Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu Set. Natal, 29  Desember 2024

Nas : Roma 8: 18-28

Doding : Haleluya No. 139:1-2

Tema : Kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita

Tujuan : Agar Namaposo dengan sangat rindu menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan

Syalom saudara yang terkasih dalam Kristus,

Ada pepatah yang mengatakan, Tak ada pengorbanan tidak ada hasil ( No pain, No gain). Apa maksud dari pepatah ini? Tentu kita selalu berpikir, apa hubungan  penderitaan dengan kemuliaan? Bisa saja kita berpendapat, itu tidak ada hubungan, bahkan boleh dikatakan itu adalah kontradiksi atau berlawanan. Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus, tentunya itu punya hubungan. Dari pepatah tersebut memiliki arti bahwa untuk meraih kemuliaan, kita harus menjalani  jalan penderitaan. Tentu kita juga mengetahui peristiwa yang dialami oleh Tuhan kita Yesus Kristus, demi menuju kemuliaan-Nya, Ia rela mati di Kayu Salib. Penderitaan Tuhan Yesus, sebagai jalan untuk menuju kemuliaan-Nya.

Saudara yang terkasih, apakah kita mau menjalani penderitaan kita untuk kemuliaan yang dinyatakan kepada kita? Apa yang harus kita lakukan atau perbuat, apakah dengan adanya penderitaan yang kita alami dalam hidup ini menjadikan kita semakin kuat dan iman kita semakin kokoh, atau justru sebaliknya, kita masuk ke dalam keluhan dan tidak ada semangat dalam menjalani kehidupan ini. Jujur saja, ketika kita diperhadapkan dengan pilihan, mau menderita atau mau senang? Kebanyakan kita pasti akan memilih mau senang, jika perlu penderitaan jangan ada pada kita. Saudara yang terkasih, apakah benar jika penderitaan itu tidak perlu ada dalam diri kita? Apakah kita mau menghindari yang namanya Penderitaan? Kembali kepada pepatah yang disebutkan, kita harus mengalami penderitaan. Tidak akan sampai  kepada tujuan jika kita tidak mengalami penderitaan. Maka dengan demikian, bagaimana sikap kita yang benar ketika diperhadapkan dengan yang namanya penderitaan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, penderitaan hidup yang sering terjadi dalam dunia ini seringkali membuat kita meragukan kasih Tuhan dan pembelaan Tuhan. Bahkan tidak jarang ada diantara kita mulai lemah iman, karena kesulitan dan sakit penyakit  yang tidak kunjung berhenti atau hilang dari kehidupan. Jika kita menghadapi persoalan ini dalam hidup kita, apakah yang kemudian harus kita perbuat? Menjadi lemah iman atau tetap percaya kepada Tuhan, yang menjadi pengharapan kita.

Kepada Jemaat Roma yang juga sedang menghadapi kesulitan hidup karena mempertahankan iman mereka kepada Tuhan Yesus, Paulus mengingatkan mereka bahwa mereka tidak seharusnya “Menyesal menjadi Umat Tuhan” hanya karena kesulitan hidup yang mereka hadapi; bahkan ketika Allah tampak berdiam diri dan tidak menjawab  doa mereka. Paulus mengingatkan mereka, pertama kemuliaan yang akan datang melampaui penderitaan  yang kita alami saat ini, karena kita mempertahankan Iman dan hidup benar dihadapan Allah. Kedua, kita tidak pernah sendirian memikul beban kita, tetapi ada Roh Kudus yang menyertai dan membantu kita berdoa kepada Bapa. Ketiga, Allah selalu bekerja  untuk menyatakan yang terbaik bagi kita yang dikasihi-Nya. Sekalipun kondisi yang kita lihat tidak sesuai harapan kita. Percayalah bahwa umat pilihan Allah tidak pernah kehilangan kasih-Nya, yang telah terbukti dari kasih Kristus yang rela mati bagi kita ketika kita masih berdosa, apalagi setelah kita menjadi anak-anakNya (ayat 28-39), apakah kita masih ragu akan kasih-Nya? Jangan pernah beranggapan, jika kita sedang memiliki persoalan atau mengalami yang namanya penderitaan, Tuhan sedang meninggalkan kita, justru dalam susah senang Tuhan tetap ada bersama dengan kita. Ada sebuah ilustrasi seperti  ini:

Seorang pemuda sedang bermimpi bahwa dia sedang bersenang-senang bersama dengan Tuhan, mereka sedang berjalan-jalan di tepi pantai. Dalam mimpinya ini, si pemuda tersebut melihat ada 2 pasang telapak kaki di atas pasir di tepi pantai tersebut. Si pemuda ini sangat senang dan bahagia karena dia sedang bersama-sama dengan Tuhan terlihat dua pasang telapak kaki itu, telapak kakinya dan telapak kaki Tuhan. Seiirng dengan berjalannya waktu, pemuda tersebut hanya melihat sepasang telapak kaki, itu hanya telapak kaki nya atau telapak kaki Tuhan. Dalam kegalauannya tersebut, pemuda ini sedang mencari Tuhan karena dia merasa bahwa dia sedang ditinggalkan Tuhan, karena dia mengalami penderitaan hidup yang berat. Maka dia bertanya kepada Tuhan dalam doa nya, Tuhan…..mengapa Engkau meninggalkan ku di saat aku terpuruk seperti ini? Di saat senang aku melihat dan merasakan bahwa Tuhan bersama dengan aku, terbukti dua pasang telapak kaki kita ada di atas pasir tersebut, tetapi ketika saya punya persoalan, hidupku susah, tetapi Engkau meninggalkan aku, karena hanya satu pasang telapak kaki yang ku lihat. Tuhan tidak sayang sama ku, Tuhan justru meningalkanku. Pada saat itu, Tuhan membalas dan menjawab apa yang sedang dialami pemuda tersebut, Anakku……Aku tidak pernah meningalkanmu, di saat yang bagaimanapun, aku tetap ada bersamamu. Ketika kamu menghadapi persoalan yang berat, Aku tidak pernah meninggalkanmu. Pada saat itulah AKU MENGGENDONGMU, sehingga telapak kaki yang sepasang itu terlihat telapak kakiKu, dan telapak kakimu tidak terlihat, karena Aku sedang menggendongmu. AnakKu, aku tidak pernah meninggalkanmu. Maka pemuda tersebut dengan rasa haru dan bahagia, menangis juga karena kebahagiannya, dia berucap: Terima kasih Tuhan, ternyata Engkau tidak pernah meninggalkanku, dan pada saat itu dalam mimpinya dia memeluk Tuhan dan berjanji tidak akan pernah menyalahkan Tuhan karena Tuhan selalu ada bersamanya.

Saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, sering sekali seperti ilustrasi pemuda tersebut, terjadi juga dalam diri kita. Apa yang kita alami ketika kita hidup senang, kita merasa Tuhan bersama dengan kita, tetapi ketika kita menderita, kita langsung memvonis bahwa Tuhan meninggalkan kita. Apalagi ketika kita mengalami penderitaan yang beruntun, maka kita akan menyalahkan Tuhan bahkan kita langsung mengatakan bahwa Tuhan tidak sayang sama kita. Justru melalui ilusatrasi tersebut, Tuhan begitu sayang dengan kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada bersama dengan kita, sebaliknya kita manusia yang sering meninggalkan Dia dalam hidup ini.  Pada hari ini, pada kesempatan ini atau bahkan pada detik ini, apabila kita sedang menghadapi kesulitan hidup atau kesehatan yang tidak kunjung baik, janganlah putus asa, sebab Tuhan kita Yesus Kristus, tidak membiarkan kita sendirian. Dalam sebuah lirik lagu: JanjiMu seperti fajar

Ketika kuhadapi kehidupan ini, jalan mana yang harus kupilih

Kutau ku tak mampu, ku tau kutak sanggup, hanya Kau Tuhan tempat jawabanku

Akupun tau ku tak pernah sendiri, sbab Engkau Tuhan yang menggendongku

TanganMu membelaiku, cintaMu memuaskanku Kau mengangkatku, ke tempat yang tinggi

janjiMu sperti  Fajar pagi hari yang tiada pernah terlambat

CintaMu sperti sungai yang mengalir, dan kutau betapa dalam kasihMu

Dari lirik lagu tersebut, kita tahu bawa Tuhan ada bersama dengan kita dalam menjalani kehidupan ini. Apapun yang terjadi, suka maupun duka, tetap kasih Tuhan ada bersama dengan kita.

Bahkan ketika kita berada dalam bahaya maut pun, kasih-Nya tidak terpisahkan dari kita. Lihatlah pengharapan dan kemuliaan yang telah kita terima di dalam Dia. Janganlah pandangan kita hanya terfokus kepada dunia, dan kehidupan kita yang fana ini; sebaliknya arahkan diri kita pada janji  Tuhan. Karena itu, jika kita mengalami penderitaan itu merupakan bagian dari proses pemulihan kita  dimasa depan. Marilah kita menantikan anak Allah tersebut dengan tetap hidup bersama dengan Tuhan, mari mengisi kehidupan di masa yang penuh suka cita ini, hidup bersama dengan Tuhan. Lakukanlah sesuatu yang berguna untuk kemuliaan Tuhan. Sekalipun ada banyak persoalan dan tantangan yang terjadi dalam hidup ini, jangan pernah meninggalkan Tuhan, ingat penderitaan yang kita alami untuk menuju kemuliaan kita. Sebagai orang percaya yang memiliki iman yang teguh kepada Tuhan kita Yesus Kristus, kita sebagai Namaposo harus berani berkata: Selamat datang PENDERITAAN, karena penderitaan ini sebagai langkah untuk mencapai kemuliaan, tidak pernah Tuhan meninggalkan kita sendirian, selalu ada Tuhan yang selalu setia hidup bersama dengan kita, maka kita juga harus tetap SETIA kepada Tuhan, apapun yang terjadi dalam hidup kita. Maka kita telah siap menunggu saat anak Allah dinyatakan dalam kemuliaan-Nya.

Selamat berkarya bagi Tuhan.