1. Doding: Haleluya No. 459:1-2
    O Tuhan tiap jam, au mamorluhon Ham, ai Ham tumang na boi, pasonang uhurhin.
    Bai haganup ianan, Ham do hupindahi, na roh do au sonari, holong ma Ham.

O Tuhan tiap jam, sai hasomani au, ai anggo rapkon Ham, sibolis in pe lao.
Bai haganup ianan, Ham do hupindahi, na roh do au sonari, holong ma Ham.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Rom 12: 12
    “Marmalas ni uhur ma nasiam mangarap, sabar bani hamarsikon, golgol bani tonggo!”

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

  1. Renungan
    Jemaat Tuhan,
    surat Roma adalah salah satu surat yang ditulis oleh rasul Paulus untuk jemaat di Roma yang dianggap sebagai salah satu tulisan teologis yang paling mendalam dalam Perjanjian Baru. Surat ini berisi doktrin-doktrin inti iman Kristen serta panduan praktis untuk kehidupan orang percaya. Surat ini juga adalah undangan untuk hidup dalam iman, kasih karunia, dan pengharapan, sambil memahami kebenaran mendalam tentang rencana keselamatan Allah.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Roma 12:12 adalah bagian dari surat rasul Paulus yang memberikan nasihat praktis bagi kehidupan orang percaya. Ada tiga poin penting yang menjadi penekanan ayat kita hari ini, yaitu tentang pengharapan, kesabaran, dan ketekunan. Ketiga hal ini tentu sangat erat dalam kehidupan kita saat ini, bahkan mungkin ini adalah hal yang prinsipil yang semestinya menjadi hal yang melekat dalam kehidupan umat Kristen. Lalu, apa yang dimaksud oleh penulis kitab Roma atas ketiga hal tersebut? Hal yang pertama adalah bersukacita dalam pengharapan. Bahwa keberadaan umat Kristen semestinya berdiri di atas dan di dalam pengharapan yang berakar pada janji Allah dan kehidupan kekal di dalam Kristus. Pengharapan ini memberi kita sukacita, bahkan di tengah keadaan yang sulit. Sukacita dalam pengharapan membuat kita tetap kuat, tidak mudah putus asa, dan selalu melihat hal positif dari perspektif iman, tentu pengharapan yang seperti itu juga yang menjadi dasar kita, khususnya saat kita memasuki Minggu Adven keempat ini. Lalu yang kedua dituliskan hal yang berhubungan dengan kesabaran. Kesabaran adalah kemampuan untuk bertahan, tetap teguh, dan tidak menyerah di tengah penderitaan atau tantangan. Kesabaran membutuhkan iman bahwa Tuhan sedang bekerja di balik layar, bahkan ketika kita tidak melihat hasilnya dengan segera. Dan kesabaraan yang seperti itu akan menopang kita untuk mampu bertekun dalam doa. Bahwa doa adalah nafas orang percaya, yang sejatinya harus diterjemahkan dalam sikap berdoa secara konsisten, tidak menyerah, dan menjadikan doa sebagai gaya hidup, bukan hanya respons terhadap masalah. Dengan bertekun dalam doa, kita menunjukkan kepercayaan penuh kepada Allah, menyerahkan segala rencana, kekuatiran, dan harapan kita kepada-Nya.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan,
ayat ini mengingatkan kita tentang sikap hati dan tindakan yang harus kita miliki sebagai orang percaya. Sukacita dalam pengharapan memberi energi untuk menghadapi masa depan, kesabaran dalam kesesakan menunjukkan iman yang kokoh, serta ketekunan dalam doa menjaga hubungan kita dengan Allah tetap hidup. Maka sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, semestinya kita hidup dengan keyakinan penuh kepada Allah, karena Dia adalah sumber pengharapan, kekuatan, dan jawaban doa, maka hiduplah dalam pengharapan yang dibungkus dengan kesabaran dan beralaskan ketekunan. Amin.

  1. Doding: Dia Hanya Sejauh Doa
    Bila kau rasa gelisah di hatimu, bila kelam kabut tak menentu hidupmu.
    Ingat masih ada seorang penolong bagimu, Yesus tak pernah jauh darimu.
    Bila cobaan menggodai hatimu, bila sengsara menimpa keadaanmu.
    Ingat Yesus takkan pernah jauh darimu, Dia selalu pedulikan kamu.
    Berseru memanggil namaNya, berdoa Dia ‘kan segera menghampiri dirimu.
    Percaya Yesus tak jauh darimu, Dia hanya sejauh doa.
  2. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS