1. Doding: Haleluya No. 132:1-2
    Ai ambit lang do Ham parholong atei Ham huja ma au.
    Halani holong-Mu ampakon layak-Mu, hu surga au.

Tarima kasih ma Bamu o Naibata parlayak Ham!
Sibahen dalan in marhitei Jesus in hu surga in.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Psalmen 31:10
    “Maidop ma uhurmu bangku, ale Jahowa, ai tarsosak do ahu; halani pusok ni uhur holok do matangku, galek do tonduyhu pakon pamatangku.”

“Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.”

  1. Renungan
    Jemaat yang terkasih, Daud menyampaikan penderitaan yang dialaminya ketika mengalami kesakitan dan penganiayaan. Ia menyadari bahwa kesakitannya itu akibat dari dosa dan kegagalannya di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, ia memohon belas kasihan Tuhan, “kasihanilah aku yang Tuhan, sebab aku merasa sesak.” Ia merendahkan hati dan mengaku di hadapan Tuhan bahwa akibat kesalahannya sendirilah yang menjadikan ia merasakan kesakitan, meskipun ia tahu bahwa Tuhan akan mengampuni dan membebaskannya dari kesesakan itu. Namun ada sisi di dalam hatinya yang merasa bahwa sesungguhnya ia tidak layak menerima pembebasan dari Tuhan. Hanya oleh belas kasih Tuhan sajalah yang melayakkannya dilepaskan dari kesulitan dan penderitaan.

Bagaimana situasi kesulitan yang dialami oleh Daud? Dalam bahasa aslinya, kesulitan (Ibr.: kram) menggambarkan situasi yang menyakitkan dan menghambat kemampuan dan tindakannya untuk dapat terbebas. Situasi itu seperti berada pada dua tembok yang menghimpit tanpa ada daya untuk menahan himpitan dari kedua sisi dinding tersebut dan tanpa ada yang menolong kita untuk menahan, maka kita tahu akibatnya akan terhimpit. Sungguh gambaran situasi yang sangat mengerikan, tidak mengenakan. Mungkin kita bisa bandingkan dengan pergumulan yang beruntun dan tidak putus-putus di dalam hidup kita membuat kita merasa letih dan tidak mampu untuk bertahan. Hingga ada perasaan tersesak, beban menghimpit kehidupan kita, yang terjadi secara terus menerus. Yang berdampak pada sakit fisik, ia ungkapkan bahwa ia sakit hati mengidap matanya, merana jiwa dan tubuhnya. Gambaran hidup seperti bunga yang layu, daun yang mengering, tulang yang seperti patah, remuk, hati yang hampa. Terpuruk dan mungkin terjatuh. Ia merasa kehilangan keindahan hidup. Penderitaan itu meliputi berbagai aspek hidupnya. Bisakah kita membayangkan situasi hidup yang demikian? Lalu, bagaimana kita lepas dari ketersesakan itu? Siapa yang dapat menolong kita? Kepada siapakah kita meminta pertolongan?

Apa yang dialami Daud ini mungkin dapat dibandingkan dengan pengalaman hidup manusia yang tertimpa berbagai kemelut masalah yang mengakibatkan sakit tubuh, hati, dan jiwa. Matanya sakit karena menangis, hati remuk, jiwa terguncang, stres bahkan mungkin depresi. Tubuhnya tidak terurus, makan tidak selera, lemah dan mudah sakit. Tubuh, hati, dan jiwanya sakit sehingga perlu diobati. Tiga bagian yang sangat penting dalam diri setiap insan. Butuh pertolongan untuk mengobati dan memulihkan.

Dalam situasi yang berat itu Daud tahu bahwa penolong satu-satunya adalah Tuhan. Ia memiliki keberanian untuk datang kepada Tuhan dan memohon belas kasihan Tuhan untuk menolongnya dari keadaan kesakitan dan keterpurukan itu. Pengenalan yang benar dari Daud terhadap Allah sang gembala yang baik, bahkan dalam melalui lembah kekelaman pun Allah berkuasa menghiburnya dengan tongkat dan gadaNya. Keyakinan inilah yang menguatkan Daud untuk datang kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya.

Jemaat yang terkasih, mungkin kita pernah mengalami seperti yang dialami oleh Daud, atau sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja mengingat berbagai kemelut masalah yang tak kunjung usai yang berdampak bagi kesehatan kita di dalam tubuh, jiwa, dan hati kita. Marilah kita belajar dari Daud yang berani memohon belas kasih Tuhan, dalam kerendahan hati memohon pengampunan atas dosa dan pelanggaran kita. Kiranya Tuhan membebaskan kita, sehingga kita dipulihkan dan dapat berjalan dalam damai dan sukacita dalam karunia dan perlindungan Tuhan. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 458:1-2
    Bai ganupan sidalananmu in Jesus ma baen hasomanmu.
    Iparorot do ham tongtong ijin ronsi ondos bai tujuanmu.
    Ge daoh mahol sidalananmin ulang ham mandolei ijin.
    Seng boi sotto ham bahenonni in asal Jesus baen hasomanmin.

Sanggah loja ham mamingkiri in bani Jesus patugah in.
Na ngayotan ham bani dalanmin ai ibotoh do ganupan in.
Ge daoh mahol sidalananmin ulang ham mandolei ijin.
Seng boi sotto ham bahenonni in asal Jesus baen hasomanmin.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS