Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu Advent IV, 22  Desember 2024

Nas : Lukas 21: 34-38

Usul Doding : Haleluya No. 28:7-8

Tema : Berjaga-jaga sambil Berdoa

Tujuan : Agar namaposo selalu berjaga-jaga dan tekun berdoa  dalam penantian akan Kristus

Syalom bagi kita semua….

Saudara/I yang terkasih dalam Kristus Yesus, Ada  sebuah ungkapan yang berkata  seperti ini: Menunggu adalah sesuatu pekerjaan yang membosankan. Ketika kita menunggu seseorang, menunggu sesuatu hal, dengan ketidakpastian kapan dan dimana, maka akan menjadi sesuatu yang membosankan, bahkan menunggu yang pasti saja pun masih membosankan ketika yang ditunggu tak kunjung datang/tiba. Pernahkah kita mengalami hal seperti ini? Tentu semuanya kita pernah mengalami yang namanya menunggu.  Bahkan dalam menunggu itupun, perputaran waktu sering kita merasakan yang sangat lama, berbeda waktu yang kita rasakan saat kita bekerja, saat kita bermain, saat kita jalan-jalan atau saat kita melakukan sesuatu aktifitas yang menyenangkan, seolah-olah waktu berputar ada perbedaannya. Padahal Tuhan menciptakan waktu 1 hari adalah 24 jam. Kenapa kita sering merasakan ada perbedaan waktu di saat kita sedang menunggu dengan waktu di saat kita sedang beraktifitas? Karena sering sekali pada saat kita menunggu, kita tidak melakukan apapun hanya berdiam diri, berfokus kepada yang kita tunggu, sehingga waktu yang kita lihat semakin lama berputarnya. Contoh, ketika seseorang sedang berjanji mau datang ke rumah kita, dan seseorang itu sangat kita harapkan kedatangannya, karena kita berharap dengan datangnya dia ke rumah kita, ada waktu bercerita nantinya bahkan kita juga mengharapkan ada oleh-oleh yang dia bawa kesukaan kita. Dia mengatakan bahwa dia datang di jam 12 siang. Menunggu itu menjadi saat yang membosankan, ketika mulai pagi jam 6 kita menunggu jam berputar sampai jam 12. Kita duduk dan melihat jam, satu jam kemudian kita melihat jam lagi, bahkan dalam waktu menuju jam 12, sering sekali kita hanya melihat jam berputar dan kita duduk tanpa melakukan sesuatu apapun. Maka muncullah dalam benak kita, bosan sekali menunggu ini, jam pun berputar sangat lambat sekali, dan banyak lagi alasan yang membuat kita jengkel, bosan, capek, dan lain sebagainya.  Sangat berbeda, ketika disebutkan dia datang jam 12, sebelum jam 12 kita banyak melakukan kegiatan, sehingga tidak terasa karena banyaknya pekerjaan yang kita lakukan,   tiba-tiba saat yang ditunggu tiba dan orang yang kita tunggu juga datang, dan sering kita mengucapkan, tidak terasa ya…sudah sampai jam 12 dan yang ditunggu juga datang. Sehingga dengan kasus yang sering kita alami, apakah kita menunggu hanya dengan berpangku tangan, duduk manis, diam seribu bahasa atau menunggu dengan melakukan sesuatu hal yang berguna, menunggu tetapi juga melakukan sesuatu hal yang berguna.

Jemaat yang terkasih, Untuk menunggu yang tidak pasti saja kita mampu bertahan untuk menunggu, apalagi menunggu yang pasti, tentunya kita pasti menunggu dengan baik karena pasti akan datang. Karena, ditengah banyaknya ketidakpastian dalam hidup ini, ada satu kepastian yang kita pahami dan percaya sebagai pengikut Kristus, yaitu bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya. Menunggu kedatangan Yesus yang kedua kalinya adalah menunggu dengan KEPASTIAN.  Pasti akan datang, hanya saja kapan waktu itu akan tiba, tidak ada seorangpun yang dapat memprediksi. Bahkan dalam Alkitab juga disebutkan, tidak seorangpun tahu kapan waktu itu, hanya Bapa yang mengetahuinya, pasti akan datang oleh karena itu BERJAGA-JAGALAH. Dengan kata lain, pasti akan datang, SIAP SEDIALAH.

Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus,

Berjaga-jagalah atau siap sedialah itu adalah sebuah kalimat perintah. Orang percaya dituntut harus berjaga-jaga dan siap sedia. Sebagai contoh, ketika kita sedang tidur, tiba-tiba ada sesuatu peristiwa yang membuat kita terjaga dari tidur kita, misalnya ada pencuri maka kita harus sigap dan tanggap apa yang harus kita lakukan kepada pencuri itu, apakah dengan berteriak, apakah dengan meminta tolong kepada orang lain, atau bahkan dengan mengejar pencuri itu, inilah sikap yang berjaga-jaga atau siap sedia, kapan dan dimanapun, apa dan bagaimanapun, tetap sigap. Jangan pula sebaliknya, ketika kita tertidur, dan pencuri datang, kita sudah tahu dia mau mencuri di rumah kita, tapi kita diam, kita malas untuk melakukan sesuatu karena lebih enak tidur, atau bahkan untuk berteriak minta tolong pun kita tidak mau karena suasana tidur lebih asyik, maka jika seperti itu sikap kita, kita bukan lah orang yang siap sedia, sehingga kerugian yang datang kepada kita. Oleh karena itu, Yesus mengingatkan setiap pengikut-Nya untuk senantiasa siap menyambut kedatangan-Nya yang tak terduga ini dalam suasana hidup penuh kasih  dan kekudusan.

Jemaat yang terkasih dalam nama Kristus, dengan cara apakah kita menunggu kedatangan Kristus yang kedua kalinya? Ketika kita menunggu tanpa melakukan sesuatu apapun, itu akan menjadi sesuatu yang membosankan. Satu contoh, ketika kita menunggu seseorang tanpa  melakukan sesuatu maka akan terasa bosan jika kita hanya duduk dan berpangku tangan. Tetapi jika kita melakukan sesuatu hal yang dapat kita lakukan dengan beraktifitas, maka tidak akan terasa waktu atau seseorang yang kita tunggu datang.  Bersumber dari hati. Di ayat, 34 Yesus menggunakan kata “sarat” artinya: penuh dan berat. Berat karena terlalu banyak beban, yang membuat manusia akhirnya terjerat. Sang Guru menekankan 3 hal yang sering menyarati hati, pesta pora, kemabukan, dan kepentingan duniawi. Ketiganya bisa membuat manusia lengah. Lengah karena terlalu sibuk, lengah karena tak lagi memfokuskan diri pada yang terutama dalam hidup, yaitu Tuhan. Tuhan tergeser oleh hal-hal lain. Sering sekali memang kita gagal fokus dalam menjalani hidup ini, sering kita lupa akan fokus kita kepada siapa. Dengan adanya godaan-godaan di dunia ini, sering sekali kita hanya berfokus kepada dunia dan kepada apa yang nyata di depan kita. Kita sering melupakan bahkan bergeser fokus utama kita, yaitu Tuhan. Maka dalam menunggu kedatangan Tuhan Yesus yang keduakalinya, kita harus berfokus kepada Tuhan bukan kepada hal-hal duniawi.

Jemaat yang terkasih dalam Kristus, berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan anak manusia (Luk 21: 36). Berjaga-jaga dan berdoa, kalimat ini hendak mengatakan bahwa dalam menunggu kita juga melakukan aktifitas yang lain, bukan duduk manis diam berpangku tangan. Demikian juga kepada kaum muda/namaposo, isilah waktu muda mu dengan tetap berfokus kepada Tuhan. Masa muda masa yang terindah, masa muda masa yang penuh dengan cita-cita, masa muda masa yang penuh dengan harapan. Mengisi kehidupan di masa muda dalam menantikan kedatangannya, dengan tetap berdoa dan mendekatkan diri kepada-Nya. Marilah kita menunggu yang pasti datang dengan melakukan sesuatu yang benar dan berkenan dihadapan-Nya. Hal ini tidak berarti kita menunggu kedatangan Tuhan yang kedua itu dengan diam, pasif, tanpa aktifitas. Kita harus menjaga menanti kedatangan Tuhan, sehingga kapanpun Tuhan akan datang, kita siap. Berjaga-jaga diwujudkan dengan tekun berdoa, agar dikuatkan setia menjaga diri dan tidak lengah terjerumus dalam hal-hal duniawi. Jaga hati, agar hati kita tidak penuh dengan pesta pora, kekecewaan, dendam, iri, dan persoalan lainnya. Tapi penuhilah hati dengan kehendak Tuhan dan pimpinanNya.

Menjaga hati itu penting, karena semua perasaan (Apakah baik atau jahat), ada dari dalam hati. Olah raga sangat dibutuhkan untk kesehatan jasmani kita, olah rasa juga sangat penting untuk menjaga hati kita agar tetap sehat, karena hati yang sehat akan memancarkan pikiran yang sehat, dan ketika pikiran kita sehat, maka apa yang keluar dari mulut kita melalui apa yang kita ucapkan, itu juga kan sehat atau mengeluarkan kata-kata yang baik. Sekali lagi, firman Tuhan mau mengingatkan agar kita menunggu dan tetap berdoa.

Selamat menjaga diri dan hati tetap jaga kesehatan jiwa raga Tuhan memberkati.  Amin.