- Doding: Haleluya No. 408:1
Haleluya puji ma Tuhan, pasangap marhiteihon gonrang na laingan.
Irandu inggou na lurlur homa tangaron.
Dodingkon ma doding na baru, puji ma Ia bai hotakNi na i babou.
Janah olobkon ma riap marmalas uhur.
Sai tarbarita baen goran-Ni, gok halongangan ganup jadi-jadian-Ni.
Puji Tuhan, Haleluya! - Tonggo
- Ayat harian: Jesaya 44:6
“Sonon do hata ni Jahowa, Raja ni Israel, anjaha na paluahkonsi, Jahowa Zebaot! “Ahu do na parlobei anjaha Ahu do na parpudi; seng dong Naibata sobali Ahu.”
“Beginilah firman Tuhan, Raja dan Penebus Israel, Tuhan semesta alam: ”Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.”
- Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus,
melalui ayat harian ini kita diingatkan kembali tentang identitas bangsa Israel sebagai umat Allah sendiri. Nabi Yesaya mengingatkan kembali secara mendalam tentang identitas itu bahwa mereka adalah umat yang “dipilih,” “dibentuk,” “diciptakan,” “ditebus,” “dipanggil,” dan “diberi nama” oleh Allah. Nabi Yesaya bahkan telah menyinggung pengalaman negatif di masa lalu dan merujuk pada dosa-dosa masa lalu mereka dalam Yesaya 43:25-28. Tetapi dosa-dosa mereka diampuni, yang dituliskan dalam Yesaya 44:22.
Dengan meletakkan kisah tentang hubungan mereka yang panjang dan Tuhan berada di hadapan mereka, sang nabi mengilhami harapan untuk masa depan. Tuhan telah menyertai mereka dan telah menunjukkan kuasa-Nya melalui penghakiman dan belas kasihan selama berabad-abad. Oleh karena itu, Tuhan, melalui nabi Yesaya, memberi perenungan bagi mereka tentang kuasa Tuhan yang terus bekerja tersebut dengan mengatakan, “Siapakah yang telah memberitakan dari zaman purbakala hal-hal yang akan datang?” Dalam Yesaya 44:7 dijelaskan supaya bangsa Israel memperluas wawasan dan pemahaman mereka tentang cara Tuhan yang luar biasa tersebut. Oleh karena itu, mereka diperingatkan oleh Yesaya tentang penegasan kuasa Tuhan terdapat penolakan yang bersamaan terhadap klaim kekuasaan apa pun dari dewa-dewa lain: “Aku adalah yang awal dan Aku adalah yang akhir; tidak ada Tuhan selain dari pada-Ku” (44:6b). Jika kita mencermati Yesaya 41-44, kita melihat para dewa bangsa-bangsa diadili dan ditantang untuk membuktikan bukan hanya otoritas mereka, tetapi juga keberadaan mereka.
Dalam penjelasan sebelumnya dalam Yesaya 41:21-24, sudah dibuktikan dan ditantang untuk menghadirkan saksi-saksi dan bukti-bukti mereka: “Katakanlah kepada kami apa yang akan terjadi kemudian, supaya kami tahu bahwa kamu adalah dewa; berbuat baik atau berbuat jahat, supaya kami menjadi takut dan gentar.” Tanpa menunggu tanggapan, Tuhan melanjutkan, “Sesungguhnya kamu ini tidak ada apa-apanya dan pekerjaanmu sama sekali tidak ada artinya…” (ayat 24a).
Oleh karena itu, melalui ayat harian ini kita kembali diingatkan tentang kesaksian yang kuat bagi jemaat saat ini yang hidup di masa yang ditandai oleh kecemasan. Kata-kata kuno ini mengingatkan kita bahwa kita tidak melangkah ke masa depan sendirian atau tanpa sumber daya. Kita adalah bagian dari komunitas yang diciptakan dan diberi nama oleh Tuhan, ditebus dan diberkati oleh Tuhan, dipilih oleh Tuhan untuk menjadi “terang bagi bangsa-bangsa” (Yesaya 42:6). TUHAN adalah Raja dan penebus bagi kita. Semua dosa-dosa dan kelemahan kita telah ditaklukkan melalui Anak-Nya yang telah datang ke dunia ini. Semua itu menjadi bukti nyata bahwa TUHAN adalah yang terdahulu dan yang terkemudian. Dengan tegas dikatakan bahwa umat Tuhan tidak akan pernah merasa sendirian. Alkitab memberikan kesaksian tentang kuasa dan kesetiaan Tuhan. Kita juga memberikan kesaksian tentang kuasa dan kesetiaan itu dalam hidup kita dengan menyingkirkan rasa takut dan mempraktikkan kepercayaan. Tuhan memang yang pertama dan yang terakhir.
Dengan demikian, ketika kita akan mengakhiri tahun 2024 ini, kita diingatkan bahwa perjalanan yang sedang kita jalani bukanlah perjalanan kita sendiri, tetapi kita berjalan bersama dengan TUHAN sang pemilik kehidupan. Tidak ada TUHAN selain Allah di dalam Yesus Kristus yang akan terus dan selalu bersama dengan kita. Dia adalah Allah, sang Immanuel, yang terdahulu dan terkemudian. Inilah yang menjadi kekuatan ketika kita merenungkan seluruh perjalanan hidup yang telah kita lalui sepanjang tahun 2024. Dengan keyakinan yang sama, maka kita juga percaya, bahwa ketika kita menyambut tahun 2025, maka TUHAN yang adalah Raja, akan senantiasa memimpin dan memberkati kita. Tuhan yang ada pada awalnya sudah ada, maka Dia adalah TUHAN yang dapat dipercaya sampai akhir. Amin.
- Doding: Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenan-Mu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihon-Mu, marsombah roh hu lobei-Mu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahniin,
timbul janah pansing do goran-Mu ijin. - Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS