1. Doding: Haleluya No. 313:1-2
    Humbai pulo ge banua sai tarbogei do torus.
    Doding na mamuji Tuhan Sipanobus jolma in.
    Gloria, puji ma Tuhanta. Gloria, puji ma Tuhanta.

Haganupan na i surga pasangapkon Naibata.
Rap mandoding do sidea i lobei ni Naibata.
Gloria, puji ma Tuhanta. Gloria, puji ma Tuhanta.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Mika 7:18
    “Ise ma Naibata usih songon Ham, na manasap dousa anjaha na manalpuhon panlanggaron ni simasima ni parbagiananni? Seng lalab itahan-tahan ringis-Ni, ai marharosuh do Ia bani idop ni uhur.”

“Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?”

  1. Renungan
    Jemaat yang terkasih,
    ayat ini berbicara tentang belas kasihan, pengampunan, dan kesetiaan Allah. Dari nabi Mikha kita melihat karakter dan sifat Allah yang unik, yaitu pengampun, penuh belas kasih, dan setia. Ia mengatakan, “Siapakah Allah yang seperti Engkau?” Pertanyaannya menyiratkan bahwa tidak ada ilah lain yang menunjukkan kualitas yang sama dengan Allah Israel, bahwa tidak ada bandingannya dan kemampuan-Nya yang tidak tertandingi untuk mengampuni dan menunjukkan belas kasihan. Nabi Mikha mengakui bahwa Allah adalah Allah yang mengampuni kesalahan. Terlepas dari ketidaktaatan dan dosa umat-Nya, Allah memberikan pengampunan-Nya. Allah tidak menahan pelanggaran mereka tanpa batas waktu, tetapi menawarkan kesempatan untuk pemulihan dan rekonsiliasi. Hal ini mengungkapkan kesediaan Allah untuk mengampuni dan keinginan-Nya untuk menjalin hubungan dengan umat-Nya.

Juga disebutkan bahwa Allah melampaui ketidaktaatan sisa-sisa umat Israel, yang mencerminkan kesabaran dan sifat panjang sabar dari Allah. Meskipun bangsa Israel telah berpaling dari Allah dan menghadapi konsekuensi dari ketidaktaatan mereka, namun Allah tidak meninggalkan mereka sepenuhnya. Ia memelihara suatu sisa, dan dalam belas kasihan-Nya, Ia memberi mereka kesempatan untuk kembali kepada-Nya. Allah tidak menahan murka-Nya selamanya. Walaupun keadilan Allah menuntut agar dosa ditangani, kemarahan-Nya tidaklah abadi. Sebaliknya, Ia menunjukkan kesukaan-Nya dalam cinta kasih, belas kasihan, dan kemurahan. Karakter Allah ditandai dengan kasih-Nya yang tidak pernah putus dan keinginan-Nya untuk menunjukkan kebaikan kepada umat-Nya, bahkan ketika mereka gagal setia kepada-Nya.

Bagi kita untuk saat ini, ayat ini sebagai pengingat bahwa tidak peduli seberapa jauh kita telah tersesat atau seberapa dalam dosa kita, pengampunan Tuhan tersedia bagi kita. Belas kasihan-Nya tidak terbatas pada segelintir orang tertentu, tetapi meluas kepada semua orang yang berbalik kepada-Nya dalam pertobatan dan mencari belas kasihan-Nya. Kita dapat menemukan pengharapan bahwa Tuhan bersedia mengampuni kesalahan kita dan memulihkan kita ke dalam hubungan yang benar dengan-Nya. Sama seperti Tuhan mengulurkan pengampunan dan menunjukkan belas kasihan, kita dipanggil untuk meneladani Dia dan mengulurkan pengampunan kepada orang lain. Kita harus menjadi saluran kasih setia-Nya dan agen rekonsiliasi di dunia yang hancur ini. Kiranya kita, sebagai penerima pengampunan dan belas kasihan Tuhan, berusaha untuk mencerminkan karakter-Nya dalam interaksi kita dengan orang lain dan menjadi pembawa cinta kasih-Nya di dunia yang membutuhkan kasih karunia-Nya. Selamat Natal. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 37:1-2
    Hatuahon do, hamegahon do partubuhonni Jesus in.
    Roh Sipaluah bani na magou, megah-megah ma uhurta in.
    Roh Sipaluah bani na magou, megah-megah ma uhurta in.

Hatuahon do, hamegahon do partubuhon ni Jesus in.
Rapat ma hita bai Naibatanta, megah-megah ma uhurta in.
Rapat ma hita bai Naibatanta, megah-megah ma uhurta in.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS