1. Doding: Haleluya No. 348:1+3
Sauhur sapanriah ma, ganup kuria in.
Marhasadaon na dear, ibagas Tuhan in.
Riap ma hita haganup, mamuji Tuhan rup.
Mardamei marsiurupan, marsihaholongan.

Ipasu-pasu Tuhan in ganupan hita on,
ase pongkut ma uhurmu marhorja pe ringgas.
Patoruh uhurmu homa bai Tuhan Naibata,
totap bani hata-Ni da, ibagas holong in.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Lukas 1:52
Ipaturun do siparkuasa humbani paratas ni sidea, tapi ipatimbul do halak na etek.”

“Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;”

4. Renungan
Jemaat yang terkasih, ayat ini merupakan bagian dari Nyanyian Pujian Maria, yang disebut sebagai magnificat , dalam menyambut kelahiran Yesus dan bagian dari penggenapan janji-janji Allah. Maria, ibu Yesus, menyanyikan lagu pujian ini setelah ia menerima berita dari malaikat Gabriel yang mengatakan kepadanya bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang Anak, yang diberi nama Yesus, Allah yang menyelamatkan.

Secara khusus dalam ayat ini menyampaikan pesan bahwa Allah yang Mahakuasa itu berkuasa untuk mengubah serta membalikkan keadaan manusia. Ada manusia yang berkuasa, mulia dan duduk di takhtanya sementara di pihak lain ada manusia yang berada dalam keadaan yang memprihatinkan, rendah dan hina. Seperti Maria bukan dari kalangan istana, namun Allah datang dan memberikan tanggung jawab kepadanya menjadi ibu Yesus. Ia menyatakan dirinya sebagai hamba dengan rendah hati, hina, namun ia dipercayakan untuk melahirkan Mesias. Maria mengakui bahwa Tuhanlah yang berdaulat untuk mengubah keadaan manusia dari yang berkedudukan tinggi menjadi rendah, dan mengangkat orang-orang yang tertindas dan terpinggirkan.

Allah adalah Allah yang adil. Allah akan senantiasa selalu berpihak terhadap orang yang rendah, hina dan terpinggirkan, yakni mereka yang selalu memiliki sikap yang rendah hati, penuh kasih dan kebaikan. Kaum marginal ini biasanya tidak mampu keluar dari keadaannya, sehingga dibutuhkan ada pihak yang membela mereka. Seharusnya para orang yang berkuasalah atau yang memiliki kedudukan dan yang memiliki takhtalah yang mempedulikan mereka dan berusaha untuk mengangkat mereka serta mensejahterakan orang-orang rendah tersebut. Namun itu tidak terjadi, terkadang kaum yang berkuasa justru sibuk hanya mengurusi kedudukan dan takhtanya dan berusaha untuk menjaga kedudukan supaya tidak berpindah kepada yang lain, sehingga orang-orang yang membutuhkan itu tidak terlayani dan kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Itulah alasan mengapa Allah memilih Maria untuk melahirkan Mesias, yang akan membela dan membebaskan orang-orang yang rendah. Tuhan berjanji akan mengangkat orang-orang yang rendah serta memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang terpinggirkan.

Lewat nas hari ini sebagai orang percaya kita dipanggil untuk melihat kehidupan kita apakah kita telah menerapkan keadilan dan kepedulian. Apakah kita memiliki kedudukan atau tidak? Pada saatnya Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kepada kita seturut dengan apa yang kita perbuat. Biarlah kiranya kita memiliki hati yang terbeban untuk berpihak kepada orang-orang yang rendah dan berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan penuh kasih, kepedulian dan kebaikan sebagai ungkapan syukur kita atas kelahiran Kristus sang Penebus. Amin.

5. Doding: Haleluya No. 27:1-2
Patahar ma horbangan in, ai domma roh Rajanta in.
Sigomgom raja haganup, sitobus jolma haganup.
Siboan haluahon in, paulak hasonangan in.
In pe napuji ma, Tuhanta Naibata.

Pintor tumang do uhur-Ni na roh hu bani jolma in;
Ai Raja parhidorat do, janah parholong atei do.
Usiron-Nin do hajojor, na manunsahi hita on.
In pe na puji ma Tuhanta Naibata.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS