Renungan Mingguan Namaposo GKPS, 8 Desember 2024 (Advent II)
Nas : Matius 24:37-44
Doding : Penuhkanlah Bejanaku
Tema : Berjaga-jaga dan siap sedia
Tujuan : Agar Namaposo tetap bertekun dalam pekerjaan Tuhan sampai hari-Nya tiba
SELALU SIAP SEDIA
Horas hasoman Namaposo GKPS!
Kami berharap kita tetap dalam kondisi sehat dan selamat pada Minggu Advent II ini.
Hasoman Namaposo, ketika kita diminta untuk berjaga-jaga, apakah yang menjadi reaksi kita. Apakah kita akan bersukacita atau menggerutu karena dapat beban baru? Berjaga-jaga memang tidak menyenangkan. Seperti seorang petugas jaga malam yang harus tetap siap sedia, harus tetap berjaga meskipun sudah larut malam dan mengantuk juga kadang-kadang digigit nyamuk. Namun, seperti apakah berjaga-jaga dan siap sedia berdasarkan nas renungan kita ini?
Sebagai orang Kristen, kita juga dituntut untuk selalu berjaga-jaga. Di era perjanjian lama, bangsa Israel dituntut untuk berjaga-jaga sampai kedatangan Mesias yang akan membebaskan dan memberikan kehidupan yang tentram (Yer. 33:15-16). Di masa perjanjian baru, Tuhan Yesus mengingatkan akan tanda-tanda akhir zaman sehingga murid-murid-Nya harus selalu berjaga-jaga dan waspada terhadap kedatangan hari penghakiman tersebut (Luk. 21:25-36). Tuhan Yesus menegaskan bahwa hal itu pasti akan terjadi pada waktunya sehingga Ia tidak ingin murid-murid jatuh melainkan memperoleh kekuatan untuk luput dari semua itu.
Berjaga-jaga identik dengan melakukan sesuatu dan tidak pasif. Wujud nyata dari berjaga-jaga adalah menjaga hati agar tidak mengutamakan kepentingan duniawi dan selalu mengutamakan Tuhan dalam hidup kita. Kita masih tetap makan dan minum, masih tetap bekerja mencari nafkah. Kita masih tetap melakukan aktifitas kita seperti biasa. Ketika kita berjaga-jaga akan kedatangan Yesus kembali, kita tidak diminta untuk hanya berdoa atau ke gereja saja dan meninggalkan aktifitas kita sehari-hari. Namun apapun yang kita lakukan di dunia ini, semuanya itu hendaklah berorientasi sorgawi bukan duniawi. Seperti Firman Tuhan yang tertulis dalam Kolose 2:23: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Sikap hati dan iman kita kepada Yesus Kristus lah yang menentukan tempat kita pada saat Yesus nanti memisahkan orang beriman dan yang tidak beriman kepada-Nya. Orang yang diselamatkan maupun yang tidak diselamatkan oleh Yesus terlihat melakukan pekerjaan yang sama. Contoh yang ditulis dalam nas renungan ini, ada dua orang di lading, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Juga, ada dua orang perempuan yang sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. “Dua orang” itu melakukan pekerjaan yang sama, bisa saja manusia melihatnya sama, namun Tuhan melihatnya berbeda, oleh karena itu nas ini menyebut, satu orang dibawa dan yang lain ditinggalkan. Oleh karena itu dapatlah kita pahami bahwa, satu orang dalam hidup berjaga-jaga dan siap sedia akan kedatangan Yesus, yang lain tidak dalam hidup berjaga-jaga dan siap sedia.
Mungkin dalam hati kita bertanya, apakah yang membedakan mereka sehingga yang seorang dibawa dan yang lain ditinggalkan? Padahal saat itu mereka melakukan kegiatan yang sama. Yang membedakan mereka adalah imannya kepada Yesus Kristus. Yang seorang beriman sungguh-sungguh dan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya dan yang lainnya tidak. Yang seorang setia dan yang lainnya tidak. Oleh karena itu, renungan ini mengingatkan kita untuk beriman yang sungguh kepada Yesus, jangan menunda-nunda. Juga. Setialah tentang iman kita padanya, karena orang yang setialah yang akan selamat. Berjaga-jaga dalam kondisi tetap dalam kesetiaan pada Yesus Kristus akan menentukan bagaimana kondisi kita dalam kekekalan. Apakah dalam kehidupan kekal atau dalam kematian kekal.
Selanjutnya kita juga diingatkan bahwa berjaga-jaga juga seperti tetap waspada akan pencuri di malam hari. Seperti yang sudah kita tahu bahwa maling tidak pernah memberitahu kapan dia akan datang. Jika kita tahu maka tidak mungkin kita kemalingan. Kedatangan Yesus kembali diibaratkan seperti itu. Secara gamblang dikatakan dalam ayat terakhir renungan kita ini: “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” Ingatlah senantiasa akan hal ini. Pada waktunya nanti, Yesus akan datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati, seperti yang selalu kita ucapkan dalam Pengakuan Iman Rasuli (Hata Haporsayaon) setiap hari minggu. Dia pasti datang, tapi Dia tidak memberitahukan jadwalnya. Oleh karena Dia tidak memberitahukan jadwalnya maka siap sedialah selalu. Jika kita beriman pada Yesus, kedatangan Yesus kembali bukanlah kondisi yang menakutkan tapi sukacita. Namun, jika kita tidak beriman pada Yesus, maka kedatangan Yesus kembali adalah suasana yang mengerikan.
Hasoman Namaposo GKPS, bicara soal akhir zaman bukanlah pembicaraan untuk kaum lansia saja. Namaposo sangat penting untuk memahami ini, sehingga kita tidak menunda-nunda pertobatan kita. Marilah dengan sungguh-sungguh bertobat dan beriman kepada Yesus, lalu sepanjang hidupmu, jadilah saksi yang hidup tentang Yesus. Kesaksian kita adalah ujian kesetiaan kita. Jangan tunggu nanti. Lakukanlah sekarang. Di masa muda ini, energi kita banyak sekali, mari mengarahkan energi itu untuk memuliakan Tuhan. Silahkan menikmati masa muda, banyak sekali cara yang bisa dilakukan dalam rangka menikmati masa muda. Contohnya adalah pelayanan, melakukan hal-hal kreatif, mengeksplor pengalaman baru yang bermakna. Arahkanlah adrenalinmu pada hal-hal yang menyenangkan Tuhan. Tuhan pasti akan memampukanmu menjalani masa mudamu di jalan Tuhan. Amin.