1. Doding: Haleluya No. 339:1+5
    Jesus haposanku, Ham ma hasomanku.
    Ulang au tarpunjung, seng dong hasomanku.
    Jesus haposanku, hasomani ahu. Ham ma hasomanku, bai pardalananku.

Jesus do Tuhanku baen batar-batarhu,
na gabe onjolan ni haporsayaon.
Lang be au mabiar ‘ge bai parmaraan,
Jesus do Tuhanku baen pangajamanku.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Lukas 2:25
    “Jadi adong ma sada halak i Jerusalem, na margoran si Simeon, halak na bonar anjaha na daulat, na paima-imahon Sipangapoh na bani Israel; marianan do Tonduy Na Pansing bani.”

“Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    di kalangan orang Yahudi kala itu sudah lumrah pandangan yang mengatakan bahwa mereka adalah umat yang terpilih. Hal ini memunculkan pandangan yang berikut, yaitu bahwa pada suatu saat nanti mereka akan menguasai dunia dan menjadi tuan atas bangsa-bangsa. Demi mewujudkan hal tersebut, maka sebagian orang Yahudi percaya bahwa dari tengah-tengah mereka akan dilahirkan orang-orang besar ke dunia ini. Kepercayaan lainnya adalah bahwa dari tengah-tengah mereka akan muncul seorang raja dari keturunan Daud. Namun, ada juga kelompok di tengah-tengah orang Yahudi yang berlawanan dengan pandangan tersebut. Mereka lebih percaya bahwa Tuhan akan datang dalam damai dan ketenangan, bukan melalui perang dan kekuasaan. Simeon bisa jadi termasuk ke dalam kelompok yang terakhir ini. Itu makanya ia setia berdoa dan beribadah dengan kerendahan hati sambil menantikan kedatangan Allah yang akan menghibur umatNya. Allah telah berjanji kepadanya bahwa ia tidak mati sebelum melihat Raja yang diurapi oleh Allah. Lalu Allah menepati janjiNya kepada Simeon. Ia melihat kedatangan Yesus dalam rupa bayi.

Saat Allah kita berjanji maka Ia pasti menepati janjiNya. Manusia yang menerima janji Allah selalu diingatkan untuk menanti-nantikan janji itu dengan kesetiaan. Layaknya menunggu datangnya pagi hari demi hari, seperti itulah kita menantikan janji Tuhan digenapi atas kita masing-masing. Melalui ayat harian hari ini, apa yang harus tetap tinggal dalam diri kita saat menantikan penggenapan janji Tuhan adalah: hidup dalam kebenaran dan kesalehan. Kita bisa saja jatuh dalam penantian akan penggenapan janji Tuhan. Namun, di situlah kita menjumpai betapa berharganya janji Tuhan itu pada kita. Kita harus membayarnya dengan kesetiaan, kebenaran, dan kesalehan. Hal itu sangatlah wajar. Bagi orang-orang yang setialah yang seharusnya mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan. Seperti yang disampaikan dalam Wahyu 2:10c, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 356:1+3
    Hita ganupan pardousa roh ma bai Tuhanta in.
    DarohNi in do manasap ganupan dousanta in.
    Roh ma podas hita ganup, ai bai Tuhanta sirsir do ganup.
    Sai ipaima do hita, pasonangonNi ganup.

Ganup na marhamubahon janah porsaya tongtong.
In do na hu hasonangan ronsi sadokahni in.
Roh ma podas hita ganup, ai bai Tuhanta sirsir do ganup.
Sai ipaima do hita, pasonangonNi ganup.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS