering kali kita merasa tertekan oleh beban hidup, masalah, dan dosa. Namun, Tuhan mengingatkan kita bahwa Dia adalah sumber penghiburan yang sejati. Persiapkan hati kita dengan menerima penghiburan dari Tuhan, karena Dia ingin menyembuhkan dan menguatkan kita.

Selanjutnya dikatakan bahwa “Ada suara yang berseru-seru: ‘Persiapkan di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di dataran yang tandus jalan raya bagi Allah kita!'” (Yesaya 40:3). Hasoman Namaposo, kita dipanggil untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan. Ini bukan hanya sekadar secara fisik, tetapi terutama di dalam hati kita. Jalan yang harus dipersiapkan adalah hati yang rendah hati, penuh kerendahan hati, dan penyerahan kepada Tuhan. Kita diajak untuk membersihkan segala penghalang, seperti dosa dan kebanggaan, yang menghalangi kedatangan Tuhan dalam hidup kita.

Kemudian, Yesaya mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang dunia tawarkan—kekayaan, kesenangan, dan status sosial—semuanya bersifat sementara. Hanya Firman Tuhan yang akan tetap kekal. Sebagai pemuda Kristen, kita harus sadar akan nilai hidup yang sesungguhnya. Jangan biarkan dunia mengalihkan perhatian kita dari hal-hal yang kekal. Fokuskan hidup kita pada Firman Tuhan yang tidak akan berubah dan memberikan harapan yang pasti.  Tuhan tidak datang dalam kelemahan, tetapi dengan kuasa dan kemuliaan-Nya. Dia datang untuk menyelamatkan umat-Nya, membawa keadilan dan damai sejahtera. Sebagai pemuda, kita diajak untuk percaya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh kuasa. Ketika kita menyiapkan jalan bagi Tuhan, kita harus percaya bahwa Dia akan menyertai kita dan memberikan kemenangan. Sehingga dalam seluruh perjalanan kehidupan kita, Tuhan mendapati kita tetap menjaga hati, sehingga hati yang mau diajar oleh Firman Tuhan menjadikan hidup kita adalah hidup yang kudus yang mana apa yang kita pikirkan, apa yang kita pahami dan apa yang kita lakukan selaras. Semuanya dengan sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhan dan mempermuliakan Tuhan.

Hasoman Namaposo GKPS!

Kadang-kadang, di zaman ini, orang-orang yang berusaha menjaga hidup supaya tetap kudus dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman dan munafik. Namun kita harus senantiasa mengingat bahwa standart hidup kita bukanlah zaman tetapi firman Tuhan. Tetaplah teguh dalam apa yang kamu imani, sehingga kamu tidak mudah digoyahkan oleh rupa-rupa pengajaran dunia yang menyesatkan. Setialah kepada Tuhan Yesus Kristus sampai akhir hidupmu, karena barang siapa yang setia, ia akan meneriman upah yang kekal. Amin.